Potret Keindahan Tawangmangu, Bentuk Syukur Ciptaan Allah

0
778
TAWANGMANGU

Tawangmangu – Bagi sebagian masyarakat Indonesia Tawangmangu masih asing ditelinga. Namun tahukah umat bahwa Tawangmangu memiliki segudang wisata alam yang begitu indah. Tawangmangu sendiri berada di kota Karanganyar, Jawa Tengah. Wisata alam yang ditawarkan didaerah ini misalnya, air terjun, perbukitan dan juga taman-taman.

Kendati demikian masyarakat yang berkunjung dikawasan wisata Tawangmangu harus mentaati protokol kesehatan. Beberapa wisata yang dapat dikunjungi oleh umat saat berlibur ke Tawangmangu adalah, bukit mongkrang, kebun teh kemuning, air terjun pringgodani, rumah atsiri indonesia, dan telaga madirda. Tarif yang diberikan juga sangat beragam dari mulai 10 ribu rupiah hingg 50 ribu per orang.

Sobat Cahaya Islam, wisata alam terbentuk tidak terlepas dari peran Allah dalam meyempurnakan ciptaan-Nya. Tidak lain bahwa semua ciptaan ini Allah berikan untuk manusia.

Manusia diciptakan dengan bentuk yang paling sempurna dan diberikan fasilitas alam yang lengkap untuk keberlangsungan hidupnya. Karena Allah menyebut manusia adalah khalifatul ardl yang artrinya pemimpin di bumi. Dimana manusia harus menjaga seluruh kestabilan yang ada di bumi ini.

Tidak peduli tua atau muda, kaya atau miskin mereka semua wajib menjaga alam sehingga dapat dinikmati hingga generasi berikutnya.

Salah satunya adalah tidak membuang sampang sembarangan yang mengakibatkan banjir, tidak menebang pohon ilegal yang mengakibatkan longsor, serta menggunakan transportasi umum sehingga mengurangi polusi udara.

Bagaimana Cara Bersyukur Terhadap Keindahaan Ciptaan Allah?

TAWANGMANGU

Sobat Cahaya Islam, Alam ciptaan Allah ini juga termasuk dalam kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Serta ada berbagai macam cara untuk mensyukuri nikmat Allah yaitu dengan lisan, hati, perbuatan serta merawat kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah.

Mensyukuri nikmat Allah dengan lisan misalnya dengan mengucapkan hamdalah atas segala apa yang diberikan oleh Allah. Bersyukur dengan hati yaitu menanamkan percaya kepada Allah bahwa semua yang diperoleh serta kenikmatan-kenikmatan didalam nya adalah berasal dari Al-Wahid yaitu Allah S.W.T.

Sedangkan mensyukuri nikmat dengan perbuatan adalah memanfaatkan apa yang diberikan Allah dan menyalurkannya kepada hal-hal yang bermanfaat juga di ridhoi oleh Allah.

Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 16, yaitu.

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Setelah ketiga hal tersebut terlaksana barulah umat harus menjaga dan merawat apa yang telah diberikan oleh Allah. Contohnya didaerah Tawangmangu yang banyak destinasi wisata, maka jangan sampai ketika umat berkunjung mengotori tempat wisata tersebut.

Minimal dari diri sendiri tidak membuang sampah diarea wisata tersebut. Sehingga pengunjung yang lain tidak meras risih dengan adanya sampah berserakan. Juga alam akan terlihat indah jika tanpa sampah. Bukan hanya itu secara tidak langsung maka umat telah membantu pengurangan pencemaran lingkungan.

Mengapa Manusia Harus Merawat Ciptaan Allah Seperti Tawangmangu?

TAWANGMANGU

Sobat Cahaya Islam, beberapa tahun ini marak pergerakan pemuda untuk menanggulangi masalah lingkungan. Contohnya komunitas peduli laut dan pantai, komunitas tanpa sampah plastik dan masih banyak lagi.

Ini menandakan bahwa masih banyak orang yang perduli terhadap lingkungan. Namun masih banyak juga orang yang acuh terhadap masalah lingkungan global yang semakin hari semakin serius.

Didunia masalah lingkungan telah menghantui setiap sisi kehidupan manusia tidak terkecuali di Indonesia. dijalan-jalan ibu kota masih ditemukan pemukiman kumuh dan sampah berserakan yang dibiarkan.

Ini menjadi masalah serius yang dialami oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena dengan low kesadaran ini menjadikan masalah banjir yang tiap tahun melanda dikawasan ibu kota ini belum bisa terkendalikan.

Sebagai manusia yang diberikan akal oleh Allah, sepatutnya bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan ini. Karena Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin dibumi yang mana harus bisa melestarikan ciptaan-ciptaan Allah termasuk lingkungan yang ditinggali. Jangan sampai dengan kelalailan alam murka terhadap manusia dan meluluh lantahkan lingkungan ini dengan berbagai bencana.

Sobat Cahaya Islam, sebagai generasi pemuda islami dengan akal yang masih sehat sehingga menjaga alam adalah sebagai kewajiban kita bersama.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY