cahayaislam.id – Thomas Partey baru-baru ini memperoleh pujian setinggi langit dari Mikel Arteta, Manager Arsenal. Gelandang Arsenal tersebut itu berhasil menjadi pahlawan kemenangan atas Leicester City pada pertandingan Minggu, 13 Maret 2022 kemarin.
Laga tersebut digelar di Emirates Stadium dan Partey sudah bisa membuktikan bahwa dirinya berhasil membawa Arsenal memimpin. Tepatnya pada saat pertandingan baru berjalan 11 menit di awal.
Lalu Alexandre Lacazette menggandakan keunggulan melalui eksekusi penalti yang epic pada babak kedua. Kemenangan Arsenal kali ini membuat mereka kembali ke zona empat besar di klasemen dengan menggeser Manchester United.
Arteta dengan lantang mengakui bahwa Partey telah berkontribusi besar atas upayanya kali ini. Bahkan keterlibatannya yang membantu menjadi penyebab insiden hingga timnya mendapatkan hadiah penalti.
Performanya pun dibilang sedang sangat baik dan konsisten. Arteta tak sungkan menyebut Partey sebagai salah satu pemain terbaik di musim sepakbola kali ini.
Nah, Sobat Cahaya Islam, seperti kita ketahui Mikel Arteta memuji Thomas Partey dengan begitu berlebihan. Lantas bagaimana tanggapan Islam terkait pujian seperti itu? demikian penjelasannya.
Di dalam agama Islam telah diajarkan bahwa kita sesame manusia tidak diperkenankan melakukan pujian terhadap satu sama lain secara berlebihan. Hal ini tentunya bukan tanpa sebab, banyak yang akhirnya terbuai dengan pujian dan menjadi lupa siapa dia sebenarnya.
Alasan Dilarang Memuji Berlebihan menurut Islam
Sebagaimana pujian sang manager untuk Thomas Partey. Perlu diketahui bahwa ada beberapa alasan mengapa kita dilarang melontarkan pujian terhadap orang lain secara berlebihan. Apa saja?
Penuh Rekayasa
Pujian yang terlalu berlebihan biasanya hanya sebuah rekayasa. Di mana seseorang melebih-lebihkan hanya agar yang mendengar bisa merasa puas dengan perolehan dalam hidupnya.
Hal tersebut sama saja artinya dengan bohong dan mengada-ada, tentunya ini merugikan diri sendiri karena telah melakukan perbuatans dosa. Selain itu, orang yang menerima pujian juga akan menjadi jumawa sehingga enggan berbenah diri atas segala kekurangan dalam dirinya.
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا رَأَيْتُمُ الْمَدَّاحِينَ، فَاحْثُوا فِي وُجُوهِهِمِ التُّرَابَ
“Jika Engkau melihat orang yang memuji, maka taburkanlah debu di wajahnya.” (HR. Muslim no. 3002)
Menyebabkan Sikap Ujub
Bahaya yang kedua dari memberikan pujian yang terlalu berlebihan kepada orang lain adalah menjadi penyebab timbulnya sikap ujub.
Sikap ujub adalah rasa bangga terhadap diri sendiri dan mudah memandang orang lain rendah.
Ini bisa saja dikarenakan oleh pujian dari orang lain untuknya. Sehingga menyangka bahwa dirinya memang memiliki sifat serta kedudukan sebagaimana yang disampaikan orang lain tersebut.
Selalu Merasa Puas
Pujian dari orang lain memang bisa membuat diri sendiri merasa puas atas perolehannya selama ini. kepuasan itu akhirnya menjadikan dia malas berinovasi.
Hal ini tentunya juga berakibat fatal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, sebab kepuasan tersebut menjadikannya lupa bahwa sebenarnya sesama makhluk hidup masih perlu saling membantu.
Akan tetapi, pujian bagi orang lain boleh saja dilakukan selama tidak mengandung unsur-unsur terlarang yang telah dipaparkan di atas.
Karena banyak sekali manfaat dari memuji orang lain. Mulai dari membangkitkan motivasi, menyenangkan hatinya, memperindah tali silaturahmi dan meningkatkan kebaikan.
Jika dilakukan untuk tujuan-tujuan tersebut maka memuji seseorang merupakan hal yang dianjurkan dalam Islam, tentunya selama tidak berlebihan.
Demikian di atas adalah ulasan mengenai Thomas Partey yang mendapatkan pujian setinggi langit serta penjelasan mengapa memuji secara berlebihan dilarang dalam Islam.