Nasihat Islami – Cuaca memang sekarang ini tidak menentu. Beda sekali bila dibandingkan dengan satu atau dua dekade lalu dimana musim bisa lebih bersahabat. Hal ini karena banyaknya pencemaran lingkungan dan eksploitasi alam dimana-mana yang kemudian menyebabkan banyak hal termasuk cuaca mulai terkena dampaknya. Pemanasan global yang banyak digembor-gemborkan agaknya sudah terdengar basi ditelinga kita, higga banyak orang memeprcayainya sebagai mitos belaka.
Larangan Mengeluhkan Soal Cuaca?!
Terlepas dari permasalahan lingkungan yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita itu. Sobat cahayaislam pernah nggak sih memutuskan untuk pergi tamasya karena cuaca tampak cerah, namun setelah keluar rumah, beberapa saat kemudian awan mendung datang dan hujan deras disertai angin tiba-tiba muncul merusak acara tamasya yang dilakukan? Kalau sudah begitu biasanya pasti kita akan dongkol dan marah atau bahkan mengumpat.
Namun, tahukan sobat cahayaislam bahwa ada sebuah hadits dimana rasulullah bersabda agar kita tidak mengeluhkan soal cuaca? – Nasihat dimana kita diharuskan untuk tidak mencelanya karena itu adalah beberapa dari wujud rahmat dari Allah. Simak deh:
Larangan Rasulullah dalam mencela cuaca dalam Hadits Ibnu Majah 3727
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الزُّرَقِيُّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ “ لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ فَإِنَّهَا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَالْعَذَابِ وَلَكِنْ سَلُوا اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا وَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا ”
Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian mencela angin, karena itu adalah sebuah rahmat dari Allah. Hal itu membawa rahmah (dalam bentuk angin semilir dan hujan yang menyuburkan). Atau membawa kehancuran. Tetapi mintalah kebaikan akan hal itu kepadaNya Allah, dan mintalah perlindungan atasNya dari kejelekannya. [1]
Para alim ulama yang tim Cahayaislam temui banyak menjelaskan bahwa perumpamaan angin yang dicela ini lebih luas, termasuk cuaca. Kita sebagai orang islam yang beriman kepada Allah hendaknya tidak mengeluhkan atau bahkan mencela cuaca. Karena pada dasarnya cuaca adalah bentuk pemberian dari Allah. Pemberian yang bisa berupa rahmat maupun kehancuran.
Bagaimana kehancuran bisa menjadi rahmat? – bisa saja, dengan Allah mengirimkan kehancuran dengan media cuaca, hati dan keimanan kita bisa menjadi lebih kuat dan tabah akan hal itu. Dalam artikel tim Cahayaislam yang lain, kami telah memberikan ulasan tentang berfikiran positif dan khusnudzon billah (berprasangka baik pada Allah) atas segala hal. Yang perlu kita lakukan adalah mengubah kacamata atau perspektif kita tentang hal itu.
Bersyukur atas keadaan cuaca apapun
Dari nukilan hadits diatas. Kita sebagai orang beriman hendaklah tidak mudah mengeluhkan hiruk pikuk pergantian cuaca yang tidak menentu sekarang ini. Bahkan kita harusnya bersyukur kepada Allah. Kita harus bersyukur hidup di Indonesia yang merupakan negara dengan curah hujan yang baik sehingga kita bisa dengan mudah bercocok tanam. Banyak negara-negara lain yang bahkan sepanjang tahun hanya memiliki waktu hujan yang bisa dihitung dengan jari. Semoga kita termasuk orang-orang yang dilimpahi rahmat oleh Allah dan bisa bersyukur atasnya. Amiin
Catatan Kaki
[1] H.R. Sunan Ibnu Majjah no. 3727 (shahih)