Doa yang Segera Terkabul Belum Tentu Baik?

0
2284
Doa yang Segera Terkabul

Ceramah Agama – Sepertinya sudah sejak beberapa bulan yang lalu tim Cahayaislam mengulas soal beberapa hal yang menghalangi do’a kita untuk dikabulkan oleh Allah. Dan dalam beberapa artikel lain pula kami telah menorehkan sedikit motivasi supaya tetap pantang menyerah untuk selalu berdo’a kepada Allah lewat beberapa ayat Al Qur’an. Berikut ini Doa yang Segera Terkabul Belum Tentu Baik?

Doa yang Segera Terkabul Belum Tentu Baik?

Salah satu yang menarik adalah yang tertera di dalam Surat Al Baqarah 216, yang dalam ayat tersebut juga ternukil satu pernyataan Allah bahwa bisa jadi hal yang kita kehendaki/ sukai adalah hal yang buruk untukmu. Dan begitu juga sebaliknya:

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Kita hanya manusia yang memiliki pengetahuan yang terbatas. Menyadari hal itu dan menerima ketentuan-ketentuan Allah dengan sabar merupakan suatu hal yang bijak untuk dilaksanakan. Namun bukan berarti “menerima” tersebut bukan berarti kita menjadi pemalas lho ya! Kita tetap harus berusaha. Nah, terkait nukilan ayat Al Quran diatas, beberapa waktu yang lalu kami mendapati beberapa kisah yang cukup membuat kami menyadari bahwa sebenarnya bahkan doa yang segera dikabulkan oleh Allah pun belum tentu baik. Berikut beberapa ceritanya:

Kisah Ustadz Thoyyib Al-Belawe dan Mobil Mogok

Cerita Ustadz Thoyyib ini kami dapatkan dari penuturan seorang alim ulama. Ustadz Thoyyib adalah satu ulama besar yang terkenal getol dalam mengajarkan dan menyebarkan ilmu Al Quran dan Hadits didaerah Sulawesi. Suatu ketika Allah memberikan cobaan untuknya. Karena semangat yang menggelora dari beliau dalam beramar ma’ruf, ternyata ada beberapa oknum yang kemudian membencinya.

Suatu hari oknum tersebut menangkap beliau dan memaksanya untuk pergi bersama mereka dengan menaiki mobil. Tentu saja Ustadz Thoyyib takut bukan kepalang. Beliau kemudian berdoa kepada Allah “semoga mobil yang membawanya itu mogok dijalan” – dan ternyata mobil yang membawanya itu benar-benar mogok dan macet ditengah perjalanan.

Orang-orang yang tergabung dalam oknum tersebut mencoba memperbaiki mobil tersebut sekian lama. Namun hasil yang didapatkan adalah nihil. Mobil tidak bisa menyala sama-sekali. Karena geram, orang-orang tersebut malah melampiaskan amarah mereka dengan memukuli Ustadz Thoyyib. Ustadz Thoyyib kemudian bergumam dalam hati “wah berarti doa yang langsung dikabulkan oleh Allah itu belum tentu baik nih” – sembari menahan rasa sakit dari pukulan-pukulan yang dilayangkan kepadanya.

Presiden Soekarno yang Terpekur dan lega karena doanya tidak terkabul

Lain cerita dari kisah Presiden Soekarno. Cerita ini kami dapatkan dari sebuah sumber buku biografi beliau. Kita semua tahu presiden pertama Indonesia ini memang terkenal dengan kharismanya dimana dia banyak digandrungi oleh para wanita.

Suatu ketika beliau terpesona kepada satu wanita keturunan Belanda. Presiden Soekarno terpana akan kecantikannya dan bisa dibilang beliau jatuh cinta kepadanya. Ingin hati memilikinya, presiden Soekarno berdoa agar wanita cantik itu bisa menjadi istrinya. Namun doa tersebut tidak dikabulkan oleh Allah.

Beberapa waktu berlalu, suatu ketika Beliau mendengar kabar bahwa wanita Belanda itu menjadi gila secara tiba-tiba dan tidak bisa diobati. Presiden Soekarno terpekur dan berkata dalam hati “Beruntung doa yang kupanjatkan waktu itu tidak dikabulkan oleh Allah”

Nah, dari dua cerita tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya Allah lebih tahu pada apa yang terbaik untuk kita. Hal yang mungkin terlihat baik untuk kita tidak selalu baik dimata Allah. Jadi jangan bersedih ya kalau misalnya doa kita tidak terkabul. Mungkin saja doa kita itu memberikan hal buruk kepada kita. Cheers!

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY