Mengatasi Konflik Antar Saudara dalam Ajaran Islam, Kunci Keharmonisan Keluarga

0
535
mengatasi konflik antar saudara

Mengatasi konflik antar saudara – Konflik antar saudara adalah suatu realitas yang dapat terjadi dalam setiap keluarga. Namun, agama Islam memberikan panduan yang jelas dan bijak dalam mengatasi konflik antar saudara. Hal itu bertujuan untuk memelihara harmoni, persatuan, dan kasih sayang di antara anggota keluarga.

Setiap keluarga pasti ingin memiliki saudara yang penuh kasih sayang, yang jauh dari kata pertengkaran. Namun, tidak setiap keluarga bisa mewujudkannya. Sering kali ada beberapa masalah yang menerpa dan membuat hubungan kekeluargaan itu renggang.

Untuk itu, perlu ada upaya untuk menjaga hubungan baik tersebut. Jika hubungan kekeluargaan itu sudah terancam, perlu ada upaya untuk memperbaikinya. Terutama orangtua yang memiliki peran utama dalam keluarga. Harus ada tindakan yang dilakukan.

Cara Mengatasi Konflik Antar Saudara dalam Ajaran Islam

Ada beberapa prinsip dan langkah-langkah yang diajarkan dalam ajaran Islam untuk mengatasi konflik antar saudara.

1.      Kesabaran dan Pengendalian Diri

Salah satu nilai penting dalam Islam adalah kesabaran. Mengatasi konflik memerlukan kemampuan untuk menjaga emosi dan meredakan amarah. Rasulullah Muhammad SAW sendiri mengajarkan pentingnya menjaga kendali diri dalam situasi konflik.

mengatasi konflik antar saudara

Sobat Cahaya Islam, mengendalikan diri memang tidaklah mudah, oleh karena itu sifat ini harus dididik sejak anak masih kecil. Ajaran anak untuk sabar dan mengendalikan diri, agar emosinya tidak langsung naik saat menghadapi masalah.

2.      Komunikasi Efektif

Islam mengajarkan pentingnya berbicara dengan kata-kata yang baik dan lembut. Dalam menyelesaikan konflik, penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan cara yang menghormati pandangan saudara.

Komunikasi yang jujur dan terbuka dapat mencegah salah paham dan memperbaiki hubungan. Nada bicara saat berkomunikasi juga harus diperhatikan. Jangan sampai saudara kita merasa nada kita terlalu keras dan akhirnya membuat kesalahpahaman antar saudara.  

3.      Memahami Nilai Persaudaraan

Islam menekankan nilai persaudaraan di antara sesama muslim. Memahami bahwa semua saudara memiliki hubungan yang kuat dalam iman dapat membantu meredakan konflik dan mendorong untuk memperbaiki hubungan.

4.      Memberi Maaf

Islam mendorong umatnya untuk memberi maaf kepada sesama. Maaf adalah tindakan mulia yang dapat membantu meredakan ketegangan dan memulihkan hubungan yang rusak. Islam mengajarkan kita untuk saling memaafkan.

mengatasi konflik antar saudara

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya:

‘Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.’ (QS. Ash-Shura:40)

5.      Solusi Melalui Musyawarah

Dalam menyelesaikan konflik, Islam mendorong untuk mencari solusi melalui musyawarah  atau diskusi bersama. Al-Quran mengajarkan pentingnya berkonsultasi dalam pengambilan keputusan. Dengan bersama-sama mencari solusi yang terbaik, konflik dapat diatasi dengan cara yang adil dan bijaksana.

6.      Berbuat Baik dan Berlaku Adil

Islam mengajarkan agar berlaku adil kepada semua anggota keluarga. Terkadang konflik muncul karena adanya perlakuan tidak adil. Oleh karena itu, sebagai orangtua kita tidak boleh membeda-bedakan anak.

Entah anak itu adalah kakak ataupun adik. Sebaiknya berikan perlakuan yang sama dan sesuai hak mereka sebagai anak. Jangan sampai ada kecemburuan yang timbul dan membuat pertengkaran antar saudara.Islam sendiri mengajarkan kita untuk berperilaku adil dalam keadaan apa pun. 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

Artinya:

‘Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.’ (QS. An-Nisa:135)

7.      Doa dan Tawakal

Dalam menghadapi konflik, umat Islam diajarkan untuk selalu berdoa dan tawakal kepada Allah SWT. Memohon petunjuk dan bantuan-Nya dapat membantu mengatasi kesulitan dan meredakan ketegangan.

8.      Kompromi

Islam mengajarkan pentingnya kompromi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konflik antar saudara, mencari titik tengah yang adil dan saling menguntungkan adalah tindakan yang dianjurkan.

Pada dasarnya Islam menawarkan panduan yang baik untuk mengatasi konflik antar saudara. Melalui cara-cara di atas, umat Islam dapat membangun harmoni dalam keluarga dan menjaga persatuan serta kasih sayang antar keluarga.

Dengan menerapkan cara-cara ini dalam kehidupan sehari-hari, konflik dapat diubah menjadi peluang untuk memperkuat ikatan keluarga. Selain itu, mengatasi konflik antar saudara dengan cara yang baik pun akan mendatangkan berkah dari Allah SWT.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY