Kritik Siswi SMP Jambi Berujung Hukum, Ketahui Etika Mengkritik

0
561
Siswi SMP Jambi

Siswi SMP Jambi – Kritik adalah salah satu hal yang biasa terjadi di kehidupan manusia. Hal inilah yang juga dilakukan oleh seorang siswi SMP Jambi.

Kendati demikian, kritikan sang siswi sempat menuju ke jalur hukum. Sejumlah orang menyebut bahwa ini terjadi karena kritikan siswi mengandung unsur pidana.

Kronologi Kasus Viral Siswi SMP Jambi

Beberapa waktu lalu, viral di sosial media seorang siswi SMP Jambi bernama Syarifah Fadiyah Alkaff dilaporkan ke Polda Jambi. Laporan itu rupanya imbas dari kritikan yang dia layangkan ke Pemkot Jambi.

Kabarnya ia mengkritik Pemkot Jambi terkait jalanan rusak tepat di depan rumah sang nenek yakni Habsah. Menurutnya, kerusakan jalan tersebut karena Pemkot Jambi mengizinkan truk seberat 20 ton lebih melalui jalan lorong warga.

Padahal kata ia, jalan itu hanya diperuntukkan bagi kendaraan mobil seberat 5 ton saja. Tak hanya itu, dia turut mengkritik perusahaan yang seharusnya menjadi PLTU.

Sebab fakta di lapangan, perusahaan tersebut justru menjadi perusahaan kayu hutan. Di sisi lain, Fadhiyah menyebut bahwa sang nenek merupakan seorang perawat di era kemerdekaan dahulu.

Kini kasus sang siswi SMP di Jambi berakhir damai dengan permintaan maaf dari Syarifah.

Kritik dalam Islam

Sobat Cahaya Islam, apa yang siswi SMP Jambi sejatinya merupakan kritikan terhadap pihak terkait. Kendati demikian, pelapor kasus tersebut menganggap bahwa Syarifah sudah memfitnah Pemkot Jambi.

Karena itu, apa yang dilaporkan pelapor bukanlah kritikan Syarifah, melainkan kata-kata dalam kritikannya. Mengkritik sendiri bukan hal yang terlarang menurut agama islam.

Islam memperbolehkan siapa saja mengkritik selama memakai etika yang baik dan benar. Pasalnya islam sendiri merupakan agama nasihat.

Selain itu, etika yang baik juga menimbulkan kebaikan pula, terutama untuk penerima kritikan tersebut. Oleh sebab itu, umat islam sebaiknya memberikan kritikan dengan etika yang baik.

Etika Mengkritik yang Benar dalam Islam

Sobat Cahaya Islam, berikut ini ada beberapa etika mengkritik yang benar dalam islam dan wajib Sobat pahami lebih dalam:

1.       Mengkritik dengan Niat Hati yang Ikhlas

Sebagai informasi, Allah tidak menerima amalan kebaikan dan tidak menganggap sebagai amal salih kecuali kalau niatnya ikhlas. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 بالنِّيَّةِ، وإنَّما لِامْرِئٍ ما نَوَى، فمَن كانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ ورَسولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ ورَسولِهِ، ومَن هاجَرَ إلى دُنْيا يُصِيبُها أوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُها، فَهِجْرَتُهُ إلى ما هاجَرَ إلَيْهِ

“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan seseorang mendapatkan ganjaran sesuai niatnya. Orang yang hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya maka ia mendapatkan ganjaran sebagai amalan hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya. Orang yang hijrah untuk mendapatkan dunia atau untuk menikahi wanita, maka hijrahnya sekedar yang untuk apa yang ia niatkan tersebut” (HR. Bukhari no. 6953).

Siswi SMP Jambi

Karena itulah, hendaknya umat islam memberikan kritik dengan hati yang ikhlas dan niat untuk melontarkan kebenaran.

2.       Menggunakan Kata-Kata yang Baik

Saat menyampaikan kritikan, sebaiknya Sobat memakai kata-kata yang baik, yakni perkataan dengan penuh hikmah dan kelembutan. Hal ini sejalan dengan firman Allah yang berbunyi:

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

“Hendaknya kalian berdua ucapkan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan ia akan ingat atau takut kepada Allah” (QS. Thaha: 44). 

3.       Jangan Sampai Memancing Pertengkaran

Sebaiknya jauhi tahrisy atau memancing pertengkaran antara satu sama lain ketika mengkritik. Pasalnya Tahrisy merupakan perbuatan setan agar memecah belah kaum muslimin.

Siswi SMP Jambi

Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ قد أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ في جَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَلَكِنْ في التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ

“Sesungguhnya setan telah putus asa membuat orang-orang yang shalat menyembahnya di Jazirah Arab. Namun setan masih bisa melakukan tahrisy di antara mereka” (HR. Muslim no. 2812).

Oleh sebab itu, ketika mengkritik upayakan jangan menggunakan kalimat atau perkataan yang sifatnya memancing pertengkaran. Apalagi kritikan tersebut sampai mengandung provokasi dan berakhir pertengkaran.

Sobat Cahaya Islam, itulah beberapa etika mengkritik yang benar dalam islam. Semoga saja kasus kritikan yang salah siswi SMP Jambi tidak terulang lagi.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY