Membina hubungan dengan anak – Salah satu aktivitas yang perlu ditingkatkan dalam keluarga yakni peran ayah dalam membina hubungan dengan anak.
Hal ini penting, mengingat keharmonisan keluarga dapat terwujud bilamana komunikasi anak dengan ayah juga lancar. Lancar bukan berarti sering berinteraksi, namun menerapkan komunikasi yang efektif dan berkualitas.
Sobat Cahaya Islam, salah satu ilmu dalam parenting yang tidak boleh terlewat yakni terkait bagaimana cara membina hubungan dengan anak. Lantas, apakah manfaat dalam membina hubungan bersama anak?
Manfaat Membina Hubungan dengan Anak Bagi sang Ayah
Keterlibatan ayah dalam membina hubungan dengan anak tentu membutuhkan strategi dan matangnya keilmuan dalam diri. Jika proses hubungan tersebut terlaksana dengan baik, maka terwujudlah keharmonisan dalam keluarga.
Adanya keharmonisan tentu akan memberikan kedamaian. Misalnya, seorang ayah yang mengayomi anaknya dengan baik dan kontinu, tentu memiliki perilaku yang berbeda dengan sebaliknya.
Selain itu, kedekatan seorang ayah dengan anaknya akan membangkitkan empati. Empati tersebut berfungsi agar perasaan di dalam suatu keluarga saling melekat satu sama lain sehingga kepekaan akan muncul.
Manfaat lainnya dari membina hubungan yakni meningkatkan pahala baik bagi diri sendiri maupun anggota keluarga jika dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Tips Membina Hubungan Bersama dengan Anak
Ada banyak cara maupun aktivitas yang bisa dilakukan agar terwujud kedekatan ideal bersama anak melalui pembinaan hubungan bersama mereka. Berikut cara sederhana dan mudah yang bisa dilakukan.
1. Menyepakati Komitmen Bersama
Hal pertama yang dapat dilakukan yakni dengan membuat kesepakatan bersama dengan anak dan anggota keluarga lainnya. Kesepakatan ini diperlukan agar nantinya keluarga dapat saling mengetahui beberapa hal penting.
Misal, dalam proses kesepakatan bersama, bisa menanyakan terkait aktivitas, makanan maupun olahraga favorit yang disenangi. Kesepakatan ini akan memudahkan anggota keluarga untuk saling memahami hal – hal yang disukai dan tidak.
Setelah kesepakatan sudah dilakukan, maka para anggota keluarga bisa melanjutkan aktivitas yakni berkaitan dengan meningkatkan ranah spiritual.
Misalnya, berkomitmen bersama untuk memperbaiki dan menambah amalan nafilah. Sebab umat perlu mengimani keyakinannya secara menyeluruh sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Baqarah ayat 208 yakni :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
2. Menghargai Aktivitas Bersama dengan Anak
Selanjutnya yakni dengan memberikan penghargaan sederhana pada anggota keluarga. Penghargaan yang diberikan bertujuan untuk membangun kedekatan bersama dengan sang anak walaupun tidak melulu dibeli dengan harga mahal.
Lebih bagusnya hadiah tersebut berupa barang yang mengedukasi. Hal yang mengedukasi tersebut sesuai dengan perintah Allah Ta’ala dalam surat Al Mujadilah ayat 11 yakni :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
3. Mengapresiasi Karya
Selain menghargai, biasanya para ayah juga perlu belajar untuk bisa mengapresiasi segala karya yang dibuat oleh sang anak. Ada banyak cara untuk mengapresasi karya. Misal, membelikan mainan favorit maupun makanan kesukaan para anggota keluarga.
Membina hubungan dengan anak bukan berarti harus kehilangan waktu dalam menjalankan peran utama untuk mencari nafkah. Idealnya, keluarga tidak membutuhkan banyak waktu, namun waktu yang berkualitas saja sudah cukup.
Apalagi bila proses pembinaan tersebut dilakukan sekaligus dalam rangka membina ilmu agama para anggota keluarga agar bisa masuk surga bersama. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat At Tahrim ayat 6 yakni :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan yang berkaitan dengan membina hubungan dengan anak dan cara meningkatkannya. Semoga ulasannya bermanfaat.