Mubadalah adalah – Sobat Cahaya Islam, banyak istilah dalam bahasa Arab yang berkaitan dengan nilai-nilai keislaman. Salah satu di antara istilah yang dimaksud adalah Mubadalah. Namun masih banyak orang yang masih belum paham pengertiannya.
Sejatinya, kata mubadalah ini sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, akan tercipta kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan. Bagi Sobat yang belum paham arti dan makna dari mubadalah, wajib simak pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Mubadalah Adalah?
Mubadalah adalah sebuah kata dari Bahasa Arab yang artinya tukar menukar, baik fisik ataupun perilaku tenggang rasa. Bisa juga berarti timbal balik atau kesalingan. Mubadalah digunakan untuk suatu pemahaman serta gerakan perlawanan terhadap nilai-nilai perilaku yang zalim.
Kata ini juga sering digunakan untuk perubahan norma dan cara pandang tentang relasi laki-laki dan perempuan. Istilah tersebut pun mengarah pada nilai kerjasama, kesalingan, kesederajatan, kesetiakawanan, dan kebersamaan.
Istilah ini secara terminologi dapat berarti prinsip islam tentang kesalingan antara perempuan dan laki-laki dalam melaksanakan peran gendernya masing-masing. Ini berdasarkan pada kesederajatan antar mereka, kemaslahatan, dan keadilan bagi keduanya. Dengan begitu, tak ada lagi yang menjadi korban kezaliman di antara salah satunya.
Perspektif Mubadalah dalam Kehidupan
Di lingkup publik, perspektif mubadalah adalah meniscayakan ada kesetaraan laki-laki dan perempuan sebagai warga negara yang sama di mata hukum. Dengan begitu, keduanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Hal ini memungkinkan mereka saling memperkuat, mengirim serta membangun kehidupan sosial yang baik untuk masyarakat.
Sebagaimana pria, wanita juga harus mendapat kesempatan luas agar dapat berkontribusi di ruang publik serta mengambil manfaat darinya. Pada saat bersamaan, laki-laki juga harus didorong untuk berkontribusi di lingkup domestik serta menikmati keintiman dengan keluarga.
Mubadalah sangat penting karena kehidupan yang terjadi sejatinya milik laki-laki dan perempuan. Karena itulah, baik laki-laki ataupun perempuan harus merasakan manfaat tersebut. Agama islam juga turun untuk kebaikan keduanya.
Dasar Mubadalah di Dalam Islam
Sobat Cahaya Islam, agama islam sudah menegaskan dasar-dasar yang berkaitan dengan mubadalah. Dasar yang dimaksud antara lain,
1. Kesalingan Laki-laki dan Perempuan
Dalam Al Quran, banyak sekali ayat yang menjadi mubadalah. Di antara ayat tersebut, yang sangat kentara tertera dalam,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, adalah saling menolong, satu kepada yang lain; dalam menyuruh kebaikan, melarang kejahatan, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan mentaati Allah dan rasul-Nya. Mereka akan dirahmati Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Bijaksana”. (QS. at-Taubah, 9: 71).
Ayat diatas menegaskan tentang kesalingan antara pria dan wanita yang sejalan dengan mubadalah. Baik laki-laki atau perempuan sejatinya berperan sebagai penyayang, penopang, pendukung, dan penolong satu sama lain. Bisa dibilang, ayat ini juga menunjukan adanya kesederajatan dan kesejajaran antara satu dengan yang lainnya.
2. Pentingnya Saling Mencintai
Islam juga mengajarkan pentingnya mencintai sesama manusia demi terciptanya perspektif mubadalah yang baik. Ajaran tersebut salah satunya tertuang dalam,
عَنِ الْمُغِيرَةِ عَنْ أَبِيهِ عن رَجُلٍ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ خَبِّرْنِى بِعَمَلٍ يُقَرِّبُنِى مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِى مِنَ النَّارِ قَالَ تُقِيمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتُحِبُّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْكَ وَتَكْرَهُ لَهُمْ مَا تَكْرَهُ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْكَ (رواه أحمد).
Dari Mughirah, dari Ayahnya, dari seorang sahabat: “Saya bertanya: Wahai Rasulullah ceritakan pada saya tentang perbuatan yang mendekatkan pada surga dan menjauhkan dari neraka”. Rasul menjawab: “Kamu dirikan shalat, membayar zakat, menjalankan haji ke baitullah, berpuasa di bulan Ramadan, mencintai untuk manusia apa kamu cintai untuk dirimu, menghindarkan dari mereka apa yang tidak kamu sukai terjadi pada dirimu” (Musnad Ahmad, no. Hadits: 16130).
Hadits di atas memandang prinsip mubadalah merupakan amal yang dapat mendekatkan seseorang kepada surga serta menjauhkannya dari neraka. Perilaku kesalingan pun sama seperti ibadah utama yakni puasa, salat, haji, dan zakat, yang sejatinya harus beriringan satu sama lain.
Sobat Cahaya Islam, itulah pengertian istilah mubadalah adalah yang berkaitan dengan ajaran islam. Besar harapan agar mubadalah diterapkan dengan baik agar tercipta kehidupan yang seimbang dan harmonis.