Saling Mengingatkan Sesama Muslim di Zaman Akhir

0
330
Saling-Mengingatkan-Sesama-Muslim-di-Zaman-Akhir

Saling Mengingatkan Sesama Muslim – Sebagai umat muslim, kita harus saling mengingatkan ketika ada yang lupa. Pasalnya, roda kehidupan itu berputar. Terkadang, kita menjadi orang yang harus mengingatkan. Tapi terkadang sebaliknya, perlu ada orang lain yang mengingatkan kita. Oleh karena itu, kita harus saling pengertian.

Saling Mengingatkan Sesama Muslim dalam Agama

Agama Islam adalah agama yang sempurna. Maka, ajarannya penuh dengan nasehat. Bahkan, Rasulullah bersabda:

الدِّينُ النَّصِيحَةُ

“Agama adalah nasehat.” (1)

Dalam hadits ini, nasehat maksudnya adalah mewujudkan kebaikan kepada manusia. Jadi, setiap umat muslim hendaknya menasehati muslim lainnya yang sedang lalai. Tentu saja, kita bisa memulainya dari diri sendiri, keluarga, hingga kepada orang lain yang tidak kita kenali. Dengan saling mengingatkan dan menasehati, umat muslim akan selalu terjaga dari perbuatan dosa.

Umat Terbaik Harus Saling Menasehati

Kita umat Nabi Muhammad adalah umat terbaik. Namun, ada syarat yang harus kita penuhi agar pantas menjadi umat terbaik. Dalam hal ini, Allah berfirman melalui ayat Al-Qur’an berikut:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.” (2)

Berdasarkan ayat Al-Qur’an di atas, kita sebagai umat muslim hendaknya saling menasehati dengan cara amar ma’ruf – nahi munkar. Untuk melakukannya, sobat Cahaya Islam bisa mulai dari kalangan keluarga terlebih dahulu. Maksudnya adalah mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran di keluarga, tetangga, saudara, dan seterusnya.

Tolong Menolong dalam Kebajikan

Tentu saja, mengingatkan atau menasehati saja tidak cukup. Sebaiknya, umat Islam juga saling tolong-menolong dalam Kebajikan. Sebagaimana firman Allah:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) Kebajikan dan takwa. Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan melampaui batas.” (3)

Meski Islam menganjurkan tolong-menolong, tapi batasannya adalah dalam hal Kebajikan. Jadi, tolong-menolong dalam maksiat hukumnya haram. Begitu juga dengan tolong-menolong dalam hal yang melampaui batas.

Saling Mengingatkan Sesama Muslim dengan Memberi Contoh

Mengingatkan orang lain untuk berbaut baik memang bagus. Namun, akan lebih bagus lagi jika kita mencotohkannya. Allah memberikan sindiran dalam firman-Nya:

اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ 

“Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) Kebajikan, sedangkan kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri.” (4)

Selain lebih bagus, memberi contoh dalam Kebajikan juga akan lebih efektif. Bahkan, kita juga akan mendapatkan pahala dari mengerjakan Kebajikan tersebut. Mulai sekarang, mari kita saling mengingatkan untuk tetap di jalan Allah. Jangan sampai kita tersesat ke jalan setan. Apalagi fitnah akhir zaman bisa menyesatkan siapa saja.


Referensi:

(1) Arbain Nawawi Hadits 7

(2) Q.S. Ali-Imron Ayat 110

(3) Q.S. Al-Maidah Ayat 2

(4) Q.S. Al-Baqarah Ayat 44

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY