Kanamara Matsuri Festival, Sebaiknya Muslimin Tidak Menghadirinya

0
484
Kanamara Matsuri festival

Kanamara Matsuri Festival – Di dunia ini, banyak sekali festival populer walaupun tidak jarang jenisnya unik dan tidak biasa. Salah satunya ada Kanamara Matsuri festival yang ada di Jepang.

Kanamara Matsuri menjadi festival Jepang yang populer di seluruh dunia. Festival tersebut populer karena sangat unik dan tidak biasa.

Heboh Kanamara Matsuri Festival di Jepang

Kanamara Matsuri adalah festival penis di Jepang yang menjadi perbincangan hangat banyak orang. Inin termasuk salah satu festival budaya yang paling meriah.

Biasanya penyelenggaraan Kanamara Matsuri festival berlangsung setiap bulan April dan dilakukan secara rutin. Festival yang berlangsung setiap musim semi satu ini bertujuan untuk memberikan penghormatan kesuburan di dalam ritual kuno.

Bukan hanya itu, mereka merayakan Kanamara Matsuri untuk kelancaran hubungan pernikahan, serta kemakmuran usaha di tengah ribuan lingga. Tak hanya itu, festival utama kuil ini juga sebagai doa untuk memberkahi anak-anak serta kelancaran hubungan pernikahan.

Karena itu, umumnya pasangan suami istri yang hadir dalam festival Kanamara Matsuri untuk mendoakan anaknya. Bukan itu saja, lebih dari 30 ribu orang dengan berbagai latar juga turut mengambil bagian dalam Kanamara Matsuri.

Itulah mengapa Kanamara Matsuri identik dengan simbol alat kelamin pria atau penis.

Festival dalam Pandangan Islam

Sobat Cahaya Islam, Kanamara Matsuri festival merupakan salah satu contoh perayaan yang ada di dunia ini. Memang perayaan ada bermacam-macam bentuknya dengan hukum yang berbeda satu sama lainnya.

Perayaan tersebut pun ada yang diadakan oleh umat islam, namun ada pula oleh umat non islam. Biasanya perayaan orang non muslim hadir dengan tradisi dan budayanya masing-masing.

Selain itu, festival orang non muslim juga sering mengundang kaum muslimin untuk datang dan berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Hal inilah yang membuat umat islam merasa bingung apakah datang untuk ikut meramaikannya atau tidak.

Sikap Seorang Muslim Ketika ada Perayaan Non Islam

Bagi Sobat Cahaya Islam yang bingung terhadap perayaan atau festival kaum non muslim, ada baiknya simak beberapa poin ini.

1.       Tidak Dihalalkan Seorang Muslim Mengikuti Perayaan Keagamaan Orang Kafir

Sebuah festival atau perayaan biasanya non muslim biasanya bertema keagamaan. Jika seperti itu, sebaiknya Sobat tidak menghadiri apalagi mengikuti perayaan keagamaannya.

Kanamara Matsuri festival

Selain itu, Sobat juga tidak boleh memberikan ucapan selamat kepada mereka dengan berbagai alasan. Ini merupakan perayaan terberat yang di dalamnya mengandung dosa.

Sebab bisa saja perayaan tersebut menjadikan pelakunya sebagai orang kafir. Hal ini sejalan dengan:

 Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata:

“Adapun mengucapkan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran secara khusus, hukumnya haram sebagaimana yang telah disepakati oleh para ulama, seperti mengucapkan selamat pada hari raya mereka dan pada saat mereka puasa, dengan mengatakan: “selamat hari raya kepada anda” atau “selamat atas hari raya anda” atau semacamnya, hal ini meskipun yang mengatakan selamat dari kekufuran, akan tetapi perkataan tersebut adalah haram, hal tersebut sama dengan mengucapkan selamat atas sujudnya mereka kepada salib, bahkan hal tersebut sebesar-besarnya dosa kepada Allah, lebih dimurkai daripada ucapan selamat atas minuman keras, pembunuhan, berzina, dan semacamnya”. (Ahkam Ahludz Dzimmah: 3/211)

2.       Jangan Menghadiri Perayaan Non Muslim yang Menodai Agama

Apabila sebuah perayaan di dalamnya berisi hal-hal yang menodai agama islam, hendaknya Sobat tidak menghadirinya karena alasan apapun. Bukan tanpa sebab, mereka termasuk orang yang menentang Allah SWT dan Rasulnya.

Hal ini sejalan dengan:

لا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ

“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka” (QS. Al Mujadalah: 22). 

3.       Tidak Menyerupai Non Muslim dalam Sebuah perayaan

Pada sebuah acara dan perayaan orang kafir secara khusus, maka muslimin tak boleh menyerupai mereka dalam berbagai hal. Ini termasuk dalam berpakaian, makanan, sampai sikap tertentu.

Kanamara Matsuri festival

Ini tertuang dalam:

 “Secara umum adalah tidak boleh mengkhususkan diri dengan sesuatu pada perayaan hari raya mereka, akan tetapi pada saat hari raya mereka, umat Islam hendaknya bersikap sama dengan hari biasa tidak ikut meramaikannya dengan sesuatu yang menjadi ciri khas mereka”. (Majmu’ Fatawa : 25/329)

Sobat Cahaya Islam, sebaiknya Sobat jangan sampai mengikuti perayaan orang non muslim seperti Kanamara Matsuri festival. Semoga saja, Sobat senantiasa terhindar dari hal buruk dalam bentuk apapun.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY