Hadits Arbain Nawawi 12: Meninggalkan yang Tidak Bermanfaat

0
557
Hadits-Arbain-Nawawi-12-Meninggalkan-Yang-Tidak-Bermanfaat

Hadits Arbain Nawawi 12 – Dalam kitab Kumpulan hadits karya Imam An-Nawawi, terdapat hadits tentang indikator bagusnya islam seseorang yaitu meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Jika sobat Cahaya Islam ingin menjadi seorang muslim dengan kualitas bagus, penting untuk memahami hadits ini secara mendalam.

Isi Kandungan Hadits Arbain Nawawi 12

Hadits Arbain Nawawi Nomor 12 adalah dari Abdurrahman bin Shakhrin, atau lebih populer dengan nama Abu Hurairah, sahabat Nabi yang terbanyak meriwayatkan hadits. Perawi hadits ini cukup banyak, termasuk Ibnu Hibban, Ibnu Majah, dan Imam Tirmidhi. Bunyi hadits shahih ini adalah:

مِنْ حُسْنِ إسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

“Di antara yang termasuk bagusnya keislaman seseorang ialah meninggalkan apa yang tidak berguna/bermanfaat baginya.” (1)

Secara umum, hadits ini menunjukkan indikator bagusnya keislaman seseorang. Namun jika lebih rinci, ada 2 isi kandungan di dalamnya. Yang pertama adalah perintah bagi seorang muslim untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Yang kedua adalah larangan untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Hal-hal yang tidak bermanfaat adalah perkara yang tidak penting atau tidak ada manfaatnya untuk kebaikan. Perkara yang tidak bermanfaat ini bisa berupa perkataan maupun perbuatan.

Diam Lebih Baik Daripada Melakukan Hal yang Tidak Bermanfaat

Melakukan perkara yang tidak bermanfaat adalah sesuatu yang buruk. Itulah kenapa seorang muslim harus meninggalkannya. Bahkan, diam adalah sikap yang lebih baik daripada mengucapkan perkataan yang tidak baik. Hal ini senada dengan hadits sahih Riwayat Imam Al-Bukhari di bawah ini:

‏ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, berkatalah yang baik atau diam.” (2)

Jadi, berbicara hal yang tidak penting atau tidak baik termasuk perkara yang tidak berguna atau tidak bermanfaat. Daripada menyibukkan diri dengan hal-hal yang demikian, lebih baik seorang muslim mengisi waktu luang dengan akivitas yang bermanfaat seperti mengaji, belajar, olahraga, dll.

Lisan Sumber dari Perkara yang Tidak Bermanfaat

Ibnu Rajab Rahimahullah berkata dalam Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, “Mayoritas perkara yang tidak berguna/bermanfaat berasal dari lisan, yakni lisan yang tidak dijaga & sibuk dengan perkataan yang sia-sia.”

Oleh karena itu, menjaga lisan sangatlah penting bagi kita semua. Banyak sekali dosa yang lahir dari lisan yang tidak dijaga seperti berbohong, ghibah, fitnah, mengejek, marah, mengumpat, dan lain sebagainya.

Padahal, lisan juga bisa menjadi ladang pahala jika kita menggunakannya untuk mengucapkan hal-hal yang baik seperti berdzikir, mengucapkan salam, membaca Al-Qur’an, memberikan nasehat yang baik, selalu berkata jujur, dan masih banyak lagi. Mudah-mudahan, sobat Cahaya Islam semua bisa menjaga lisan dari perkara yang tidak bermanfaat, apalagi dari yang haram.


Referensi:

(1) Arbain Nawawi Hadits No 12

(2) Sahih Al-Bukhari 6475

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY