Kajian Islam Tentang Taubat

0
2372
kajian islam tentang taubat

Kajian Islam Tentang Taubat – Dalam hidup, kita sebagai manusia biasa tentu pernah melakukan kesalahan ataupun dosa. Baik itu dosa yang kecil hingga dosa yang besar sekalipun. Terkadang kita sebagai manusia bahkan tidak sadar jika dosa yang kita lakukan sangat banyak.

Untuk melebur segala dosa yang pernah kita perbuat, maka sebagai seorang muslim haruslah melakukan yang dinamakan dengan taubat. Sebagai seorang yang beriman dianjurkan untuk melakukan taubat yang mana sebagai cara untuk mendapatkan ampunan atas segala kesalahan atau dosa yang pernah diperbuat.

Kajian islam tentang taubat juga menjelaskan bahwa ada beberapa syarat yang mana harus dipenuhi agar taubat itu sendiri dilakukan dengan sungguh-sungguh. Seperti yang dijelaskan didalam Al-qur’an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. [1]

Kajian Islam Tentang Taubat

Syarat Untuk Melakukan Taubat Sesungguhnya

Kajian islam tentang taubat yang sesungguhnya ini didasari dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang yang akan melakukan taubat. Hal ini bertujuan agar taubat yang dilakukan juga serius dan sungguh-sungguh terlaksana. Hal yang pertama harus dilakukan oleh seorang yang akan bertaubat adalah ikhlas. Ikhlas ini berarti tulus yang dengan kata lain adalah benar-benar hanya mengharapkan pahala serta ampunan dari Allah Swt. Hal ini tercermin pada hadist berikut ini :

أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ هِلَالٍ الْحِمْصِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حِمْيَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامٍ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ عَنْ شَدَّادٍ أَبِي عَمَّارٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَرَأَيْتَ رَجُلًا غَزَا يَلْتَمِسُ الْأَجْرَ وَالذِّكْرَ مَالَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا شَيْءَ لَهُ فَأَعَادَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يَقُولُ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا شَيْءَ لَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Hilal Al Himshi], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Humair], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Mu’awiyah bin Sallam] dari [‘Ikrimah bin ‘Ammar] dari [Syaddad bin Abi ‘Ammar] dari [Abu Umamah Al Bahili], ia berkata; telah datang seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata; bagaimana pendapat anda mengenai seseorang yang berjihad mengharapkan upah dan sanjungan, apakah yang ia peroleh? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ia tidak mendapatkan apa-apa, ” lalu ia mengulanginya tiga kali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Ia tidak mendapatkan apa-apa”. Kemudian beliau bersabda: “Allah tidak menerima amalan kecuali jika dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan wajahNya.” [2]

Selain ikhlas, kajian islam tentang taubat sesungguhnya juga diartikan sebagai rasa penyesalan terhadap apa yang telah kita perbuat. Taubat itu sendiri merupakan bentuk penyesalan yang kemudian dilaksanakan sebagai upaya untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Bagaimana sobat cahaya islam akan melakukan taubat yang sesungguhnya jika dalam diri tidak ada perasaan menyesal atas segala kesalahan atau dosa yang sudah diperbuat. Maka, dalam kajian islam mengenai taubat sesungguhnya ini harus dilaksanakan dengan syarat menyesali segala perbuatan dan juga berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan atau dosa yang pernah diperbuat. Sekarang maupun diwaktu yang akan datang.

Syarat yang selanjutnya untuk melaksanakan taubat yang sesungguhnya adalah dengan melepaskan diri dari perbuatan dosa sesegera mungkin dan tidak mendekati perbuatan dosa tersebut. Dalam kajian islam tentang taubat yang sesungguhnya, meninggalkan atau melepaskan diri dari perbuatan dosa juga menjadi salah satu bentuk kesungguhan seseorang yang akan melakukan taubat.

Taubat itu sendiri diartikan sebagai sebuah penyesalan dan tentu sebuah penyesalan tidak hanya sekedar dibuktikan dengan rasa menyesal saja. Melainkan juga dengan memperbaiki diri dan tidak lagi melakukan kesalahan atau dosa yang pernah diperbuat. Jika berniat untuk taubat sungguh-sungguh, maka jauhkan diri dari kemaksiatan.

Syarat yang selanjutnya untuk melakukan taubat sesungguhnya adalah dengan melaksanakannya sebelum pintu diterimanya taubat ditutup. Tertutupnya pintu taubat itu sendiri adalah ketika ajal telah menjemput dan matahari terbit dari arah Barat.

Oleh karena itu, untuk sobat cahaya islam yang ingin melakukan taubat, maka segeralah untuk melaksanakannya. Sebelum pintu taubat bagi kita ditutup oleh Allah. Selain itu, dalam kajian islam tentang taubat sesungguhnya juga harus dilakukan oleh seorang yang beragama islam.

Hal ini dikarenakan taubat orang yang masih dalam keadaan kafir tidak akan diterima atau tidak sah. Oleh karena itu, dalam kajian islam mengenai taubat dijelaskan bahwa Islam menjadi salah satu syarat untuk melaksanakan taubat.

Itulah beberapa syarat yang telah disebutkan dalam kajian islam tentang taubat sesungguhnya. Untuk melakukan taubat yang sungguh-sungguh, maka syarat-syarat tersebut harus dipenuhi dan juga dilaksanakan.

Syarat melakukan taubat ini juga akan menjadi penentu bagi taubat yang sobat cahaya islam sekalian lakukan. Selain itu, taubat juga menjadi salah satu bentuk amalan yang memang diperintahkan untuk dilakukan orang-orang yang beriman. Hal ini juga bertujuan untuk membersihkan diri dari kesalahan atau dosa yang selama ini sudah diperbuat.


Catatan Kaki :

[1] QS. At-Tahrim (66) ayat 8

[2] HR. Nasai Nomor 3089

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY