Makna Idul Adha yang Wajib Muslim Ketahui

0
1285

Makna Idul Adha – Memiliki makna yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Tapi pada intinya, Idul Adha adalah hari raya umat islam, yang hanya dapat ditemui sekali dalam setahun di bulan terakhir menurut perhitungan tahun Hijriyah yaitu Dzulhijjah tepatnya tanggal sepuluh. Pada hari itu, banyak ibadah yang dapat dilakukan beserta makna dibaliknya tidak ketinggalan sejarah bagaimana ibadah itu dijalankan.

Apa Makna Idul Adha yang Sebenarnya?

Sobat Cahaya Islam sebagai muslim kalian harus tahu apa saja makna Idul Adha itu. Yuk kita bahas satu-persatu terkait Idul Adha yang katanya orang Jawa bada gedhe (hari raya yang besar).

1. Idul Adha hari ditunaikan haji

Salah satu pembeda haji dan umrah ialah waktu dilaksanakannya, bila umrah bisa dilakukan sewaktu-waktu, lain halnya dengan haji yang hanya bisa dilakukan di tanggal 10 Dzulhijjah. Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang wajib dilakukan setiap muslim yang mampu dari segi ekonomi, kesehatan, dan kesempatan.

Ibadah haji termasuk dalam ibadah yang memerlukan tenaga fisik yang kuat, seperti saat melakukan sa’i (berlari-lari kecil dari  Bukit Shafa ke Marwa, menurut bukti literasi tempat itu digunakan Siti Hajar mencari air untuk putranya Nabi Ismail kecil yang kehausan, tawaf (mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran). Oleh karena itu, haji lebih dianjurkan dilakukan sewaktu masih muda.

Melalui serangkaian ibadah haji, secara tidak langsung makna Idul Adha melatih  berbagai bulir kebaikan

– Kesabaran dalam menjalankan rukun-rukun haji, meninggalkan segala hal yang menjadi pantangan saat haji, seperti membunuh hewan, memakai wangi-wangian, menikah atau menikahkan, berkata kotor, dan berhubungan.

– Ketulusan dalam berserah diri, saat haji jamaah diwajibkan untuk memakai baju ihram yang serba putih, di mana semua kalangan akan terlihat sama tidak memandang kaya-miskin, tua-muda, menawan atau biasa saja karena pada akhirnya manusia hanya akan berpakaian kain kafan.

2. Waktu Berkurban

Berkurban dapat dilakukan selama empat hari yakni ketika Idul Adha  dan tiga hari Tasyrik. Sejarah dianjurkan melakukan kurban adalah bermula dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya Nabi Ismail yang masih belia melalui mimpi. Sebab ketaatan Nabi Ibrahim, beliau merelakan putranya untuk dikurbankan. Akan tetapi atas izin Allah putranya digantikan kambing kibas untuk disembelih. Dalil diperintahkan untuk berkurban tertera dalam Al-Qur’an surat Al Kausar ayat 2 yang berbunyi

Arab: فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Latin: fa ṣalli lirabbika wan-ḥar

Artinya: Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada

Manfaat Berkurban

Berkurban bertujuan untuk berbagai kemanfaatan antara lain:

– Mendekatkan diri kepada Allah bagi yang berkurban

– Belajar ikhlas untuk memberikan sebagian harta kepada orang lain, ingat ada hak orang lain yang berada di harta kita

– Berbagi dan ajang silaturahmi, kadang di hari-hari biasa, masyarakat sibuk dengan urusan masing-masing, saat prosesi penyembelihan hewan kurban merupakan satu kesempatan yang diberikan Allah untuk bersama

– Membahagiakan orang lain, dengan berkurban ada sinyal-sinyal bahagia yang bisa terpancar dari penerima daging kurban

– Menahan hawa nafsu, sebab menyembelih nafsu yang kurang baik dengan harapan setelah Idul Adha perilaku menjadi lebih baik dengan melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya

Itulah makna Idul Adha yang wajib kalian ketahui sebagai seorang muslim, semoga bermanfaat.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY