Seru Gak Nonton Till Death Do Us Part? Ini Penjelasannya

0
659
Till Death Do Us Part

Till Death Do Us Part – Beberapa hari yang lalu, sebagian besar Millenial dihebohkan dengan publikasi penayangan film Disney Hotstar “Till Death Do Us Part”. Selain trailernya yang menarik, film ini juga menggandeng aktor kenamaan yakni Syifa Hadju dan Rizky Nazar sebagai pemeran utamanya. Dilansir dari beberapa sumber media, film ini ingin memberikan suasana romantis dalam percintaan namun dibumbui dengan masa lalu peran utama yang tragis.

Sobat Cahaya Islam, film kisah percintaan seperti Till Death Do Us Part pastilah mengambil sebagian hati ummat. Bahkan bisa jadi film ini sangat digandrungi oleh para muslimah karena jalan ceritanya menarik.

Bagaimana Umat Merespon Film Till Death Do Us Part?

Till Death Do Us Part

Sebagai kaum muslimin tentunya memahami bahwa menonton film adalah suatu kemubahan. Namun, yang perlu diingat dalam kemubahan yakni apakah mendekatkan pada kebaikan dan keburukan.

Jika film itu termasuk hal yang mendekatkan pada kebaikan, maka akan mendatangkan pahala. Namun, bila mendatangkan pada keburukan tentu akan menambah kuantitas dosa semasa hidup.

Terlepas dari kemubahan itu sendiri, bagi para generasi Millenial sekarang film kisah percintaan seringkali menjadikan generasi jadi galau dan bucin dengan pasangan. Jika bucin ini terjadi pada pasangan yang halal, maka sebenarnya akan menjadi pahala tersendiri bagi pasangan. Namun bila tidak, yang terjadi sebaliknya. Umat akan mendapatkan dosa maksiat.

Bagaimana Seharusnya Umat Memahami Cinta?

Till Death Do Us Part

Dalam Islam, cinta bisa menjadi hal yang mulia bahkan terhina. Mengapa demikian? Sebab kecintaan seorang umat harus didasari dengan syariat Islam, selainnya tidak diperbolehkan. Sebab cinta tanpa melibatkan Allah SWT adalah wujud nyata penghambatan manusia terhadap hawa nafsu yang dimilikinya.

Cinta sendiri adalah fitrah perasaan yang Allah SWT berikan kepada ummat. Namun, Allah SWT tidak hanya menciptakan perasaan itu dalam diri ummat, tapi juga memberikan segala keteraturan agar ummat dapat mengorganisir perasaan cinta tersebut.

Cinta juga bisa menjadi penyebab seseorang masuk syurga. Misal sebagai contoh, kecintaan Uwais terhadap Ibunya dan senantiasa menemani saat sedang sakit menjadi penyebab Uwais dikenal sampai penduduk langit.

Padahal dirinya tidak pernah sekalipun bertemu dengan Rasulullah SAW. Namun Rasulullah SAW menyebut namanya di depan sahabatnya. Sungguh indah bukan? Ada juga kecintaan seorang umat kepada lawan jenisnya, namun sebab tidak ada ikatan maka cinta itu dipendam dalam do’a.

Bukan berharap agar lawan jenisnya mampu mencintai sebaliknya namun agar Allah SWT memberikan kekuatan untuk Istiqomah dan menjaga perasaan. Cinta yang menghinakan yakni kecintaan seseorang dengan ambisi.

 Salah satu hal yang menjadi faktor cinta bisa hina yakni ketika tidak dilabuhkan dengan ikatan. Pacaran, friend some, friend with benefit adalah term lain dari pacaran yang dapat mengerahkan generasi memiliki perasaan cinta yang terhina.

Bagaimana agar Umat Mencintai Seseorang Karena Allah SWT?

Sobat Cahaya Islam, mengubah perasaaan memang bukanlah hal yang mudah. Namun, jika cinta tersebut malah menjadikan diri masuk ke dalam bahaya maksiat maka generasi harus lebih ekstra menjaga perasaan cintanya.

Hal ini sesuai dengan penyampaian Hasan Al Basri yakni :

إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض بالنصيحة

“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224).

Salah satu hal yang bisa dilakukan yakni dengan senantiasa menjadikan waktu produktif sehingga diri tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal yang tidak seharusnya dipikirkan. Selain itu, umat juga bisa mengikuti beberapa kajian ilmu untuk meningkatkan tsaqofah Islam yang dimiliki.

Nah Sobat Cahaya Islam, itulah pandangan Islam mengenai pelajaran yang bisa diambil dari film Till Death Do Us Part. Semoga umat tidak terlena dengan alur cerita yang menarik, namun dapat mengambil hikmah yang lebih dalam lagi terkait pandangan cinta dalam Islam.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY