Banjir Merendam Beberapa Kawasan di Manado, Inilah Cara Bersuci dalam Keadaan Banjir!

0
1084
Manado

Manado – Indonesia kembali berduka dengan adanya bencana banjir yang melanda kawasan Manado, Sulawesi Tenggara. Debit air yang cukup tinggi menyebabkan banjir, bahkan sungai Bahu yang berada di kawasan Manado ikut meluap.  Selain itu, curah hujan yang lebat menimbulkan longsor, tepatnya di Jalan Manado- Tomohon.

Sobat Cahaya Islam, datangnya suatu bencana tidak lepas dari ulah tangan manusia itu sendiri. Bencana yang kini menghantam Manado, senantiasa menjadi pengingat untuk menjaga alam dengan baik serta mengingat bahwa Allah swt Maha Kuasa dan Maha Berkehendak. Selaku muslim yang beriman, hendaknya senantiasa menjalankan perintahnya dalam keadaan apa pun. Lantas, bagaimana cara bersuci jika dalam keadaan banjir?

Cara Bersuci ketika Dilanda Bencana Banjir

Sobat Cahaya Islam, ketika bencana seperti banjir melanda hendaknya untuk senantiasa bersabar. Selain itu, Islam menganjurkan untuk senantiasa berdoa, bermunajat kepada Allah swt. Laksanakan setiap perintahnya, seperti halnya melaksanakan shalat. Sebelum melaksanakan shalat diwajibkan untuk suci dari hadats kecil maupun besar.

Dalam kondisi bencana banjir tentu untuk mendapatkan air bersih dan jernih bukanlah hal mudah. Tidak sedikit di antara korban kebanjiran, yang bingung tata cara bersuci ketika banjir. Berikut ini informasinya!

1.   Prioritaskan Mencari Air Suci, Bersih dan Jernih

Meskipun dalam kondisi tertimba bencana banjir, seorang muslim hendaknya tetap melaksanakan perintah Allah swt. Sobat Cahaya Islam tentu sudah mafhum terkait ibadah yang tidak boleh ditinggalkan yakni mendirikan shalat. Sebelum melaksanakan shalat, seorang muslim hendaknya suci dari dua hadats. Lantas, bagaimana caranya untuk bersuci jika tertimpa banjir.

Islam senantiasa memberikan kemudahan kepada setiap hambanya. Ketika dilanda suatu banjir, prioritaskan untuk mencari air suci yang bersih dan jernih. Lihatlah lingkungan sekitar dan sekelilingnya, jika memang memungkinkan untuk mendapatkan air yang suci, bersih dan jernih, maka prioritaskan untuk digunakan bersuci. Air semacam ini biasanya ditemukan dari bantuan PDAM, sumber air lainnya yang difungsikan melalui keran.

2.   Menggunakan Air Banjir 

Selanjutnya, jika memang tidak memungkinkan mendapatkan air suci yang bersih dan jernih, boleh menggunakan air banjir. Seperti halnya para korban banjir yang berada di Manado bisa memanfaatkan air banjir untuk bersuci baik dari hadats kecil maupun besar. Hal ini dikarenakan air banjir terlihat keruh karena campuran tanah dan debu.

Manado

Air banjir yang bisa digunakan untuk bersuci yakni airnya yang diyakini tidak tercampuri oleh berbagai komponen yang termasuk najis. Jika hanya tercampur tanah atau debu, maka tidak akan mengubah kemutlakan nama air. Namun, hanya akan membuat keruh warna airnya saja.

Hal ini seperti yang ditegaskan dalam kitab al-Muqaddimah al-Hadramiyah:  

وَلَا يضر تغير بمكث وتراب وطحلب وَمَا فِي مقره وممره  

“Perubahan air sebab diamnya air (dalam waktu lama), sebab debu, lumut, dan sebab sesuatu yang menetap dalam tempat menetapnya air dan tempat berjalannya air merupakan hal yang tidak dipermasalahkan” (Syekh ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Bafadhal, al-Muqaddimah al-Hadramiyah, Hal. 21) “

Nah, Sobat Cahaya Islan itulah ulasan singkat terkait tata cara bersuci ketika dilanda bencana banjir. Semoga setiap korban banjir yang ada di Manado dan wilayah titik banjir lainnya senantiasa bersabar. Selain itu, senantiasa mengingat dan tetap melaksanakan apa yang diperintahkan Allah swt dalam kondisi apa pun.

 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY