Pentingnya Pendidikan Seksual Islami untuk Kehidupan Anak-Anak

0
334
pentingnya pendidikan seksual Islami

Pentingnya pendidikan seksual Islami – Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa pendidikan seksual sebagai hal tabu, apalagi dengan anak-anaknya.

Cukup banyak orangtua memilih menghindar dan tak membahas topik tersebut apalagi memberikan edukasi kepada anaknya. Mereka tidak tahu bahwa pentingnya pendidikan seksual Islami untuk kehidupan buah hatinya.

Sebab pendidikan seksual bisa membuat anak-anak lebih peduli serta menjaga tubuhnya sendiri. Sayangnya masyarakat lebih banyak yang menganggap pendidikan seksual hanya sekedar hubungan badan dan kelamin. Padahal, ternyata pendidikan mencakup bermacam hal yang lebih luas lagi, sehingga penting disampaikan sejak dini.

Memahami Pentingnya Pendidikan Seksual Islami di Indonesia

Di era digital yang modern seperti sekarang, bermacam informasi termasuk tentang seks bisa dengan mudah masyarakat akses dari mana saja. Terlebih, anak di zaman sekarang sejak balita sudah orangtua berikan kebebasan bermain gadget. Kondisi tersebut jelas membuat anak justru rawan mendapat informasi yang salah atau menyesatkan terkait seksual.

Berbicara tentang pentingnya pendidikan seksual Islami, bagaimana pandangan agama terhadap pendidikan seperti ini? Dalam islam, pendidikan seks juga termasuk bagian dari pendidikan ibadah, akhlak, dan akidah. Orangtua perlu memberikan pendidikan seks sesuai dengan tingkat umur serta inteligensi buah hatinya.

Berikutnya, pendidikan seksual Islami tersebut perlu disesuaikan seiring dengan berjalannya waktu. Pendidikan seksual sejak dini termasuk bagian dari syariat islam. Bahkan pendidikan tersebut juga termasuk penting yang tercantum dalam Al Quran dan Sunnah.

Mengajarkan pendidikan seksual kepada anak, sejalan dengan tuntunan kitab suci Al Quran agar mematuhi perintah serta larangan Allah SWT.

Cara Memberikan Pendidikan Seksual Kepada Anak

Sobat Cahaya Islam, karena begitu pentingnya pendidikan seksual Islami, Sobat perlu tahu bagaimana cara mengajarkannya kepada buah hati. Berikut ini ada beberapa metode yang bisa Sobat gunakan dalam memberikan pendidikan seksual secara tepat.

1.       Menumbuhkan Rasa Malu

Pertama-tama orangtua perlu menumbuhkan rasa malu kepada anak sejak usia dini. Sobat sebagai orangtua, perlu jangan membiasakan anak bertelanjang di depan umum, walaupun di hadapan keluarga sendiri. Mulai ajarkan anak tentang aurat dan tanamkan rasa malu dengan cara membiasakannya memakaikan pakaian tertutup.

pentingnya pendidikan seksual Islami

Islam pun menyebut bahwa rasa malu adalah bagian dari keimanan yang tertuang dalam:

 اْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ.

“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Lâ ilâha illallâh,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang Iman.”[Shahîh: HR.al-Bukhâri dalam al-Adâbul Mufrad (no. 598)]

2.       Edukasi Tentang Sopan Santun

Sobat Cahaya Islam juga perlu mengedukasi anak tentang waktu berkunjung ke kamar orang tuanya. Anak tak boleh masuk ke kamar kecuali atas izin orang tuanya pada waktu tertentu. Waktu tersebut antara lain sebelum subuh, tengah hari, dan sesudah salat isya.

pentingnya pendidikan seksual Islami

Sebab waktu tersebut adalah saat aurat orang dewasa kerap terbuka. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ۚ مِنْ قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنَ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ۚ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ ۚ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنْكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat Shubuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah shalat Isya’. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana..” (QS. An-Nuur: 58-59)

3.       Mengenalkan Anak Siapa Mahramnya

Orangtua juga harus mengajarkan anak tentang siapa yang menjadi mahramnya sejak dini. Hal ini bertujuan agar mereka paham serta bisa menjaga pergaulan setiap hari dengan mahramnya. Pasalnya islam dengan tegas mengharamkan pernikahan antar saudara atau mahramnya.

Adapun mahram dalam islam sudah tercantum dalam Al Quran yakni:

 Artinya, “Diharamkan bagi kalian menikahi (1) ibu-ibu kalian; (2) anak-anak perempuan kalian; (3) saudara-saudara perempuan kalian; (4) bibi-bibi dari jalur ayah kalian; (5) bibi-bibi dari jalur ibu kalian; (6) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki kalian; (7) anak-anak perempuan dari saudara perempuan kalian; (8) ibu-ibu susuan kalian; (9) saudara-saudara perempuan kalian dari satu susuan; (10) ibu-ibu dari para istri kalian; (11) anak-anak tiri kalian yang dalam perawatan kalian dari para istri yang telah kalian setubuhi, bila kalian belum menyetubuhinya, maka tidak ada dosa bagi kalian untuk menikahi anak tiri kalian dari mereka; (12) para istri dari anak laki-laki kalian yang dari anak kandung kalian (bukan anak adopsi); dan (13) diharamkan bagi kalian mengumpulkan dua saudara perempuan dalam satu pernikahan; kecuali pernikahan terhadap para perempuan tersebut pada zaman Jahiliyah yang telah lewat. Sungguh Allah adalah Zat yang Maha Mengampuni dan Maha Pengasih.” (An-Nisa’ ayat 23).

Sobat Cahaya Islam, begitu pentingnya pendidikan seksual Islami yang perlu Sobat tanamkan sejak dini. Ikuti cara-cara di atas agar Sobat senantiasa menerapkan tentang seksual dalam keluarga.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY