Rizky Nazar – Namanya belakangan menjadi sorotan netizen Indonesia. Namanya mencuat usai isu perselingkuhannya dengan seorang aktris tersebar di sosial media. Tidak sedikit warganet yang menyayangkan adanya rumor perselingkuhan sang aktor.
Kendati demikian, belakangan diketahui bahwa isu tersebut ternyata tidak benar alias hoax. Hal ini terungkap usai Rizky muncul di sosial media dan mengecam video yang ia sebut editan. Bahkan ia menantang untuk menghadirkan saksi mata yang melihat kejadian sesungguhnya.
Kemunculan Rizky Nazar Tunjukkan Hoax
Berita dugaan perselingkuhan Rizky Nazar menghebohkan usai beredarnya video yang menampilkan ia sedang berselingkuh dengan Salshabilla Andriani. Videonya pun menjadi viral dan ia mendapat banyak hujatan dari warganet.
Tidak terima dihujat, akhirnya Rizky buka suara lewat kolom komentar yang menampilkan videonya sedang bermesraan dengan Salsabilla. Dalam komentar tersebut, Rizky menyiratkan video yang beredar di sosial media adalah editan.
Komentarnya itu pun langsung mendapat perhatian warganet. Apalagi banyak masyarakat yang sudah terlanjur percaya terkait kebenaran dalam video. Di samping itu, warganet juga menyayangkan masyarakat yang terlanjur menghujat hanya karena video.
Padahal video yang viral pun tidak terlalu jelas alias buram. Sampai saat ini, kebenaran video masih dipertanyakan warganet.
Maraknya Berita Hoax di Zaman Sekarang
Sobat Cahaya Islam, isu perselingkuhan Rizky Nazar menjadi salah satu di antara berita hoax yang tersebar di internet. Memang kehidupan bermasyarakat tak lekang dari gosip, isu, hingga adu domba di antara manusia.
Keadaan tersebut semakin parah dengan adanya segelintir orang yang menjadikan gosip, aib, dan aurat demi meraup keuntungan duniawi. Tidak sedikit juga yang menjadikan gosip tentang orang lain terutama publik figur demi memperkaya dirinya.
Beruntung, islam mempersenjatai umatnya dalam setiap menerima berita. Salah satunya adalah dengan melakukan Tabayyun. Secara sederhana, tabayyun artinya mengklarifikasi suatu informasi sebelum mempercayainya.
Menerima atau menyampaikan berita tanpa tabayyun terlebih dahulu akan merugikan pihak yang berkaitan dengan berita tersebut. Nama baik pihak yang berada dalam berita bisa tercemar, padahal ia tidak salah apapun.
Cara Tabayyun dalam Islam
Berbicara tentang tabayyun, ada beberapa cara yang bisa Sobat lakukan untuk bertabayyun sesuai ajaran islam. Berikut ini ada beberapa caya tabayyun yang sesuai dengan ajaran islam:
1. Bertanya dengan Pihak Terkait
Cara pertama adalah berdiskusi atau bertanya dengan orang yang menjadi objek dalam berita tersebut. Bisa dibilang, teliti dan cari tahu kebenaran sebuah berita yang tersebar sebelum mempercayainya.
Tentu cara yang paling tepat adalah berdiskusi atau bertanya langsung kepada pihak terkait. Jangan sampai, Sobat justru terlanjur berprasangka buruk dan percaya sebuah berita padahal tidak benar. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang fasik datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian. [al-Hujurât/49:6].
2. Mengembalikan Permasalahan kepada Allah SWT
Dalam menyikapi sebuah masalah, ingatlah untuk selalu berpedoman kepada Allah SWT melalui Al Quran. Ajaklah orang yang lebih pandai dan mengerti Al Quran apabila ada sebuah berita yang tersebar.
Jangan pernah Sobat hanya membicarakan berita tersebut dan pada akhirnya menjadi menggunjing. Allah SWT berfirman,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan kami turunkan Al-Qur`ân sebagai obat dan rahmah bagi kaum beriman.” [al-Isrâ`/17:82].
Sobat Cahaya Islam, begitu pentingnya melakukan tabayyun saat menerima sebuah berita. Jangan sampai ada nama baik yang tercemar seperti itu Rizky Nazar dan merugikan pihak tersebut.
