Ucapan Natal dari Kaum Muslimin, Beginilah Hakikat Toleransi dalam Islam

0
556
ucapan natal

Ucapan Natal – Bagi umat muslimin, tanggal 25 Desember sering menjadi hari kontroversi sebab akan muncul dua golongan yakni yang membolehkan ucapan natal dan mengharamkannya.

Seperti tahun lalu, ada beberapa ormas yang ikut mengucapkan natal kepada non – muslim. Padahal, tidak seharusnya toleransi sampai bablas demikian.

Sobat Cahaya Islam, bagi kaum muslimin mengakui kebolehan ucapan natal bisa saja merupakan bagian dari toleransi yang kebablasan. Sebab, ada cara lain yang bisa umat jadikan wasilah untuk menghargai umat non muslim.

Bagaimana Seharusnya Umat Menanggapi Ucapan Natal?

Sobat Cahaya Islam, Ucapan natal memang hanya sekedar simbol bagi sebagian umat. Namun, bagi yang meyakini pastilah ucapan ini sangat bermakna mendalam.

Sebagaimana ucapan syahadat, maka tak sembarangan orang yang boleh mengucapkannya bukan? Kecuali mereka mengucapkan hal tersebut dengan kerelaan hatinya.

Hal inilah yang menjadi salah satu landasan analogi ketidakbolehan umat dalam mengucapkan natal kepada umat non muslim.

Bila tidak mengucapkannya, bukan berarti umat benci bahkan tidak suka. Namun ini adalah bagian dari toleransi yang telah Rasulullah SAW contohkan pada umat.

Yakni tetap mengikuti koridor syariah bagaimanapun eranya. Kendati di era sekarang pengucapan  tersebut tampaklah wajar, maka umat harus tetap mengikuti syariat yang ada.

Memang, ada beberapa faktor yang menyebabkan umat hari ini malah terbiasa mengucapkan bahkan ikut menyanyikan ucapan natal seperti kalimat biasa.

1.    Teknologi yang Super Canggih Tanpa Filter

Pertama, pelopor dari kewajaran ini yakni dengan adanya bantuan teknologi. Hanya saja, teknologi tidaklah mengarahkan umat kepada pemikiran lain bila tidak ada pengguna yang memfasilitasinya.

ucapan natal

Sehingga secara tidak langsung memang umat sendirilah yang menjadi propaganda kewajaran mengucapkan natal.

Dengan dalih open minded, maka seakan – akan umat harus menyetarakan semua agama. Naudzubillah. Padahal Islam mengajarkan kemurnian dan kesucian pada umat termasuk dalam hal keyakinan.

2.    Pemikiran Islam yang Dangkal

Sobat cahaya Islam, hal lain yang perlu umat pahami yakni kurangnya pemikiran Islam yang mendalam terkait pemahaman toleransi antara umat Islam dan umat lainnya.

ucapan natal

Kedangkalan berfikir terkait Islam bukan lantaran karena diri sendiri namun juga akibat banyaknya pemikiran sesat yang mudah terserbar hari ini yang masuk ke dalam pemikiran generasi kaum muslimin.

Bagaimana Konsep Toleransi dalam Islam?

Sobat Cahaya Islam, ketidakbolehan dalam mengucapkan natal bukan berarti menjadikan kaum muslimin tak bisa berteman dengan mereka.

Malah seharusnya, pertemanan umat muslim dan non muslim akan menjadi gerbang untuk menunjukkan bahwa Islam cinta damai.

Toleransi dalam Islam sendiri dapat digambarkan dengan kondisi ketika antar umat merayakan hari besar mereka, maka tak ada yang mengganggu.

Tidak adanya gangguan dan nyinyiran terhadap antar umat ketika merayakan hari besar mereka merupakan salah satu bentuk toleransi yang benar.

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan mengenai ucapan Natal dan beberapa faktor yang menyebabkan umat menjadi terbiasa dalam mengucapkan hal yang sebenarnya dapat menjadikan umat ragu dengan aqidahnya.

Semoga ke depan umat dapat lebih berhati – hati karena tidak semua hal dapat dikompromikan dengan keyakinan yakni Islam itu sendiri.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY