Tafsir Al Quran dan Sunnah – Dalam artikel-artikel kami sebelumnya yang membahas tentang puasa untuk ibu hamil, orang sakit, orang tua dan golongan-golongan lain.
Golongan tersebut memang memiliki keadaan yang tidak memungkinkan untuk mereka dalam melaksanakan puasa Ramadhan.
Tentu ada beberapa keringanan dalam bulan Ramadhan bagi golongan tersebut.
Namun keringanan tersebut tidak datang dengan tanpa konsekuensi. Ada konsekuensi yang harus kita bayar
Seperti fidyah atau mengganti puasa yang tidak kita lakukan pada kesempatan lain yang memungkinkan untuk dilakukan.
Berbicara tentang meninggalkan puasa, hal yang berat adalah hukumnya.
Hukum ini di tujukkan kepada mereka para pelaku yang meninggalkan puasa dengan sengaja.
Berikut ulasan yang kami nukil dari hadits tentang penjelasan meninggalkan puasa tanpa alasan yang benar. Cekidot di bawah langsung ya!
Beratnya meninggalkan puasa dengan sengaja!
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ رُخْصَةٍ رَخَّصَهَا اللَّهُ لَهُ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ الدَّهْرَ كُلَّهُ
Dalam hadits di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa satu hari puasa bulan ramadhan sangat berharga dan tiada tandingannya,
sampai-sampai bila anda ingin menggantikannya dengan berpuasa selama satu tahun tanpa cela.
maka semua itu tidak bisa menandingi apa yang di dapat dari satu hari puasa bulan Ramadhan tersebut.
Begitu beratnya meninggalkan puasa dengan sengaja, jadi secara tidak langsung Rasulullah SAW menekankan kepada kita bahwa satu-satunya kita orang islam yang sadar memiliki kewajiban berpuasa di bulan Ramadan, wajib menjaga puasa kita dari hal-hal batil, terutama yang membatalkan puasa kita.
Dosa besar meninggalkan puasa karena besarnya pahala yang di sia-siakan
Beberapa ulama yang tim Cahayaislam temui guna mengkaji hadits ini lebih dalam menyatakan bahwa hadits ini juga secara tidak langsung menyatakan betapa besar dan pol nya satu hari di bulan Ramadhan ini.
Tidak hanya dalam permasalahan puasanya saja. Allah telah menjanjikan pahala yang berlipat-ganda pahalanya dan terpenuhi oleh rahmat Allah pada isetiap hari bulan Ramadhan yang kita lalui.
Hal ini tidak bisa membandingi puasa selama setahun penuh karena hari-hari selain bulan Ramadhan tidak memiliki keistimewaan yang sama seperti bulan suci ini. Jadi, orang yang meninggalkan puasa dengan sengaja bisa di katakan menyia-nyiakan pahala.
Mengingat kedudukan puasa sebagai salah satu pilar agama islam
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Dalam hadits di atas, kita bisa menelaah lebih dalam secara gamblang bahwasanya puasa merupakan salah satu hal penting kedudukannya sebagai pilar agama.
Puasa juga bersanding dengan rukun iman yang lain yang tidak kalah pentingnya. Tentu saja, dengan meninggalkan puasa dengan sengaja.
Maka bisa di katakan hilang sudah salah satu diantara pilar-pilar tersebut. Ibarat sebuah bangunan, tanpa pilar yang seharusnya berdiri, maka konstruksinya akan roboh.
Ancaman yang nista bagi mereka yang meninggalkan puasa dengan tanpa udzur
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِى رَجُلاَنِ فَأَخَذَا بِضَبْعَىَّ فَأَتَيَا بِى جَبَلاً وَعْرًا فَقَالاَ لِىَ : اصْعَدْ فَقُلْتُ : إِنِّى لاَ أُطِيقُهُ فَقَالاَ : إِنَّا سَنُسَهِّلُهُ لَكَ فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِى سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا أَنَا بَأَصْوَاتٍ شَدِيدَةٍ فَقُلْتُ : مَا هَذِهِ الأَصْوَاتُ قَالُوا : هَذَا عُوَاءُ أَهْلِ النَّارِ ، ثُمَّ انْطُلِقَ بِى فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِينَ بِعَرَاقِيبِهِمْ مُشَقَّقَةٌ أَشْدَاقُهُمْ تَسِيلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا قَالَ قُلْتُ : مَنْ هَؤُلاَءِ قَالَ : هَؤُلاَءِ الَّذِينَ يُفْطِرُونَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ
Dalam hadits riwayat nasa’i diatas diceritakan bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang perjalanan misteriusnya bersama dua orang tak di kenal yang mendatangi beliau ketika beliau sedang tidur.
Singkat cerita Rasulullah dalam perjalanan itu mendengar teriakan dan melihat banyak orang yang tergantung dengan terbalik dan darah mengalir dari mulut dan ujung kepala mereka.
Saat Rasulullah bertanya kepada dua orang yang membawanya tersebut, mereka berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum waktunya (orang yang meninggalkan puasa dengan sengaja).
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang meninggalkan puasa dengan sengaja. Semoga dengan artikel ini, kita bisa lebih berhati-hati agar puasa kita tidak bolong-bolong, mengetahui beratnya meninggalkan puasa ramadhan tanpa alasan. Tetap semangat puasanya ya sobat Cahayaislam!