Dosen Swinger Perilakunya Menyimpang dari Syariat Islam, Kenapa?

0
1853

Dosen Swinger – Seseorang berinisial BA yang sedang viral, tidak kalah rame dengan kasus fetish kain jarik yang dilakukan Gilang belum lama ini. BA yang mengaku sebagai dosen di salah satu universitas Islam di Yogyakarta, ternyata bukanlah dosen di universitas Islam tersebut, hal ini menurut pengakuan rektor universitas terkait.

“Dulu memang pernah bantu-bantu, tapi belum pernah berstatus sebagai dosen,” katanya Senin (3/8/2020) seperti dilansir Republika Online.

Menurut pengakuan di atas jelas bila BA pernah ditunjuk untuk membantu mengembangkan universitas Islam yang baru berdiri itu, hanya saja belum diangkat sebagai dosen.

Sobat Cahaya Islam, istilah “swinger” yang dilakukan BA berarti tukar pasangan, di mana BA melakukan modus pendekatan kepada korban dengan cara mengaku sedang melakukan penelitian terkait swinger. Banyak berita yang telah melalang buana mengatakan BA sebagai dosen swinger, ya begitulah media berita mampu menyebar secara meluas dalam waktu singkat.

Perilaku Dosen Swinger Menyimpang!

Kasus BA, yang menyalah gunakan media sosial untuk menuruti nafsu, hasrat berfantasi secara virtual dengan target perempuan yang sudah merenggut puluhan korban melalui media sosial. Apabila diusut menurut syariat Islam dosen swinger yang aslinya bukan dosen, dapat masuk dalam beberapa poin perilaku yang menyimpang agama. Berikut ini poin-poinnya.

  1. Menyalah gunakan media sosial untuk kejahatan

Media sosial dibuat untuk memudahkan manusia, dalam bekerja, berkomunikasi dan menyebarkan kebaikan. Tidak selayaknya disalah gunakan untuk menggaet korban melalui penipuan maupun pelecehan.

  1. Berbohong

Berbohong atau dusta merupakan mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenaran. Terkait dengan kasus BA yang memproklamirkan sebagai seorang dosen universitas Islam dan mengaku sedang melakukan penelitian tentang swinger, sehingga khalayak ramai isu dosen swinger adalah kebohongan belaka.

Umat Islam tentu diberi batasan-batasan dalam bertindak dan berbicara. Berbohong termasuk dalam kategori ciri-ciri orang munafik karena kebohongan dapat menjadi akar perilaku tercela lainya. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan mengenai orang yang berbohong, seperti dalam surat An-Nahl ayat 105.

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (QS. An-Nahl [16]: 105)

Berdasarkan ayat di atas Allah memperingatkan umat Islam untuk tidak berbohong, sebab berbohong termasuk dalam ciri-ciri orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (tanda-tanda kekuasaan Allah)

  1. Pencemaran nama baik

Sobat Cahaya Islam, perlu waspada dan berhati-hati, jangan sampai menodai nama baik pihak lain dengan cara mengakui masuk dalam lingkup instansi dan lebih parah lagi menggunakan topeng dalam melakukan tindakan tercela, yang dapat dilihat dari kutipan tulisan BA.

“Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target.” dari facebook BA.

  1. Penyimpangan seksual

Islam jelas menjunjung tinggi harkat martabat manusia, pelecehan seksual tergolong tindakan yang dilarang agama. Poin ini yang paling sensitif, BA ternyata telah melakukan pelecehan seksual terhadap korban-korbannya baik melalui media sosial atau fisik.

Itulah empat poin tindakan BA  (dikenal dosen swinger) yang menyalahi agama ditinjau dari sudut Islam. Sobat Cahaya Islam, berharap BA dapat terselesaikan dan kasus-kasus penyimpangan seksual serta penyalahgunaan media sosial usai.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY