Gaji 13 Pensiunan – Gaji 13 pensiunan adalah gaji yang diberikan kepada pensiunan abdi negara, dari PNS, TNI dan Polri. Besaran gaji 13 ini bervariasi antar instansi, namun jumlahnya sesuai dengan gaji tiap-tiap bulan yang diterima oleh masing-masing pensiunan.
Tiap-tiap pensiunan juga menerima gaji yang berbeda-beda, tergantung pada golongan dan jabatan terakhir saat bekerja. Gaji 13 biasanya akan cair bersamaan dengan gaji biasa diterima bulanan secara rutin. Sehingga pada bulan ini, para pensiunan dan pegawai lain menerima gaji dua kali lipat dari bulan biasanya.
Mengelola Keuangan Bulanan saat Gaji 13 Pensiunan Cair
Mengelola anggaran rumah tangga sangat penting dilakukan, guna menjaga ritme keuangan rumah tangga agar tetap stabil. Saat gaji 13 pensiunan cair bersamaan dengan gaji bulanan, otomatis pendapatan bulan ini akan bertambah dua kali lipat.
Dengan pendapatan yang bertambah itu, jangan sampai membuat kita menjadi tidak terkendali dalam mengelola keuangan. Ada beberapa cara mengatur keuangan dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam yang insya Allah akan menuntun kita mengatur keuangan keluarga.
1. Utamakan Kebutuhan Prioritas dalam Keluarga
Langkah awal untuk mengelola keuangan rumah tangga adalah menentukan prioritas. Dalam menentukan prioritas membutuhkan konsentrasi, ketelitian, dan tentunya diskusi bersama anggota keluarga lainnya.
Kebutuhan yang menjadi prioritas contohnya, kebutuhan makan, pakaian, kesehatan, kebutuhan pendidikan anak, dll. Kemampuan mengatur skala prioritas kebutuhan ini saangat berpengaruh pada kestabilan ekonomi keluarga jangka panjang. Tentunya hal itu juga akan mempengaruhi terbentuknya keluarga yang harmonis.
2. Menghindari Adanya Hutang
Ajaran Islam pada dasarnya memiliki konsep rahmat bagi orang-orang yang beriman. Singkatnya, ajaran ini adalah rahmat bagi alam semesta. Oleh karena itu, tidak heran jika Islam mengatur secara lengkap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana mengelola keuangan.
Menghindari hutang adalah salah satu kebaikan yang harus dilaksanakan. Hutang bukan hanya akan berdampak pada kehidupan ekonomi di dunia, tapi akan sampai dampaknya di akhirat. Seperti dalam hadis di bawah ini:
من مات وعليه دَينٌ ، فليس ثم دينارٌ ولا درهمٌ ، ولكنها الحسناتُ والسيئاتُ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih punya hutang, maka kelak (di hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham untuk melunasinya. Namun yang ada hanyalah kebaikan atau keburukan (untuk melunasinya)” (HR. Ibnu Majah no. 2414, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 437).
3. Menggunakan Uang Secara Efisien atau Tidak Boros
Sobat Cahaya Islam, saat pendapatan bertambah, seperti saat gaji 13 pensiunan cair bersama dengan gaji bulanan, keinginan juga akan ikut bertambah. Hal itu manusiawi sekali. Akan tetapi sebagai orang beriman, kita harus bisa mengendalikan keinginan. Tetap berpegang pada skala prioritas yang telah dibuat, agar pengeluaran tetap terarah dan efisien.
4. Menutup Segala Kemungkinan Terjadinya Riba
Riba adalah tindakan yang sangat dibenci Allah SWT. Riba melanggar prinsip-prinsip perdagangan Islam. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, tanpa terkecuali wajib menjauhi segala bentuk riba.
Larangan riba sendiri secara jelas dinyatakan baik dalam Al-Qur’an maupun hadits Nabi Muhammad. Dalam ayat 130 Surat Ali Imran, Allah SWT secara tegas melarang perbuatan riba melalui firman-Nya.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَاۡكُلُوا الرِّبٰٓوا اَضۡعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَۚ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Sobat Cahaya Islam, itulah tiga cara mengelola keuangan menurut syariat Islam, baik saat mendapat gaji 13 pensiunan atau tidak. Bagaimanapun, Kita bertanggung jawab atas harta kita di akhirat nanti. Maka dari itu, pastikan bahwa kita sudah mengelola harta sesuai dengan aturan ajaran Islam. Semoga kita semua menjadi salah satu orang yang beruntung.