Klepon Tidak Islami – Di jaman modern seperti saat ini memang sangat mudah bagi suatu hal menjadi viral. Salah satu hal yang saat ini sedang viral dan banyak diperdebatkan oleh berbagai kalangan masyarakat adalah mengenai pendapat tentang klepon tidak Islami. Istilah “klepon tidak islami” awalnya muncul dari postingan yang ada di media sosial yang menyatakan bahwa klepon tidak islami dan yang islami adalah kurma.
Dalam meme yang diposting oleh sebuah akun Instagram tersebut bertuliskan ”Yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami”.
Kata-kata tersebut memang terlihat janggal sekolah membandingkan jika klepon adalah makanan yang sebaiknya tidak konsumsi oleh orang muslim. Padahal klepon adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak dahulu dan hingga saat ini masih digemari oleh masyarakat Indonesia.
Dalam postingan tersebut juga tertulis adanya sebuah nama yaitu Abu Ikhwan Azis. Akibat dari postingan tersebut banyak orang yang kemudian memberi komentar negatif.Hingga akhirnya banyak orang yang memojokkan umat Islam karena dianggap sebagai orang yang kaku dan terlalu radikal hingga menganggap klepon sebagai makanan yang tidak islami.
Hal yang mengejutkan adalah banyak orang Islam yang justru ikut mengomentari postingan tersebut dan seolah menyindir kepada orang-orang yang menganut mazhab tertentu atau mereka yang kuat dalam menjalankan sunnah. Padahal belum tentu jika postingan tersebut benar-benar dibuat oleh seorang muslim yang paham agama.
Lantas bagaimanakah sikap kita menanggapi viralnya fenomena “Klepon Tidak Islami”?
Berikut ini adalah sikap muslim yang sebaiknya dilakukan dalam menanggapi fenomena yang yang viral saat ini.
Jangan Mudah Percaya dengan Postingan yang Tidak Jelas
hal yang penting dilakukan oleh setiap muslim Ketika menemukan fenomena seperti viralnya “Klepon tidak Islami” adalah dengan menjaga diri agar tidak mudah percaya dengan postingan yang tidak jelas.
Mungkin postingan itu memang sangat mencolok dan menarik perhatian karena kata-katanya memuat kontroversi. Namun sebelum kita ikut-ikutan latah dengan kata-kata tersebut akan lebih baik kita diam sebelum mengetahui kebenarannya.
Kita tidak pernah tahu apa tujuan dari postingan itu dibuat. Apakah memang untuk mempromosikan kurma namun dengan cara menenggelamkan produk lain, ataukah memang hanya dibuat untuk mengadu domba umat Islam.
Jangan Mudah Terbawa Fitnah oleh Meme Klepon Tidak Islami
Fitnah akhir zaman memang semakin berat. Orang Islam yang taat seolah-olah banyak diserang dari berbagai arah. Kita harus menjadi muslim yang cerdas agar tidak mudah terbawa fitnah. Viralnya fenomena “klepon tidak Islami” hanyalah salah satu fitnah yang tidak kita duga.
Mungkin suatu saat nanti akan ada fitnah yang lebih mengerikan daripada fenomena “klepon tidak Islami”. Apabila kita mudah terbawa fitnah maka kita akan sulit untuk menghadapi fitnah akhir zaman yang lebih berat.
“Bersegeralah kalian melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah yang seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seseorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir; dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir.” (HR. Muslim: Kitab Al-Iman no.169).
Mengingat Bahwa Muslim Saling Bersaudara
ketika munculnya kejadian “klepon tidak Islami” banyak muslim yang kemudian memojokkan suatu kelompok yang merupakan sesama muslim. Kita harus ingat bahwa untuk menasehati saudara seiman kita tidak harus menggunakan kata-kata yang buruk.
Muslim yang baik tentu akan sangat berhati-hati dalam bertindak apalagi ketika mengucapkan sesuatu. Apabila kita memojokkan orang lain apalagi sesama muslim padahal kenyataannya kejadian tersebut hanyalah fitnah dan adu domba tentu kita akan mendapatkan dosa yang besar. Kita harus benar-benar mampu menjaga hati, pikiran dan juga lisan kita agar tidak terjerumus.
Sobat cahaya Islam, fenomena “klepon tidak Islami” bisa menjadi pelajaran yang begitu berharga asalkan kita berhati-hati dalam bertindak dan mampu mengambil pelajaran dengan baik.