Penistaan Agama di Al Zaytun, Pentingnya Meningkatkan Pemahaman Aqidah

0
462
penistaan agama di Al Zaytun

Penistaan agama di Al Zaytun – Beberapa hari ini, berita terkait penistaan agama di Al Zaytun mulai banyak dibicarakan. Sebab pondok tersebut terlihat berbeda lantaran seringkali membuat pernyataan maupun menayangkan aktivitas yang nyeleneh dan menyimpang.

Sobat Cahaya Islam, adanya penistaan agama Al Zaytun bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya juga penistaan agama terjadi di beberapa wilayah dan ada oknum yang terlibat.

Mengapa Penistaan Agama di Al Zaytun terjadi?

Masalah penistaan agama Al Zaytun bisa saja terjadi lantaran berbagai faktor. Misalnya seperti peristiwa perobekan bendera Liwa Royya yang menjadi simbol kebanggaan Islam.

Sebagaimana panji Rasulullah di masa kejayaan Islam. Panji Liwa senantiasa bertengger di wilayah kekhilafahan sedangkan panji Rayya selalu dibawa pada saat melakukan futuhat alias ekspedisi. Masya Allah.

Adanya penghinaan terhadap Islam tentu harus selalu diupayakan untuk berhenti. Sebab bila tidak, maka mereka akan terus melakukan penistaan bahkan ke hal – hal yang lebih ekstrim seperti melukai dan mendiskriminasikan umat.

Di era kecanggihan teknologi sekarang penghinaan bisa saja terjadi dimanapun. Pun juga pencegahan bisa dengan cepat dilakukan. Ini adalah perkara bagaimana sebuah kenegaraan sanggup melakukan aktivitas preventif untuk mencegah adanya penistaan pada berbagai agama utamanya Islam.

Tips Menjadi Generasi Pembawa Syiar Islam

Idealnya, agar penghinaan tidak semakin menjadi – jadi, generasi patut untuk segera bertransformasi menjadi seorang da’i sejati. Untuk menjadi seorang da’i tentu memerlukan bekal keilmuan yang cukup.

Bukan hanya ilmu agama, namun kemampuan untuk bisa menjelaskan Islam dengan baik tanpa menyakiti para jamaah. Beberapa hal yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut :

1.    Memperbanyak Bacaan

Hal pertama yang dilakukan yakni dengan memperbanyak bacaan. Bacaan yang dimaksud tentu seputar keilmuan Islam dan cara menjelaskannya kepada umat. Hindari membaca buku yang bernuansa menjauhkan diri dari Allah Ta’ala.

penistaan agama Al Zaytun

Hari ini, banyak sekali bacaan yang menjadikan umat malah enggan untuk beribadah. Bahkan ada juga buku yang malah menjadikan umat mempertanyakan keberadaan penciptaNya. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Thaha ayat 114 yakni :

فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖوَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

Artinya : Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”

2.    Mencari Murobbi

Hal kedua yang bisa dilakukan yakni mencari Murobbi, Asatidz maupun Musyrif. Mereka adalah para guru terbaik untuk membersamai umat dalam mendalami ilmu agama.

penistaan agama Al Zaytun

Belajar sendirian akan menjadikan umat merasa kebingungan. Nah kebingungan tersebut tentu akan menjadi peluang umat untuk tersesat dan semakin menjauh dari hamba yang bertaqwa.

Sebisa mungkin umat harus bisa memastikan bahwa seseorang dijadikan murobbi adalah orang sholih dan hanif serta memiliki pengetahuan akan Islam yang baik. 

Sebab di zaman sekarang sangat susah membedakan mana orang yang baik maupun hanya sekedar berpura – pura baik. Selain itu, tentu umat harus selalu meningkatkan kesabaran sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Kahfi ayat 28 yakni :

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا

Artinya : Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.

3.    Membahas Bersama Teman Sholih

Kemudian aktivitas selanjutnya yakni senantiasa berusaha mencari teman – teman yang sholih. Tingkat kesholihan partner akan menjadi motivasi serta inspirasi untuk terus bertumbuh menjadi hamba yang sholih.

Apalagi dengan adanya akses internet seperti sekarang, sangat mudah untuk mencari komunitas baca Qur’an maupun komunitas belajar ngaji Islam.

Nah Sobat Cahaya Islam demikianlah ulasan yang berkaitan dengan penistaan agama di Al Zaytun dan beberapa tips untuk menjadikan generasi sebagai pembela Islam.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY