Jangan Asal Tanya, Tapi Bertanya pada Orang yang Kompeten

0
300
Bertanya-pada-Orang-yang-Kompeten

Bertanya pada Orang yang Kompeten – Adakalanya kita perlu bertanya tentang sesuatu yang kita tidak tahu. Tapi, bertanya pada orang yang salah justru akan menyesatkan kita. Itulah kenapa Islam memberikan tips dalam bertanya. Dalam Islam, kita diperbolehkan untuk bertanya kepada orang lain tentang apa saja, tapi harus kepada orang yang berkompeten di bidangnya.

Kewajiban Bertanya pada Orang yang Kompeten

Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan bahwa kita harus bertanya kepada mereka yang memiliki pengetahuan.

فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (1)

Berdasarkan asbabun nuzul-nya, ayat tersebut turun berkaitan dengan argumentasi kafir Mekah yang menganggap bahwa seorang Nabi harus dari golongan Malaikat. Itulah kenapa mereka tidak mau mengakui kenabian Muhammad.

Lalu, ayat ini turun sebagai jawaban. Allah menyuruh orang-orang kafir Mekah bertanya pada ahli kitab (Yahudi & Nasrani) tentang Nabi-nabi, apakah mereka dari golongan Malaikat atau manusia. Pasalnya, ahli kitab lebih mengetahui tentang kenabian dibanding kafir Mekah karena Allah sudah mengutus banyak Nabi dan Rasul serta menurunkan Kitab-kitab ke mereka.

Hikmah Perintah Bertanya kepada Orang Berilmu

Turunnya Surat Al-Anbiya ayat 7 tidak sekedar menyanggah argumentasi para kaum kafir Mekah saat itu, tetapi juga mengandung hikmah bagi kita umat Islam semua. Dengan adanya ayat ini, kita belajar bahwa bertanya tentang sesuatu harus kepada ahlinya atau orang yang lebih mengetahui.

Misalnya, kita bisa bertanya tentang ilmu agama kepada para kyai, bertanya tentang cara memasak kepada orang yang pintar memasak, dan sebagainya. Dengan begitu, kita akan mendapatkan jawaban yang benar. Sebaliknya, jika kita bertanya kepada sembarang orang, bukan tidak mungkin justru jawaban yang menyesatkan yang akan kita dapatkan.

Jangan Asal Terima Informasi

Selain perintah untuk bertanya kepada orang yang berkompeten, Islam juga melarang untuk asal percaya dengan informasi yang datang dari seseorang. Apalagi di era digital saat ini, banyak sekali informasi yang tidak benar (hoax) yang dengan mudahnya menyebar. Untuk mengajak hamba-Nya cerdas dalam merespon berita, Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا

“Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, telitilah kebenarannya (tabayyun).” (2)

Saat ini, sangat sulit untuk membedakan berita benar dan hoax. Oleh karena itu, kita harus lebih bijak dalam menanggapi sebuah informasi atau berita, terlebih dari media sosial yang tidak jelas sumber informasinya.

Dari sini, ada 2 hikmah yang bisa ambil. Pertama, kita tidak boleh bertanya kepada sembarang orang, melainkan harus kepada orang yang kompeten di bidangnya. Kedua, kita tidak boleh asal menerima informasi, khususnya jika informasi itu berasal dari orang yang fasik, hingga kita mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.


Referensi:

(1) Q.S. Al-Anbiya Ayat 7

(2) Q.S. Al-Hujuraat Ayat 6

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY