Makna Dan Ciri-Ciri Haji Mabrur

0
2975

Dalam kajian islam dijelaskan menunaikan ibadah haji bagi siapa saja yang telah mampu merupakan rukun islam yang terakhir. Setelah seorang muslim mengucapkan 2 kalimat syahadat, sholat lima waktu dengan tertib, membayar zakat dan menunaikan puasa di bulan Ramadhan, maka yang terakhir sebagai penyempurna rukun islam adalah menunaikan haji ke baitulloh di Makkah. Tidak terkecuali, semua umat muslim di dunia ini pasti memimpikan untuk dapat melakukan ibadah haji tersebut. Dan sekarang, memang banyak sekali dari umat muslim dunia yang mampu melakukan ibadah haji. Hal ini terbukti dengan grafik jama’ah haji di Makkah yang terus meningkat setiap tahunnya. Dan semuanya berharap untuk menjadi haji yang mabrur. Kemudian apakah yang dimaksud haji mabrur? berikut adalah sedikit ulasan kajian islam mengenai makna dan ciri-ciri haji mabrur.

Makna Dan Ciri-Ciri Haji Mabrur

Makna dari haji yang mabrur

Setiap tahunnya, jamaah haji di kota Makkah Arab Saudi selalu menunjukkan peningkatan. Bahkan di Indonesia sendiri, jumlah antrean calon jamaah haji tergolong sangat panjang dan lama. Ada yang telah mendaftarkan diri namun harus menunggu beberapa tahun lagi baru dapat berangkat ke tanah suci. Biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit, mereka rela menyisihkan uangnya setiap hari untuk ditabung guna berangkat haji ke tanah suci tersebut. Semua berharap ketika berangkat haji, mereka diberi perlindungan dan ketika pulang menjadi haji yang mabrur. Lalu apakah yang dimaksud haji mabrur itu ?

Sering dijelaskan dalam ceramah agama bahwa seorang muslim yang hendak menunaikan ibadah haji seharusnya tidak hanya menyiapkan harta dan fisik saja. Namun sebelum berangkat, ada baiknya juga harus menata hati dan meluruskan niat berhaji. Sehingga tercapai haji yang mabrur. Apabila ketika pergi ke tanah suci tidak disertai dengan niat yang lurus, maka bisa jadi hajinya tersebut akan menjadi sia-sia dan tidak diridhoi Allah. Sehingga tidak memberi pengaruh apa-apa dalam kehidupan sehari-harinya. Dan itu berarti ia belum meraih haji yang mabrur. Sobat cahaya islam, dari uraian tersebut di atas, pastinya sudah dapat menerka jawaban dari apakah yang dimaksud haji mabrur tersebut ?

Makna haji yang mabrur banyak sekali telah dijelaskan oleh para kaum ulama. Dari banyak pendapat tersebut dapat disimpulkan apakah yang dimaksud haji mabrur. Haji yang mabrur adalah ibadah haji yang mendapat ridho Allah dan amalan ibadah hajinya diterima oleh Allah. Dan hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam firmannya :

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” [1]

Bagaimana ciri-ciri seorang muslim yang hajinya mabrur ?

Setelah mengetahui apakah yang dimaksud haji yang mabrur, yaitu haji yang dirodhoi dan amalannya diterima Allah. Maka apabila hajinya telah diridhoi oleh Allah, pastinya seorang telah berhaji tersebut nampak dalam perilaku sehari-hari. Terdapat ciri-ciri orang yang hajinya adalah mabrur, di antaranya adalah setelah pulang dari tanah suci, seorang muslim tersebut menjadi lebih baik dalam hal perbuatan gemar membantu orang lain seperti bersedekah, dan juga tutur kata, serta senantiasa berusaha menjauhi perbuatan maksiat yang dulu pernah dilakukannya. Contohnya seperti Memberi makan dan berkata baik-baik.

Dengan demikian maka haji yang mabrur dapat juga diartikan sebagai amalan ibadah haji yang dilakukan dengan niat yang lurus, bekal yang halal, sehingga amalannya diterima oleh Allah dan ketika pulang ke tempat tinggalnya akan ada perubahan perilaku menjadi lebih baik dari segi hati, perbuatan maupun tutur katanya. Oleh karena itu, balasan bagi haji mabrur adalah surga. Seperti yang telah disabdakan oleh Rosululloh SAW :

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Telah menceritakan kepada kami [‘Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sumayya, maulana Abu Bakar bin ‘Abdurrahman] dari [Abu Shalih As-Samman] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” [2]

Begitu indah balasan bagi orang muslim yang mendapat predikat haji yang mabrur. Oleh karena itu, sebagai umat muslim mari selalu berdo’a agar dapat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci dan dianugerahi predikat haji mabrur. Namun semua harus dipersiapkan dari sekarang baik bekal fisik, harta, maupun hati. Demikian ulasan singkat mengenai kajian islam apakah yang dimaksud haji mabrur itu. Semoga bermanfaat.

[1] Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 197

[2]HR. Bukhari 1650 (shahih)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY