Muhammadiyah Rayakan Milad ke 108, Ini Peran Muhammadiyah dalam Dakwah Islam di Indonesia

0
700

MuhammadiyahMenurut kalender Masehi, setiap tanggal 18 November diperingati sebagai kelahiran organisasi masyarakat yaitu Muhammadiyah. Ormas yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman. Faktanya, organisasi ini merupakan organisasi keislaman tertua di Indonesia.

Sebagai bentuk perayaan miladnya yang ke-108, Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar perayaan milad Muhammadiyah secara virtual. Menurut Sekretaris Muhammadiyah sendiri hal ini merupakan kali pertama dalam sejarah milad Muhammadiyah yang digelar secara virtual juga agar memutus rantai penyebaran Covid-19.

Tema milad tahun ini adalah “Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri”. Terdapat tiga titik pusat perayaan milad Muhammadiyah yang digelar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, yang kedua di Masjid At-Tanwir Jakarta, dan pusat ketiga di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta.

 

Sobat Cahaya Islam, organisasi Islam ini sebagai ormas tertua sejak 1912 telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal ini, simak ulasan berikut!

Milad Muhammadiyah, Peran Dakwah Islam ala Muhammadiyah di Indonesia

Selain Nahdatul Ulama, Muhammadiyah merupakan ormas terbesar di Indonesia. Meski sudah berusia 108 tahun, ormas yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini bukannya malah semakin tua, melainkan malah banyak melahirkan ide dan gagasan baru dari anggotanya.

Organisasi Islam ini lahir sebagai pembaharu terhadap kajian-kajian Islam secara modern. Untuk mengetahui bagaimana peran dakwah yang telah dilakukan oleh organisasi Islam ini di Indonesia, simak ulasan berikut ini:

Organisasi Masyarakat Keislaman Tertua di Indonesia

Muhammadiyah lahir di tahun 1912. Sebelum ormas ini lahir, KH Ahmad Dahlan bersama sahabatnya, KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU) bertemu di beberapa pondok pesantren. Konon katanya beliau-beliau ini juga dulunya satu kamar sewaktu tinggal di pondok. Berbeda dengan KH Hasyim Asy’ari yang sangat menyukai hadist, KH Ahmad Dahlan begitu tertarik dengan pemikiran dan pergerakan islam.

Dari sini muncul perbedaan pendapat yang melahirkan dua ormas besar. Ormas Islam tertua yang didirikan Ahmad Dahlan berkembang begitu pesat. KH Ahmad Dahlan giat mendirikan lembaga pendidikan berbasis Islam yang tidak hanya belajar tentang agama dan pesantren saja, melainkan juga dengan mencampurkan ilmu-ilmu umum yang kelak dibutuhkan pemuda-pemudi Muhammadiyah.

Bergerak secara Dinamis sesuai Perkembangan Zaman

Ormas tertua ini terbilang pesat dalam segi perkembangannya. Baik ajaran dakwah, lembaga pendidikan, lembaga amal zakat, dan banyak segi lainnya dari Muhammadiyah yang mampu menjawab persoalan umat masa kini. Ormas Islam ini bergerak secara dinamis dengan cara modern.

Ormas Islam ini bergerak sesuai pemikiran sang perintis. KH Ahmad Dahlan dengan prinsip hidup dan ajaran ilmu agama yang terus diperbaharui dan tetap berpedoman pada Al-Quran. Hal ini selaras dengan surat Ali Imron ayat 104:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”

Sebagai organisasi masyarakat Islam tertua di Indonesia, ormas Islam ini telah banyak memberikan sumbangsih bagi perkembangan dakwah di Indonesia. Muhammadiyah juga banyak mengembangkan dakwahnya di segala bidang. Banyak lembaga didikan ormas Islam ini yang mampu menjawab persoalan umat masa kini.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY