3 Cara Mengendalikan Amarah Menurut Islam, Pahami, Amati, dan Tiru

0
150
cara mengendalikan amarah menurut islam

Cara mengendalikan amarah menurut islam – Marah adalah sifat manusiawi yang siapapun bisa merasakannya karena berbagai alasan. Namun apapun alasannya, amarah yang manusia rasakan tidak sepatutnya berlarut-larut. Untuk itu, pahami bagaimana cara mengendalikan amarah menurut islam yang efektif.

Sobat Cahaya Islam mungkin sering kali merasakan emosi dan kemarahan yang sangat. Hal itu wajar adanya, karena marah adalah tabiat yang tidak luput dari manusia. Mengingat manusia mempunyai nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti.

Bagaimana Cara Mengendalikan Amarah Menurut Islam yang Benar?

Sobat, sifat marah diibaratkan sebagai bara api yang setan kobarkan di dalam hati manusia. Sifat marah itu nantinya merusak agama dan diri mereka masing-masing. Karena dengan marah, manusia bisa saja menjadi gelap mata dan melakukan tindakan yang lebih buruk.

Apalagi marah berlebihan bisa berdampak serius kepada kesehatan seseorang. Saat marah, tubuh manusia akan melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Kalau terlalu banyak, hormon tersebut bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu masalah kesehatan.

Ketika marah, manusia akan merasa jantung berdebar dan bernapas dengan lebih cepat. Apabila mengalaminya, Sobat sebaiknya segera mengendalikan diri supaya tidak berlanjut. Nabi pun melarang umatnya untuk marah.

Tetapi kalau marah, Rasulullah SAW sudah banyak mencontohkan cara mengendalikan amarah menurut islam yang tertuang dalam poin-poin di bawah ini:

1. Selalu Berlindung kepada Allah

Cara pertama dalam mengendalikan amarah menurut islam adalah dengan selalu berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan. Seperti yang disinggung sebelumnya, pemicu marah salah satunya karena setan.

cara mengendalikan amarah menurut islam

Ini tersirat dalam firman Allah SWT yang berbunyi,

 {إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُون}

“Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat buruk (semua maksiat) dan keji, dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS al-Baqarah:169).

Oleh karenanya, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk selalu berlindung kepada Allah dari godaan setan. Salah satu caranya adalah dengan membaca ta’awudz. Hal itu tertuang dalam,

 , “Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang seandainya dia mengucapkannya maka niscaya akan hilang kemarahan yang dirasakannya. Seandainya dia mengatakan: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”, maka akan hilang kemarahan yang dirasakannya”[HSR al-Bukhari (no. 5764) dan Muslim (no. 2610) ]

Dengan membaca ta’awudz, niscaya setan yang menyelimuti amarah Sobat bisa pergi dan menghilangkan rasa amarah tersebut.

2. Diam

Saat amarah menyelimuti tubuh, manusia cenderung mengucapkan perkataan yang buruk. Padahal perkataan seperti ini menjadi bumerang dan bisa berdampak lebih buruk terhadap dirinya ataupun orang lain.

cara mengendalikan amarah menurut islam

Karena hal itu, untuk mengendalikan amarah, hendaknya Sobat diam atau tidak berbicara. Cara satu ini sangat efektif untuk menurunkan kadar kemarahan yang menggelora di dalam tubuh.

Diam juga merupakan cara mengendalikan amarah yang Rasulullah SAW ajarkan dalam sabda-Nya,

Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah maka hendaknya dia diam”[HR Ahmad (1/239) dan al-Bukhari dalam “al-Adabul mufrad” (no. 245].

Karena itu, apabila Sobat tengah merasa marah karena suatu hal, apalagi lantaran berselisih paham dengan orang lain, segeralah diam. Saat diam, Sobat bisa berpikir lebih jernih dan secara perlahan, rasa marah bisa berangsur hilang.

3. Berbaring atau Duduk

Cara mengendalikan amarah menurut islam yang terakhir adalah dengan duduk atau berbaring. Dengan duduk atau berbaring, maka kemarahan bisa tertahan di dalam diri. Selain itu, cara tersebut juga membuat akibat buruk dari kemarahan tak sampai ke orang lain.

Ini juga termasuk cara yang Nabi Muhammad SAW ajarkan dalam,

  “Jika salah seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaknya dia duduk, kalau kemarahannya belum hilang maka hendaknya dia berbaring”[HR Abu Dawud (no. 4782), Ahmad (5/152) dan Ibnu Hibban (no. 5688)

Sobat Cahaya Islam, itulah sekilas tentang bagaimana cara mengendalikan amarah menurut islam yang efektif. Ikutilah cara-cara tersebut agar Sobat terlepas dari dampak buruk amarah yang menggebu-gebu.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY