El Ibnu – Dirinya sudah berpindah agama sejak tahun 2016 lalu. Ia melakukan hal ini karena berbagai problema yang menimpa kehidupannya. Mulai dari ditipu label musik, percerain dengan istrinya, serta diserang penyakit stroek. Mengalami permasalahan yang berat, ia memutuskan untuk berpindah agama sampai menyebabkan kemarahan besar dari keluarga, terutama kakaknya.
Penyakit yang menimpa El Ibnu membawa simpati bagi orang-orang terdekatnya. Terutama teman-teman yang sejak dulu selalu memberi dukungan kepada El Ibnu. Perlu sobat cahaya islam ketahui, bahwa menjenguk orang sakit itu memerlukan adab. Terutama di dalam agama islam, mejenguk orang sakit harus diperhatikan tata kramanya.
Hadits yang berkaitan dengan adab menjenguk orang sakit;
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ قَالَ : حَدَّثَنَا عَاصِمٌ ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ ، عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيِّ ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ قَالَ : مَنْ عَادَ أَخَاهُ كَانَ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ ، قُلْتُ لِأَبِي قِلَابَةَ : مَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ ؟ قَالَ : جَنَاهَا ، قُلْتُ لِأَبِي قِلَابَةَ : عَنْ مَنْ حَدَّثَهُ أَبُو أَسْمَاءَ ؟ قَالَ : عَنْ ثَوْبَانَ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا ابْنُ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ ، عَنِ الْمُثَنَّى – أَظُنُّهُ – ابْنَ سَعِيدٍ قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو قِلَابَةَ ، عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ ، عَنْ ثَوْبَانَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، نَحْوَهُ
Musa bin Isma’il menceritakan kepada kami, ia berkata, ‘Abdul Wahid menceritakan kepada kami, ia berkata, ‘Ashim menceritakan kepada kami dari Abu Qilabah, dari Abul Asy’ats ash-Shan’ani, dari Abu Asma’, ia berkata, “Barang siapa mengunjungi sudaranya, maka ia berada di kebun kurma Surga. Aku bertanya kepada Abu Qilabah, ‘Apa (maksud) kebun kurma Surga?’ Ia menjawab, ‘(Maksudnya) memtiknya.’ Aku bertanya kepada Abu Qilabah, ‘Dari siapa Abu Asma’ meriwayatkannya?’ Ia menjawab, ‘Dari Tsauban, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’” (H. R. Bukhari nomor 502)
Adab Menjenguk Orang Sakit, El Ibnu
Menjenguk orang sakit, harus diperhatikan kesopanan saat berkunjung. Islam sudah mengatur dengan baika adab-adab menjenguk orang sakit.
- Sebagai muslim yang baik, saat mengunjungi kerabat yang sakit diniatkan dengan ikhlas terlebih dahulu karena Allah Subhanahu’Wata’ala. Serta tidak memiliki niat perbuataan yang buruk atau tercela terhadap orang yang tengah ditimpa musibah.
- Mengucapkan salam ketika memasuki ruangan orang yang sakit. Tapi, hal ini tidak berlaku untuk non muslim, seperti El Ibnu. Sobat cahaya islam, dapat mengganti salam dengan sapaan atau ucapan apa kabar secara langsung.
- Mendoakan orang yang sakit. Saat berada di ruangan orang sakit atau selesai menjenguk doakan kesembuhan serta kesehatan bagi orang yang dijenguk. Doakan dengan nada perlahan, supaya tidak mengganggu orang sakit lainnya.
- Menutup aurat sebagaian dari adab menjenguk orang sakit. Islam tidak melarang seseorang menjenguk yang bukan mahromnya. Tapi hendaknya tetap menjaga aurat untuk meninggikan derajat serta menjaga harga diri.
- Memberikan semangat, selain mendoakan, penjenguk orang sakit disarankan untuk untuk memberikan semangat. Agar orang yang sakit tidak mudah berputus asa dengan penyakitnya dan memiliki optimisme untuk sembuh dari penyakit.
- Memberikan kemauan orang sakit, adab menjenguk seseorang bisa dengan bertanya apa yang diinginkan orang yang sakit. Ini dapat membuat hati yang dijenguk merasa senang, perbuatan positif seperti ini akan membawa dampak baik pada kesehatannya.
Adab-adab menjenguk orang sakit, seperti El Ibnu. Perlu mendapatkan perhatian yang serius. Seseorang dapat dinilai kepeduliannya terhadap sesama dengan memberikan perhatian kepada orang-orang di sekitarnya. Selain hal itu, empati serta kesetiaan teman dapat di lihat pada tahap ini.