Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah gelar aksi Bela Palestina dengan mengeluarkan 10 pernyataan, pada Selasa (7/5). Irwan Akib, Ketua Pimpinan Pusat (PP) sebut Aksi Bela Palestina yang diadakan oleh 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) adalah amanat konstitusi.
Aksi Bela Palestina yang dilakukan oleh beberapa komponen pendidikan Muhammadiyah ini merupakan amanat konstitusi. Bahkan, telah menyebutkan bahwa Indonesia berkepentingan untuk menghilangkan segala bentuk penindasan. Hal ini termasuk membela Palestina yang saat ini diinvasi oleh Israel.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah Gelar Aksi Bela Palestina
Di kampus masing-masing, kegiatan ini telah menghasilkan 10 poin pernyataan sikap. Adapun poin pernyataan tersebut akan dijelaskan seperti di bawah ini:
1. Mengutuk Keras Israel
Pertama, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, telah tergabung dalam Forum Rektor PTMA yang akan mengutuk keras Israel. Hal ini berhubungan dengan agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional,.
Bahkan, terkait penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, dan perusakan berbagai fasilitas umum. Terutama, pada fasilitas kesehatan, dan blokade bantuan kemanusiaan.
2. Menolak Kejahatan Genosida Israel
Kedua, mengapresiasi sebesar-besarnya atas dukungan dosen, mahasiswa, serta guru besar yang ada di seluruh dunia. Sebab, sudah berani menyuarakan akal sehatnya dan hati nurani untuk menolak kejahatan genosida Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
3. Mengecam Keras
Ketiga, mengecam keras sikap Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, serta negara-negara serta pihak-pihak lainnya. Bahkan, terus memberikan bantuan dan dukungan terhadap Israel dalam agresi maupun penyerangan terhadap Palestina.
4. Meminta Bantuan PBB
Keempat, meminta seluruh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera memfasilitasi. Selain itu, memaksa perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
5. Mendukung ICC
Kelima, akan langsung mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) untuk mengadili Benjamin Netanyahu maupun tokoh-tokoh Israel lainnya. Terutama, yang terlibat dalam genosida warga Palestina.
6. Mengecam Rabithah Alam Islami
Keenam, akan mengecam Rabithah Alam Islami, Organisasi Kerja Sama Islam, serta negara-negara Arab yang telah bersikap lemah. Hal ini cenderung membiarkan Israel secara leluasa untuk melakukan penyerangan serta pembunuhan hanya untuk kepentingan negaranya sendiri.
7. Mengapresiasi Atas Keberanian
Ketujuh, akan mengapresiasi atas keberanian dan konsistensi Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai macam forum dunia untuk terus membela. Bahkan, juga akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dan menolak kejahatan Israel.
Selain itu, juga akan mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
8. Membuka Hubungan Diplomatik
Kedelapan, meminta kepada seluruh Pemerintah Indonesia, untuk tidak terlalu berpikir sedikitpun. Bahkan, melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan pelaku genosida, Israel dan negara agresor.
9. Bentuk Penjajahan Harus Dihapuskan
Kesembilan, atas nama amanat Konstitusi Republik Indonesia dan hak asasi manusia juga telah menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Hal ini karena tidak sesuai dengan perikeadilan dan perikemanusiaan. Selain itu, berbagai aspek historis relasi Palestina dan Indonesia harus melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah).
10. Memberikan Perhatian
Kesepuluh, telah mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap berbagai perkembangan konflik Israel dan Palestina. Di mana terus memberikan bantuan material, moral, serta spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Melalui adanya 10 pernyataan sikap perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah gelar aksi Bela Palestina ini dilakukan dengan tujuan untuk mengakhiri konflik kemanusiaan yang berkepanjangan terhadap Palestina.