Virus Corona Baru, Ajarkan Umat Islam Belajar Berikhtiar

0
689

Virus Corona Baru – Sepekan kemarin berita tentang virus corona baru dari Inggris mulai menyebar ke beberapa negara. Belum tuntas negara di berbagai belahan dunia menghadapi pandemi Covid-19, kini muncul lagi mutasi baru dari virus yang sudah menyebabkan banyak korban jiwa. Beberapa negara yang telah mengonfirmasi mutasi baru dari virus ini langsung melakukan tindakan lockdown masal.

Saat dikonfirmasi adanya mutasi virus Corona baru, beberapa netizen dari negara yang telah menerima bantuan vaksin seperti Indonesia mempertanyakan keefektifan pengaruh vaksin nantinya. Meski di Indonesia sendiri sudah banyak yang berani melakukan pekerjaan seperti sebelum adanya virus Corona, sekolah-sekolah mulai akan melakukan pembelajaran luring, dan beberapa aktivitas hampir kembali ke kondisi normal.

Namun, perlu Sobat Cahaya Islam cermati bersama bahwa penyebaran dan penularan virus Corona baru ini lebih cepat dan meluas dibanding virus Corona yang sebelumnya. Bahkan, sejumlah media menyebutkan bahwa persebaran virus Corona yang baru bermutasi ini lebih banyak dan lebih mudah menyerang anak-anak.

Di negara yang pemerintahannya menganut sistem demokrasi, masih ada sebagian masyarakatnya yang menganggap virus Corona baru dengan bercanda. Mengira bahwa dirinya baik-baik saja dan masih bisa bebas kemana saja tanpa perlu takut dengan pandemi. Meski telah banyak sekali korban jiwa karena adanya virus Corona, namun tidak sedikit pula yang menyepelekan dan menganggap Corona hanya sebuah konspirasi.

Virus Corona Baru, Ajang untuk Manusia Belajar Berikhtiar

Menyikapi semakin tingginya virus Corona ini, beberapa negara mengupayakan yang terbaik agar rakyatnya tetap dapat menjalankan roda perekonomian keluarga dalam kondisi sehat. Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah gerakan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak).

Dalam Islam, kondisi seperti ini dinamakan ikhtiar. Ikhtiar merupakan suatu kondisi di mana pelaku mengupayakan segala hal yang terbaik, namun hasil akhirnya diputuskan oleh Allah. Sebagaimana para tenaga kesehatan yang terus gencar menyuarakkan agar selalu menjaga kebersihan dan memakai masker, serta kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melakukan gerakan 3M. Hal ini juga termasuk ikhtiar.

1.     Niat Berikhtiar karena Allah

Ketika berikhtiar kita harus berniat karena Allah. Misalnya saat kondisi pandemi yang grafiknya masih naik. Bagaimana cara kita berikhtiar? Sobat Cahaya Islam dapat berikhtiar dengan selalu memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Contoh lain ketika kita akan mengikuti ujian CPNS, kita berikhtiar dengan rajin belajar materi yang sekiranya akan diujikan saat tes CPNS nanti. Dalam Al-quran dijelaskan sebagai berikut:

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d: 11)

2.     Menyerahkan Hasil dari Ikhtiar kepada Allah

Setelah berusaha dan mengupayakan yang terbaik, kita pasrahkan semua hasil ikhtiar yang telah kita lakukan kepada Allah. Meski takdir setiap manusia sudah ditetapkan oleh Allah, namun ikhtiar juga bisa diartikan sebagai salah satu upaya untuk menemukan takdir. Jika ikhtiar kita berhasil maka sudah sepatutnya kita bersyukur sebagai penambah keimanan. Namun, jika ikhtiar kita gagal kita tidak boleh berhenti berikhtiar dan menjadikan hal ini sebagai ladang pembelajaran.

Sobat Cahaya Islam, kita dapat belajar berikhtiar dari virus Corona baru yang dikabarkan lebih berbahaya daripada virus Corona sebelumnya dengan tetap menerapkan aturan dari pemerintah dan menjaga kesehatan.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY