Hikmah Musim Kemarau – Sebagai umat Islam, kita meyakini bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini atas ketetapan-Nya dan bukan tanpa tujuan. Begitu juga Allah menciptakan musim kemarau yang sering orang mengeluhkannya. Memang, musim kemarau membuat cuaca terasa sangat panas, terutama di siang hari. Namun di balik efek panasnya musim kemarau, apa hikmah yang terkandung di dalamnya?
Semua Ada Hikmahnya, Termasuk Musim Kemarau
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا
“Tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.” (1)
Saat musim kemarau, banyak petani mengeluh karena kekurangan air untuk mengairi sawah-sawahnya. Tapi di sisi lain, para pedagang es dan semacamnya menikmati musim kemarau karena panasnya cuaca membuat pembeli semakin banyak. Begitu juga berlaku sebaliknya saat musim hujan tiba. Artinya, baik musim kemarau maupun musim hujan, keduanya punya manfaat yang bisa dirasakan Sebagian orang. Oleh karena itu, kita seharusnya bersyukur dalam keadaan apapun.
Manfaat Musim Kemarau
Bagi kehidupan manusia, panas matahari memberikan banyak manfaat. Salah satunya adalah sinar matahari di pagi hari yang mengandung vitamin D dan bagus untuk pertumbuhan tulang. Tentu saja, sinar matahari di pagi hari sangat sulit kita dapatkan di musim hujan.
Selain itu, sinar matahari juga bermanfaat bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen. Selanjutnya, manusia menggunakan oksigen untuk bernapas, begitu pun dengan organisme hidup lain. Jadi, masihkah kita mengeluh dengan musim kemarau?
Hikmah Musim Kemarau dan Momentum Mensyukuri Nikmat Air
Daripada mengeluh dengan panasnya cuaca di musim kemarau, lebih baik kita merenung agar dapat merasakan betapa besar manfaat air sebagai anugerah Allah. Dengan begitu, kita bisa lebih menghargai dan mensyukuri nikmat berupa air. Alhasil, musim kemarau Panjang di Indonesia ini dapat mendekatkan kita kepada Sang Pencipta.
Selanjutnya, sah-sah saja jika umat Islam ingin meminta hujan di musim kemarau Panjang. Pasalnya, ada tuntuna dari Rasulullah dalam menghadapi masalah seperti ini. Salah satunya adalah dengan shalat Istisqa. Selain itu, umat Islam juga juga harus banyak-banyak berdoa dan istighfar.
Musim Kemarau yang Sebenarnya Menurut Rasulullah
Menurut Rasulullah, inilah makna kemarau yang sebenarnya yang harus menjadi perhatian kita semua:
لَيْسَتِ السَّنَةُ بِأَنْ لاَ تُمْطَرُوا وَلَكِنِ السَّنَةُ أَنْ تُمْطَرُوا وَتُمْطَرُوا وَلاَ تُنْبِتُ الأَرْضُ شَيْئًا
“Kemarau yang sebenarnya bukan saat kalian tidak diberi hujan. Tapi kemarau yang sebenarnya adalah kalian diberi hujan tapi tidak tumbuh apapun di bumi.” (2)
Dalam hadits di atas, Rasulullah menekankan bahwasanya kemarau yang sebenarnya bukan kekeringan melainkan saat ada hujan namun tidak menghasilkan apa-apa. Jadi, selama musim kemarau masih membuat manusia produktif bekerja, tumbuh-tumbuhan tetap hidup, dan masih bisa mendapatkan air cukup, maka tidak seharusnya kita mengeluh berlebihan. Sambil berdoa agar tidak terjadi kekeringan, kita perbanyak rasa Syukur terhadap apa yang masih dapat kita nikmati.
Referensi:
(1) Q.S. Ali Imran Ayat 191
(2) Sahih Muslim 2904