Pengantin Wanita di Palembang Meninggal Setelah Akad, Begini Cara Mengikhlaskannya dalam Islam

0
230
pengantin wanita di Palembang

Pengantin Wanita di Palembang – Kisah pilu menimpa seorang pengantin wanita di Palembang beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, ia dikabarkan meninggal dunia setelah melangsungkan akad pernikahan.

Memang tentang nasib, jodoh, dan maut merupakan rahasia Ilahi. Manusia hanya perlu menerima dan menjalaninya saja dengan Ikhlas sambil tetap berusaha.

Viral Pengantin Wanita di Palembang Meninggal Dunia Sesudah Akad

Pengantin wanita di Palembang bernama Dewi Oktaviani menghembuskan nafas terakhir sekitar 5 menit setelah ijab Kabul pernikahannya. Sontak saja peristiwa yang awalnya merupakan kesukaan pernikahan menjadi duka besar untuk keluarga.

Kisah pilu tersebut menjadi viral di sosial media terutama di kalangan warga Palembang. Berdasarkan informasi yang beredar, akad nikah berlangsung di kediaman mempelai Wanita.

Saat dikonfirmasi, anggota keluarga membenarkan kejadian tragis yang mereka alami. Menurut pengakuan keluarga, penyebab mempelai wanita meninggal dunia terlalu lelah setelah akad nikah.

Selain itu, keluarga juga menuturkan mendiang ada riwayat penyakit. Lebih lanjut, kabarnya kejadian itu berlangsung di pagi hari.

Pihak keluarga hanya melangsungkan akad pernikahan dan tidak menggelar resepsi. Walaupun begitu, keluarga menyayangkan video tentang kejadian tersebut yang viral di sosial media.

Bahkan pihak keluarga tak tahu siapa yang merekam sampai mempostingnya sehingga menjadi viral.

Mengikhlaskan Pasangan yang Meninggal Dunia

Sobat Cahaya Islam, peristiwa pengantin wanita di Palembang yang meninggal dunia sejatinya merupakan pengingat manusia. Ini menunjukkan bahwa manusia bisa dipanggil oleh Allah SWT kapan saja tanpa memandang waktu dan tepat.

Tentu saja suami mendiang tengah dirundung dengan rasa kesedihan yang mendalam. Memang kehilangan seseorang yang berarti seperti suami ataupun istri bukan hal yang mudah.

Jika Sobat tengah mengalami hal tersebut, maka bersabar merupakan kunci terpenting. Walaupun sulit, yakinilah bahwa Sobat bisa menghadapinya.

Selain itu, Sobat juga wajib melanjutkan hidup sebaik mungkin dan memasrahkan semuanya kepada Allah SWT.

Cara Mengikhlaskan Kematian Pasangan dalam Islam

Sobat Cahaya Islam, bagi Sobat yang tengah mengalami kesedihan karena kematian pasangan maka jangan sampai berlarut-larut. Coba ikhlaskan kematian pasangan dengan cara-cara di bawah ini.

1.       Selalu Ingat Kematian Adalah Takdir Semua Orang

Saat ditinggal orang tersayang meninggal dunia, Sobat boleh saja menangis untuk mengeluarkan rasa kesedihan dalam diri. Namun jangan sampai menangisi mendiang sampai berlarut-larut.

pengantin wanita di Palembang

Harap ingat bahwa kematian merupakan takdir semua manusia. Sobat pun akan mengalaminya juga di masa mendatang.

Allah SWT berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,” (QS Al-Anbiya: 35)

2.       Perbanyak Berdoa

Perasaan bersedih yang Sobat rasakan bisa perlahan-lahan mereda dengan memanjatkan doa. Doakan almarhum atau almarhumah supaya Allah SWT mengampuni dosanya.

pengantin wanita di Palembang

Selain itu, Sobat juga boleh berdoa untuk memohon kelapangan dan kenenangan hati sendiri. Semakin banyak berdoa, maka hati Sobat kian kuat dan tegar untuk menjalani hari berikutnya.

Doa yang bisa Sobat bacakan yaitu:

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ عِنْدَ الكَرْبِ : (( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

“Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengalami kesulitan, beliau mengucapkan:

LAA ILAAHA ILLALLOH AL-‘AZHIIM AL-HALIIM, LAA ILAAHA ILLALLOH ROBBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM. LAA ILAAHA ILLALLOH, ROBBUS SAMAAWAATI WA ROBBUL ARDHI WA ROBBUL ‘ARSYIL KARIIM.

Artinya: Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia”.  (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 6346 dan Muslim, no. 2730]

3.       Menjaga Silaturahmi dengan Orang Lain

Ketika Sobat merasa berduka dan terpuruk, jangan sampai putuskan hubungan bersama orang lain. Tetaplah bersama dengan orang-orang yang mendukung dan mencintai Sobat.

Jalin silaturahmi dan berbuat baik kepada orang terdekat agar Sobat tidak dirundung dengan kesedihan dalam waktu yang lama. Hal ini sejalan dengan:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An Nisa: 36).

Sobat Cahaya Islam, coba ikuti cara-cara di atas untuk melepaskan kesedihan karena ditinggal meninggal dunia oleh orang terkasih. Semoga saja, suami dari pengantin wanita di Palembang yang meninggal dunia senantiasa berserah diri kepada Allah SWT.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY