Konsekuensi Keimanan Dalam Islam

0
3507
konsekuensi keimanan dalam islam

Konsekuensi Keimanan – Salah satu dasar dari ajaran Islam adalah keimanan. Iman dalam Islam merupakan hal yang sangat penting yang merupakan pembeda umat Islam dari umat yang lain. Dalam kegiatan dakwahnya, Rasulullah senantiasa mengajak umatnya untuk selalu beriman kepada Allah SWT. Tidak hanya Rasulullah semata, namun para pendahulu beliau pun juga mengajarkan hal yang sama.

Namun, keimanan yang diajarkan dalam Islam bukan hanya keimanan yang terucap dalam lisan saja namun terdapat konsekuensi yang mengikutinya. Berikut kita akan membahas beberapa hal terkait konsekuensi keimanan dalam Islam.

Konsekuensi Keimanan Dalam Islam

Mengenai pembahasan terkait konsekuensi keimanan dalam kajian Islam, ada hadist Nabi yang menjelaskannya. Nabi SAW bersaba,

حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa’d] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] radliallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata baik atau diam, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriaman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.” [1]

Dari hadits tersebut, kita bisa membaca bahwa konsep keimanan yang dijelaskan oleh Rasulullah adalah iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Perlu dipahami bahwa bukan kedua bentuk keimanan tersebut yang memiliki konsekuensi keimanan, namun karena kedua keimanan tersebutlah yang tidak memiliki bentuk nyata sehingga harus mendapatkan perhatian yang lebih.

Mengenai konsekuensi keimanan yang menjadi bahasan utama, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan. Konsekuensi pertama dari keimanan adalah berkata hanya hal baik atau diam. Orang yang beriman tentu akan senantiasa menyadari bahwa seluruh perkataan yang keluar dari lisannya tidak luput dari perhatian Allah SWT, baik dari segi isi ucapan maupun motif dari ucapan tersebut. Oleh karena itu, Islam senantiasa menekankan pada umatnya untuk berkata yang baik atau lebih baik diam.

Perlu diketahui pula bahwa perkataan yang terucap akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Dengan keimanan pada hari akhir, tentu seorang yang beriman akan senantiasa berhati-hati dan menjaga perkataannya sepanjang waktu.

Konsekuensi yang kedua dari keimanan adalah memuliakan tetangga. Inilah konsekuensi keimanan pada hubungan masyarakat yang senantiasa di ajarkan Islam untuk semua umatnya. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa maksud dari memuliakan tetangga adalah menghormati tetangga dan tidak menyakitinya dalam hal apapun. Tetangga adalah mereka yang tinggal di samping kita dan hidup berdampingan dengan kita setiap hari. Seseorang yang beriman tentu saja akan menjaga akhlak dan perbuatannya agar supaya tidak menyakiti tetangga mereka tersebut karena segala apa yang ia lakukan tidak akan lepas dari perhitungan yang akan dilakukan oleh Allah SWT.

Selain itu, konsekuensi keimanan yang selanjutnya adalah memuliakan tamu. Islam adalah agama yang secara khusus membahas bagaimana adab bertamu dan menerima tamu. Perlakukan terhadap tamu juga menjadi salah satu konsekuensi dari keimanan yang tentu saja harus senantiasa di perhatikan. Dalam hal ini, ketika ada seseorang yang bertamu di rumah kita, maka sudah sepantasnya kita menerimanya dengan baik dan menjamurnya dengan pantas.

Ada kisah mengenai sahabat yang sampai rela menyediakan makanan terakhir di rumahnya untuk memuliakan tamu padahal ia sendiri merasa lapar. Ini adalah contoh kecil bagaimana iman memiliki salah satu konsekuensi yang besar. Contoh tersebut menjadi pembelajaran yang sangat penting bagaimana konsekuensi keimanan dalam Islam, terutama ketika seseorang telah teguh memegang ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dari keterangan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa konsekuensi keimanan yang harus menjadi perhatian dari setiap umat Islam. Dengan melaksanakan segala konsekuensi dari keimanan tersebut, tentu iman kita akan semakin kuat dan Allah SWT akan memberikan berkah yang melimpah dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga bermanfaat.


Catatan Kaki :

[1] H.R. Bukhari 5994 (shahih)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY