Pelaku Penembakan di Kantor MUI Mengklaim Seorang Nabi, Tanda Akhir Zaman?

0
374
penembakan di kantor MUI

Penembakan di Kantor MUI – Belakangan ini banyak terjadi peristiwa yang menghebohkan dan membuat orang-orang merasa khawatir. Terbaru, ada kejadian penembakan di kantor MUI yang menghebohkan seluruh Indonesia.

Karena aksi penembakan itulah, ramai orang yang merasa penasaran alasan pelaku sampai menembak di kantor MUI. Bagi Anda yang belum tahu tentang sosok pelaku bisa simak informasinya berikut ini.

Pelaku Peristiwa Penembakan di Kantor MUI Sempat Mengaku Sebagai Nabi

Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku penembakan di kantor MUI mengirimkan surat kepada Ketua MUI terlebih dahulu. Dalam surat tersebut, pelaku mengklaim dirinya sebagai seorang nabi sebelum melukai dua orang dengan senjata tajam.

Asrorun Niam selaku Ketua Bidang Fatwa MUI pun menunjukkan surat tersebut kepada wartawan beberapa waktu lalu. Dalam suratnya, pelaku meminta Ketua MUI agar menerima klaimnya sebagai seorang utusan dan mempersatukan seluruh umat islam.

Kabarnya, pelaku sudah beberapa kali bolak balik ke kantor MUI. Bukan hanya itu, pelaku juga meminta bertemu dengan Ketua MUI.

Sampai saat ini, kepolisian masih menggali motif pelaku sampai melakukan penembakan di kawasan kantor MUI. Berdasarkan KTP pelaku, diketahui ia berasal dari daerah Lampung.

Lebih lanjut, Asrorun meminta kepolisian untuk mengusut tuntas insiden penembakan tersebut dan motif pelaku. Dia berharap kasus penembakan ini tak menjadi spekulasi terhadap masalah di luar hukum.

Nabi Palsu dalam Islam

Sobat Cahaya Islam, apa yang ditulis oleh pelaku penembakan di kantor MUI dalam suratnya tentu hal keliru. Sebab di antara keyakinan dalam agama islam dan tak bisa diganggu gugat yaitu nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah untuk semua banga di dunia.

penembakan di kantor MUI

Selain itu, nabi Muhammad SAW juga penutup dari seluruh nabi dan rasul. Karena itu, tak ada lagi nabi maupun rasul setelah Rasulullah SAW.

Oleh sebab itu, barangsiapa yang mengaku sebagai nabi ataupun rasul sesudah nabi Muhammad SAW merupakan sebuah kebohongan. Bukan hanya itu, pengakuan tersebut membuat ikatan islam terlepas dari dirinya.

Pandangan Islam Terhadap Nabi Palsu

Sobat Cahaya Islam, berikut ini ada beberapa poin penting yang berkaitan dengan pandangan islam terhadap nabi palsu.

1.       Hanya Nabi Muhammad Utusan Allah untuk Seluruh Manusia

Nabi Muhammad SAW adalah utusan terakhir Allah SWT untuk semua umat manusia. Hal ini berbeda dengan nabi sebelumnya yang hanya diutus kepada kaumnya.

Rasulullah SAW bersabda:

 وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً

“Dan semua nabi (sebelumku) diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia.” [HSR. Al-Bukhari no: 335; Muslim no: 521; An-Nasai no: 432, dari Jabir bin Abdullah]

penembakan di kantor MUI

Sebagai muslim yang taat, tentu Anda harus meyakini hanya nabi Muhammad SAW utusan asli dari Allah untuk seluruh umat manusia.

2.       Wahyu Sudah Terputus dari Langit

Saat kenabian sudah ditutup dengan Nabi Muhammad SAW, maka dengan meninggalnya beliau, wahyu sudah terputus dari atas langit. Nabi Muhammad SAW bersabda: 

إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدِ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ قَالَ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ لَكِنِ الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ وَهِيَ جُزْءٌ مِنْ أَجْزَاءِ النُّبُوَّةِ

Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus, maka tidak ada Rasul dan tidak ada nabi setelah aku. Maka hal itu terasa berat bagi para sahabat. Lalu beliau bersabda: “Kecuali al-mubasysyirat (perkara-perkara yang memberikan berita gembira). Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah al-mubasysyirat itu?”, beliau menjawab: “Mimpi seorang muslim, hal itu satu bagian dari bagian-bagian kenabian”. [HR. Ahmad III/267; Tirmidzi no: 2272, dan Al-Hakim, dari Anas bin Malik. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Irwaul Ghalil no:2473 dan Shahih Al-Jami’ush Shaghir no:1631]

3.       Nabi Palsu Merupakan Tanda Kiamat

Tak hanya pelaku penembakan di MUI, sebelumnya banyak orang yang mengaku dirinya sebagai nabi utusan Allah. Padahal ini merupakan kebohongan yang nyata dan termasuk tanda akhir zaman.

Nabi Muhammad SAW bersabda: 

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى يَعْبُدُوا الْأَوْثَانَ وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي ثَلَاثُونَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي

“Tidak akan datang kiamat sehingga beberapa qabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan sehingga mereka menyembah berhala-berhala. Dan sesungguhnya akan ada di kalangan umatku ini tiga puluh orang pembohong besar yang masing-masing mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sama sekali sesudahku.” [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Tsauban, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir no: 7295]

Itulah informasi tentang pelaku penembakan di kantor MUI yang mengaku sebagai nabi. Sobat Cahaya Islam wajib selalu ingat bahwa tak ada lagi nabi yang muncul setelah nabi Muhammad SAW.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY