Valentine Day – Masyarakat di Indonesia banyak yang ikut merayakan Valentine Day. Hari tersebut dianggap sebagai hari yang istimewa karena menjadi waktu yang digunakan untuk merayakan kasih sayang dengan orang yang disayangi.
Bagi orang awam, hari valentine dianggap sebagai hari yang istimewa dan baik untuk dirayakan. Namun sebenarnya bagi umat Islam tidak ada yang namanya hari valentine. Sebagai orang yang beriman dan juga berpegang teguh dengan agama, penting bagi kita untuk mengetahui asal-usuk valentine day agar tidak terjerumus dalam perayaan yang sia-sia atau bahkan membawa diri terjerumus dalam hal yang tidak baik.
Pemerintah Aceh Utara perlu untuk dicontoh karena secara tegas melarang masyarakatnya untuk merayakan Valentine Day. Hal ini dikarenakan perayaan tersebut tidak sesuai dengan budaya masyarakat Aceh utara dan juga ajaran Islam.
Hari kasih sayang ini biasanya dirayakan oleh anak-anak muda pada tanggal 14 februari untuk menyatakan cinta kepada pasangan baik yang belum dinikasi atau yang sudah dinikahi. Namun kebanyakan orang yang merayakan adalah orang-orang yang masih pacaran sedangkan dalam agama Islam pacaran adalah perbuatan yang dilarang oleh agama.
Banyak terjadi kemaksiatan
Sudah banyak terbukti bahwa pada perayaan velantine, banyak anaak muda yang melakukan kemaksiatan. Pasangan yang belum menikah melakukan kegiatan yang menyimpang seperti perbuatan zina. Banyak yang menganggap bahwa membuktikan cinta dengan pasangan adalah dengan melakukan hubungan intim. Hal ini adalah hal yang sangat dimurkai Allah dan kedepannya akan sangat merusak masa depan generasi.
Pemerintah Aceh berusaha untuk membentengi masyarakat dan kalangan mudanya agar tidak ikut-ikutan untuk merayakan hari yang tidak termasuk dalam ajaran agama dan budaya masyarakat Aceh. Para guru mendapatkan surat seruan untuk menghimbau murid agar tidak mengikuti atau merayakan hari valentine.
Sejarah valentine day yang tidak sesuai syariat Islam
Umat Islam perlu untuk mengetahui sejarah munculnya Valentine Day. Sebenarnya hari ini adalah hari bagi orang non muslim karena valentine adalah nama tokoh kristen yang dihukum penggal pada tahun 270 Masehi oleh Kaisar Claudius Ghothicus. Penetapan tanggal 14 Februari sebagai hari valentine juga sangat tidak masuk akal yakni pada tanggal tersebut terdapat festifal Romawi Lupercalia yang berartti adanya acara mak comblang dengan menggunakan lotere. Betapa orang yang mendapatkan lotre bisa melakukan hubungan intim dengan yang dipasangkan. Tentu hal ini sangat menyalahi syariat Islam.
Penting sekali bagi umat Islam untuk kuat dalam menjaga akidah dan tidak mudah ikut-ikutan dengan adat orang asing atau yang tidak sesuai dengan syariat. Apabila seseorang terlalu mudah mengikuti budaya semacam ini maka lama-kelamaan akan akidah Islam yang dipegang semakin kendor dan dapat lepas dari hati.
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)
Valentine Day tidak bermanfaat bagi Muslim
Bagi setiap muslim perlu untuk menyadarai bahwa setiap hari merupakan hari kasih sayang kepada sesama manusia, kepada sesama makhluk hidup dan tentu juga kepada Tuhan dan Rasul. Jangan sampai kita ikut-ikutan merayakan hari yang sebenarnya memiliki sejarah kelam. Menyatakan kasih sayang kepada orang yang belum menjadi pasangan halal seperti pacal lalu melakukan hubungan suami istri sebagai bukti cinta adalah bentuk kekonyolan yang tidak patut untuk dilakukan oleh orang yang berakal dan beriman.
Semoga kita menjadi umat yang cerdas dan tidak suka ikut-ikutan dengan budaya yang kurang bermanfaat atau cenderung merusak keimanan.