Niat Puasa Qadha dan Tata Caranya

0
3102
Niat Puasa Qadha

Niat Puasa Qadha – Sobat Cahaya Islam yang dirahmati Allah, Niat Puasa Qadha adalah niat puasa yang wajib dilakukan seorang muslim ketika seorang tersebut tidak dapat mengerjakan puasa Ramadhan dengan penuh karena beberapa Udhur yan Syar’i.

Adapun orang yang di beri keringanan (Rukhsoh) oleh Allah untuk tidak berpuasa adalah wanita yang sedang haid dan nifas, orang yang sedang sakit, orang tua renta, musafir dan seorang yang kondisinya lemah sehingga tidak memungkinkan untuk puasa Ramadhan.

Kapan Niat Puasa Qadha dilakukan?

Niat Puasa Qadha

Niat Puasa Qadha dilakukan dilain hari di luar bulan ramadhan sebagai ganti puasa yang telah ditinggalkan. Perintah tersebut termaktub dalam Al Qur’an sebagai berikut:

“ (Yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (Lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari yang lain. Dan berat bagi orang orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin.Baran siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu menetahui” (QS. Al-Baqarah Ayat 184)

Lalu Bagaimana dengan Ketentuan Puasa Qadha?

Niat Puasa Qadha

Bagi mereka yang meninggalkan puasa ramadhan dikarenakan sakit, haid, nifas dan perjalanan jauh, mereka wajib menganti puasanya sebanyak puasa yang ditinggalkan. Sedangkan bagi seseorang yang sakit menahun, lanjut usia yang tidak ada harapan sembuh.

Selain itu wanita hamil dan menyusui yang khawatir terjadi hal buruk pada janin dan bayinya, maka mereka dikenai fidyah puasa ramadhan yaitu memberi makan orang miskin sebanyak 1 mud = 8 ons per hari sebanyak puasa yang ditingalkan. Apabila diuangkan ditahun 2021 ini senilai Rp. 8.000,- (delapan ribu rupiah).

Niat Puasa Pengganti Ramadhan

Seperti yang sudah dibahas diparagraf awal bahwasanya puasa qadha hukumnya wajib , maka niat puasa qadha dilakukan sebelum terbitnya fajar shodiq. Berikut Niat Puasa Qadha :

Nawaitu Shauma ghodin ‘an qodha’i fardhi syahri romadhona lillahi ta’ala

Artinya : Aku berniat untuk mengadha puasa bulan ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Qadha

Terdapat dua pendapat terkait pelaksanaan puasa qadha yaitu :

  1. Jika puasa ramadhan yang ditinggalkan berurutan harinya, maka untuk mengantinya dengan cara berurutan pula. Pendapat ini mengatakan bahwa puasa qadha merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan sehingga wajib dilakukan secara sepadan.
  2. Pelaksanaan puasa qadha tidak harus dilakukan secara berurutan. Pendapat ini dikuatkan karena tidak ada dalil yan mewajibkan puasa qadha secara berurutan dan bahkan dalam sebuah hadist Nabi SAW menjelaskan bahwa puasa qadha boleh dilakukan secara terpisah.

Dari ketentuan diatas seseorang boleh memilih salah satu dari keduanya, baik secara berurutan maupun terpisah. Jika ada seseorang ragu dengan jumlah hutang puasa yang harus diqadha, maka lebih baik menentukan jumlah yang lebih banyak. Misalnya seseorang ragu dengan hutang puasanya antara 6 atau 7 hari, maka yang harus dipilih adalah yang 7 hari.

Waktu untuk menjalankan puasa qadha antara bulan syawal hingga datangnya bulan ramadhan berikutnya. Dan apabila seseorang belum mengadha puasa hinga bertemu bulan ramadhan serikutnya maka orang tersebut wajib membayar fidyah dan mengadha puasanya.

Demikian Sobat Cahaya Islam semoga apa yang saya tulis mulai dari pengertian dan Niat Puasa Qadha hingga tata cara pelaksanaannya dapat bermanfaat untuk kita semua.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY