Guru Zuhdi Meninggal di Bulan Ramadhan, Ulama Kharismatik dan Tawadhu

0
2157

Guru Zuhdi – KH. Ahmad Zuhdianoor atau yang lebih dikenal dengan Guru Zuhdi, wafat pada Sabtu, 2 Mei 2020 kemarin. Beliau adalah seorang ulama kharismatik dari Kalimantan Selatan. Beliau adalah salah satu ulama yang terkenal di seluruh penjuru Nusantara karena kesantunan, ketawadhu’an serta kedalaman ilmunya.

Guru Zuhdi meninggal karena penyakit jantung. Sebelum meninggal pada hari Sabtu kemarin, beliau telah menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit di Jakarta selama beberapa hari.

Sosok KH. Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi memang selama hidupnya dikenal sebagai ulama yang selalu santun. Meskipun memiliki jamaah yang besar, namun beliau selalu menghormati siapapun. Ilmunya dan derajatnya sebagai ulama besar tidak membuat Abah Zuhdi menjadi sombong.

Belajar Akhlakul Karimah dari Guru Zuhdi

Akhlakul Karimah merupakan bentuk akhlak baik dan terpuji yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan Allah dan alam semesta. Akhlakul karimah termasuk di dalamnya adalah sikap-sikap seperti qana’ah, ikhlas, hubungan yang baik dengan manusia dan Allah, ikhlas, sabar, istiqomah, tasammuh (toleransi), ikhtiar dan berdoa kepada Allah.

Sobat Cahaya Islam, setiap muslim pasti ingin memiliki akhlakul karimah. Kita bisa memiliki sikap akhlakul karimah jika kita benar-benar berusaha untuk mewujudkannya. Amalkan satu-satu sikap akhlak yang telah disebutkan di atas. Selalu konsisten dan istiqomah dalam menjalankan di kehidupan kita.

Banyak tokoh yang bisa kita jadikan panutan. Guru Zuhdi adalah ulama asal Banjarmasin yang memiliki sikap akhlakul karimah. Banyak pelajaran yang bisa kita contoh dari beliau. Beliau selalu mengajarkan kepada kita untuk selalu muhasabah diri, tidak menghina orang, menghormati semua orang, tidak mengejar kemewahan dunia, dan lain-lain. Akhlak beliau sungguh luar biasa. Sobat Cahaya Islam bisa menjadikan beliau seorang panutan.

Keutamaan Sifat Tawadhu’

Ahmad Zuhdianoor juga seorang ulama yang memiliki sifat tawadhu’nya. Setiap orang yang pernah bertemu langsung dengan beliau pasti tahu beliau adalah seorang yang tawadhu’.

Tawadhu’ adalah suatu sifat yang jarang sekali orang memilikinya. Bahkan tidak semua ulama memiliki sifat tawadhu’. Abah Guru Zuhdi adalah salah satu dari beberapa ulama Indonesia yang tawadhu’.

Beliau tetap rendah hati meskipun sebagai ulama sohor dan berilmu tinggi. Kalau dalam peribahasa beliau bagaikan padi, “semakin berisi, semakin merunduk”. Memang itulah sosok beliau. Tidak pernah membeda-bedakan mana jamaah dari kalangan atas, menengah atau ke bawah. Semuanya beliau hormati. Pantas saja, saat beliau wafat banyak jamaah yang merasa kehilangan sosok wibawa beliau.

Sobat Cahaya Islam harus memiliki sifat tawadhu’. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah bahwa Allah Ta’ala akan meninggikan derajat bagi orang yang tawadhu’.

“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588)

Berikut adalah keutamaan sifat tawadhu’:

1. Mendapat Kemuliaan di Dunia dan Akhirat

Dari hadist di atas Allah akan meninggikan derajat serta kemulian di dunia dan akhirat bagi orang yang tawadhu’. Contoh nyatanya adalah Rasulullah dan para sahabat, juga ulama kita, Abah Zuhdi.

2. Disayangi dan Dicintai Oleh Sesama Manusia

Sifat rendah hati dan tidak sombong selalu disukai oleh orang-orang. Oleh karena itu, mereka yang memiliki sifat tawadhu’ selalu disayangi dan dihormati oleh orang-orang.

Betapa beruntung kita memiliki ulama kharismatik seperti Abah Zuhdi. Beliau pernah hadir di tengah-tengah kita. Banyak tauladan-tauladan yang bisa Sobat Cahaya Islam contoh dari beliau. Semoga amal almarhum Abah Guru Zuhdi diterima di sisi-Nya. Al Fatihah.

 

 

 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY