Semangat dalam Ilmu Dunia Namun Lalai pada Ilmu Agama?!

0
2846
ilmu dunia

Kajian islam – Sungguh miris rasanya ketika melihat banyak sekali kawula muda sekarang lebih suka nongkrong bersama teman-temannya yang belum tentu memberikan manfaat daripada mengaji di masjid untuk menambah ilmu agamanya. Banyak generasi muda yang sangat semangat dalam Ilmu Dunia Namun Lalai pada Ilmu Agama. Lalu harus seperti apa kita sebagai pemuda penerus bangsa?

Semangat dalam Ilmu Dunia Namun Lalai pada Ilmu Agama?!

Getol dalam belajar, entah itu dalam kuliah, sekolah atau lainnya. Mereka sangat bersemangat tanpa kenal letih dalam mempelajari ilmu dunia. Namun giliran mereka disuruh berangkat mengaji untuk mempelajari Firman Allah dan sunnah Rasulullah. Mereka mengeluhkan sudah lelah dan terlihat enggan dalam hal itu. Naudzubillahimindzalik.

Artikel tim cahayaislam kali ini bukan bermaksud untuk menghina dan merendahkan orang yang mempersungguh dalam mencari ilmu duniawi. Pun tidak mencoba untuk mendoktrin bahwa ilmu dunia itu tidak penting. Tetapi lebih kepada memberikan nasihat bahwa kedua hal itu (ilmu dunia dan ilmu akhirat) haruslah seimbang dan saling menyokong satu sama lainnya. Kami akan memberikan beberapa respon para ulama dalam hal kelalaian seseorang pada ilmu agama karena ilmu dunia. Cek deh.

Akhirat seharusnya menjadi prioritas utama karena hidup ini singkat

Dalam artikel tim Cahayaislam yang berjudul “paradoks kehidupan manusia” (DISINI). Kami telah menjelaskan bahwasanya dunia ini tak ubahnya tidak memiliki nilai barang satu sayap nyamuk. Yang lebih berharga adalah kehidupan di akhirat. Maka dari itu kita wajib mempersungguh dan bersifat zuhud agar menjadi orang-orang yang beruntung. Rugi dong kalo kita ngoyo urusan dunia hingga lalai pada akhirat. Iya kalau dapet apa yang kita inginkan dari dunia ini, lha kalau tidak? kan tambah rugi namanya.

Pertolongan Allah dekat dengan yang mempersungguh urusan akhirat

بِنَصْرِ اللَّهِ ۚ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ – وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ – يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

Karna sebab pertolongan dari Allah. Dia (Allah) menolong siapa saja dikehendaki-Nya. Dan Dialah yang Maha Perkasa nan Penyayang. (Sebagai) sebenarnya janji dari Allah. Allah tidak akan menyelisihi janji-Nya, tapi kebanyakan manusia tidak tahu. Mereka hanya tahu yang lahir (nampak) dari kehidupan dunia; sedangkan mereka tentang (kehidupan) akhirat lalai. [1]

Dalam nukilan surat Ar Rum 5-7 diatas dijelaskan bahwa banyak sekali manusia lalai dalam hidupnya (melupakan hakikinya kehidupan sebenarnya adalah akhirat). Banyak dari manusia buta akan hal itu. Hal ini banyak oleh para ulama dikaitkan dengan pertolongan dari Allah. Ada pesan tersirat dalam ayat ini bahwa ketika kita ingin di tolong oleh Allah, maka lebih mempersungguhlah pada urusan akhirat. Jangan sampai lalai dan miliki keyakinan bahwa Allah pasti akan memberikan pertolongan kepada kita.

Secara sederhananya begini. Semakin besarnya pertolongan yang diberikan oleh Allah kepada kita itu berbanding lurus dengan mempersungguh atau tidaknya kita dalam urusan Akhirat. Keyakinan kita atas hal itu haruslah solid. Niscaya Allah pasti akan memberikan pertolongan-Nya kepada kita.

Tips agar seimbang antara ilmu dunia dan ilmu akhirat?

Tips paling jitu dari problematika diatas adalah ‘managemen waktu yang menakjubkan’. Kebanyakan dari kita bila kita mau meresapi dan merenungi hari-hari kita, lebih banyak melakukan suatu hal yang sebenarnya tidak memberikan faidah bagi diri kita. Contohnya saja kita terlalu banyak tidur melebihi jam umumnya orang tidur, menghabiskan beberapa jam di depan televisi atau yang lainnya, nongkrong-nongkrong sembari ngobrol ngalor ngidul yang tidak jelas kemana arahnya dan banyak lagi.

Sebenarnya bila kita mau lebih baik lagi memanfaatkan waktu yang ada dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat seperti itu, maka itu akan sangat baik. Banyak kok mahasiswa/ mahasiswi di luar sana yang bisa menjadi tahfidz al Quran disela-sela kesibukan kuliahnya.

Ada pula orang-orang di luar sana yang bisa khatam kutubusittah sembari bekerja di siang hari dan memanfaatkan waktu malam sebelum tidur mereka untuk mengkaji hadits-hadits tersebut. Dan lain sebagainya. Pergunakan waktu sebaik-baiknya ya sobat cahayaislam! semoga bermanfaat!


Catatan Kaki

[1] Q.S. Ar Rum (30) 5-7

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY