Mendidik Anak dalam Rasa Empati untuk Wujudkan Kepribadian yang Unggul

0
347
mendidik anak dalam rasa empati

Mendidik anak dalam rasa empati – Dalam kehidupan, salah satu hal yang dapat menjadi pembelajaran bermakna yakni terkait cara mendidik anak dalam rasa empati.

Sederhananya bersikap empati merupakan perasaan yang timbul akibat rasa kepedulian dan adanya perasaan turut merasakan kondisi bermasalah yang menjadi pokok penyebabnya.

Nah Sobat Cahaya Islam, konsep mendidik anak dalam rasa empati bukan hanya disampaikan oleh para guru namun juga perlu dipahami oleh para orangtua. Sebab sikap tersebut tidak akan tiba – tiba ada dalam kepribadian seseorang namun perlu dibentuk dan disuasanakan.

Apakah Penting Bagi Orangtua Mendidik Anak dalam Rasa Empati?

Mendidik anak dalam rasa empati tentu tidak bisa dirasakan hasilnya dalam waktu dekat. Apalagi bila pada awalnya anak tersebut kurang baik kepribadiannya.

Sebelum para anak – anak tersebut belum bisa menerapkan rasa empati dalam kehidupannya, maka akan cukup sulit mengembangkan pribadi yang mudah berempati.

Di dalam Islam, rasa empati adalah salah satu kepribadian yang mulia dan perlu ada dalam diri umat. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW dimana kandungan hadits tersebut sederhananya yakni sebagai berikut “umat muslim bagaikan satu tubuh, bila ada yang merasa kesakitan maka sakitlah semuanya.”

Maka dari itu, tidak heran bila banyak ditemukan kisah kebaikan para sahabat maupun para tabi’at dan tabi’in terkait pentingnya peduli terhadap sesama.

Bahkan saking pedulinya, harta dan nyawa pun turut diberikan sebagai bentuk kepedulian. Puncak dari kepedulian dalam Islam yakni mengerahkan segala tenaga, harta bahkan nyawa untuk kebaikan Islam.

Di sisi norma sendiri, mendidik anak dengan empati juga dapat mewujudkan output generasi yang unggul.

Kepribadian seperti ini memang perlu diwujudkan dalam keluarga agar seluruh anggota dapat ikut belajar bersama – sama menerapkan kebaikan.

Hal ini selaras dengan bagaimana pentingnya seorang anggota keluarga menjaga sesama anggota dari panasnya api neraka sebagaimana yang tertulis dalam surat At Tahrim ayat 6 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Lantas bagaimana cara umat mendidik anak agar dapat meningkatkan empati?

Cara Meningkatkan Empati pada Anak

Meningkatkan rasa empati dalam diri, tentu tidak dapat dilakukan secara instan. Sebab selain dukungan dari internal, faktor eksternal juga dibutuhkan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan :

1.    Mendefinisikan dan Memberikan Keteladanan terkait Empati

Hal pertama yang bisa dilakukan yakni dengan menjelaskan definisi dari rasa empati sekaligus memberikan keteladanan.

Ilmu tanpa amal tentu hanyalah sekedar pengetahuan belaka. Maka dari itu, layaknya keimanan, rasa empati juga perlu dicontohkan dalam bentuk perbuatan.

mendidik anak dalam rasa empati

Memang, keteladanan akan rasa empati akan sangat sulit dirasakan, sebab biasanya hal tersebut merupakan respon dari diri secara spontan.

Namun, tentu umat bisa mempelajarinya guna sekaligus untuk mendapatkan keistimewaan sebagai para pencari ilmu sebagaimana yang Allah Ta’ala sampaikan dalam surat Al Mujadilah ayat 11 yakni :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

2.    Mengeksplorasi Interaksi Sosial di Sekitar

Hal selanjutnya yang bisa dilakukan yakni dengan mengajak umat untuk saling bereksplorasi dan melihat bagaimana fenomena serta pola interaksi sosial yang ada di sekitar.

Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara langsung. Sehingga, orang lain juga memberikan inspirasi serta keteladanan dalam membangun rasa empati.

mendidik anak dalam rasa empati

Selain itu, membangun rasa empati juga sama halnya dengan bagaimana seorang umat mencoba untuk belajar menjadi muslim sejati. Sebab salah satu bentuk muslim sejati yakni memiliki rasa empati terhadap sesamanya.

Menjadi muslim sejati memang perlu dikejar sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Baqarah ayat 208 yakni :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan yang berkaitan dengan cara mendidik anak dalam rasa empati. Semoga ulasannya bermanfaat.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY