Sinopsis Cerita Novel Dialektika Tanpa Suara
Review Novel Dialektika Tanpa Suara – Sebelum membahas review novel Dialektika Tanpa Suara, penting untuk mengetahui sinopsis dari novel tersebut. Novel Dialektika Tanpa Suara menceritakan kehidupan karakter utama yang bernama Levi.
Dalam novel ini, Levi dikisahkan sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Levi merupakan anak yang lahir dari keluarga terpandang dan hidup dengan berkecukupan di kota Siantar. Walaupun terlahir dari keluarga yang berkecukupan, Levi ternyata memiliki sisi menarik.
Bagaimana tidak, ia tak pernah selalu mengandalkan kekuasaan papanya yang merupakan salah satu orang terpandang. Diceritakan ia adalah perempuan mandiri dengan prinsip teguh. Prinsipnya adalah mendapat sesuatu dari hasil usahanya sendiri.
Prinsipnya tersebut yang akhirnya membentuk karakter gigih berjuang dan sedikit keras dalam diri Levi. Meskipun Levi adalah gadis yang sedikit keras, sebenarnya ia termasuk orang yang mudah peduli dengan orang lain.
Di novel Dialektika Tanpa Suara, Levi tengah mengenyam pendidikan di salah satu sekolah unggulan. Berkat kerja kerasnya, Levi juga berhasil masuk ke dalam salah satu universitas favorit yang ada di Sumatera Utara.
Gadis yang gigih satu ini rupanya bercita-cita menjadi seorang desainer busana. Tentu cita-cita tersebut mudah dicapai, mengingat latar belakang keluarganya yang cakap dan kegigihannya dalam menggapai sesuatu.
Tetapi, ada sebuah kejadian beberapa tahun lalu di keluarganya. Kejadian itu bukanlah hal biasa yang Levi alami. Sebab kejadian tersebut membuatnya mengubah cita-citanya sebagai seorang desainer.
Bahkan kejadian itu juga mengubah jalan hidupnya yang seolah sempurna sejak awal. Pada suatu ketika, papa yang selama ini ia banggakan terlibat skandal dengan salah seorang staf di kantornya.
Papa Levi terlibat skandal dengan Indri Orianthi Putri, seorang perempuan cantik. Parahnya, Indri seharusnya pantas menjadi putri sang papa, karena usianya tak berbeda jauh dengan usia Levi, anaknya sendiri.
Namun Levi tidak mengetahui skandal tersebut, karena sang papa begitu rapi menyimpan rahasia perselingkuhannya. Namun bangkai yang papanya tutupi, lama kelamaan menjadi tercium dan kini diketahui Levi.
Mamanya yang juga mengetahui perselingkuhan itu, justru dilaporkan Indri karena penganiayaan yang ia lakukan. Atas laporan itu, mamanya pun akhirnya harus mendekam di penjara. Setelah sang mama bebas dari penjara, kehidupan Levi berubah drastis.
Bagaimana tidak, Levi, adiknya yakni Galas, dan sang mama dengan susah payah mulai melanjutkan kehidupan tanpa papanya demi mempertahankan hidup. Mamanya pun sampai membuka jasa jahitan kebaya di rumah kontrakan.
Selain itu, mamanya juga membuka usaha kecil-kecilan dengan jual beli tanaman. Sejak kejadian itu, Levi pun akhirnya memutuskan untuk kuliah di Jurusan Hukum dan melanjutkan pendidikan Profesi Advokat.
Hal itu awalnya ia lakukan untuk membela orang-orang yang dicintai. Tetapi karena kegigihan dan keuletannya membuat Levi menjadi pengacara cukup terkenal di kotanya. Namun cobaan hidup masih harus ia lalui.
Kehidupan asmaranya dengan Riston pun harus kandas karena keluarga sang pria kurang menyetujuinya. Sang adik lelakinya yakni Galas akhirnya meninggal dalam kerusuhan demonstrasi di depan gedung pengadilan.
Review Dialektika Tanpa Suara
Dalam review novel Dialektika Tanpa Suara, buku ini memberikan kisah yang sangat kompleks. Pembaca pun akan mendapat edukasi tentang hukum lewat Dialektika Tanpa Suara. Selain itu, cerita yang disajikan juga sangat ringan dan begitu menghibur.
Isi dalam novel Dialektika Tanpa Suara juga mengharukan dan menginspirasi. Karena itu, novel tersebut cocok menjadi bacaan kalangan remaja sampai dewasa.
Demikian pembahasan seputar review novel Dialektika Tanpa Suara, semoga informasi di atas bisa menjadi referensi apakah Sobat Cahaya Islam tertarik membacanya atau tidak.
Nama Penulis: Robert O. Aruan
Kategori: Buku Umum
Ukuran: 14 x 20 cm
Bidang: Novel
Halaman: x, 164 halaman
ISBN: 978-623-02-4059-1
Tahun: 2022
Ketersediaan Buku: Pesan Terlebih Dulu
