Berburuk Sangka Kepada Allah Sangat Berbahaya

0
846
Berburuk sangka

Hukum Islam – Banyak orang yang memiliki masalah dalam hidup ini dan bahkan setiap manusia pasti memiliki masalahnya masing-masing. Bagi sobat cahaya islam mungkin saja pernah merasakan mengalami sebuah masalah yang sangat berat sehingga berfikir yang tidak baik mengenai Allah SWT. Bahkan sampai Berburuk sangka kepada Allah, naudzubillahimindzalik.

Berburuk sangka kepada Allah sangat berbahaya

Allah adalah zat yang maha penyayang dan tidak akan menganiaya kaumnya. Namun Allah terkadang menurunkan ujian kepada hambanya untuk menguji keimanan. Bahkan kehidupan ini banyak dikatakan sebagai tempat ujian. Siapapun yang bisa melalui ujian hidup ini dengan baik maka Allah akan memberikan hadiah yang tidak pernah dibayangkan oleh siapa saja. Sebagai manusia yang beriman, sangat dilarang berburuk sangka kepada Allah. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Bahaya berburuk sangka kepada Allah.

Bahaya berburuk sangka kepada Allah sudah sangat jelas sekali diterangkan dalam sebuah hadist:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [1]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Jika kalian berdo’a perbanyaklah keinginannya, sebab Allah tidak menganggap besar terhadap pemberianNya” [Hadits Riwayat Imam Ahmad 2/475. Imam Thabrani dalam kitab Do’a]

Allah yang maha penyayang jika di sangka tidak menyayangi hambanya hanya karena menurunkan ujian maka nantinya justru akan sangat membahayakan iman seseroang. Allah adalah Tuhan yang maha tahu akan apa yang dicipatakan dan akan apa yang diturunkan kepada makhluknya.

Setiap rencana yang Allah buat adalah yang terbaik karena sebaik-baik pembuat skenario adalah Allah. Jika sobat cahaya islam mengaku sebagai hamba Allah yang beriman maka hendaknya berhati-hati dalam berprasangka.

Allah selalu memberikan yang terbaik kepada hambanya hanya saja hanya sedikit yang mampu mengambil hikmah atau pelajaran. Bahaya berburuk sangka kepada Allah bisa membahayakan iman. Jika seseorang tidak kuat dengan ujian yang diberikan maka akan sangat mudah bagi setan untuk membisikkan hal-hal yang buruk.

Merusak imannya sendiri

Bahaya berburuk sangka kepada Allah yang sudah jelas akan sangat terasa adalah kerusakan pada iman. Jika Allah terlalu sering dicurigai atau bahkan dianggap tidak adil maka nantinya Allah justru akan memalingkan wajah tehadap hambanya. Jika Allah sudah berpaling tentu kerugian yang amat besar bagi seorang hamba.

Hal yang paling membahagiakan bagi seorang muslim adalah kasih sayang Allah. Namun terkadang meskipun Allah diprasangkai kurang baik, dengan kasih sayangnya masih akan tetap berusaha untuk menyadarkan hambanya.

Allah sesuai dengan prasangka hambanya

Sobat cahaya islam, perlu untuk disadari jika Allah akan sesuai dengan prasangka dari hambanya. Seperti yang tedapat dalam sebuah hadist:

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏ “‏ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً ‏”‏‏.‏

Diceritakan Abu Huraira: Nabi (ﷺ) berkata, “Allah berfirman: ‘Aku sama seperti hamba-Ku yang berpikir aku adalah, (yaitu aku dapat melakukan untuknya apa yang menurutnya dapat kulakukan untuknya) dan aku bersamanya jika dia mengingat Aku. Jika dia mengingat Aku di dalam dirinya sendiri, aku juga, mengingatnya di dalam diriku, dan jika dia mengingatku dalam sekelompok orang, aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik daripada mereka, dan jika dia datang satu rentang lebih dekat ke Aku, aku pergi satu hasta lebih dekat kepadanya; dan jika dia datang satu hasta lebih dekat kepada-Ku, aku menempuh jarak dua lengan terentang lebih dekat kepadanya; dan jika dia datang kepada-Ku berjalan, aku pergi kepadanya berlari. ‘ ” [2]

Berdasarkan hadist tersebut, bisa disimpulkan jika seorang hamba sering berprasangka buruk kepada Allah maka nantinya Allah akan semakin memberikan apa yang sesuai dengan prasangkanya.

Misalnya saja seorang hamba berprasangka bahwa Allah menakdirkannya sebagai orang miskin, maka Allah tentu tidak akan merubah nasib orang tersebut karena memang sudah dijatuhkan penilaian sendiri terhadap dirinya dan juga terhadap Allah. Namun bagi orang yang beriman tentu hal seperti ini akan sangat dihindari.

Jangan sampai Allah mengabulkan dan bahkan mengatur hidup sesuai dengan yang diprasangkakan oleh hambanya. Hal ini juga menjadi salah satu Bahaya berburuk sangka kepada Allah yang harus dihindari.

Namun jika seorang hamba berprasangkan baik kepada Allah maka dengan keyakinan yang dimiliki prasangkanya perlahan juga akan menjadi kenyataan. Misalnya saja, jika seorang hamba berprasangkan jika Allah sangat menyayanginya sehingga setiap melakukan kesalahan akan diberi teguran dan penggugur dosa maka insyaallah penyakit yang datang juga akan menjadi penggugur dosa.

Jadi apapun yang dialami oleh sobat cahaya islam jangan langsung membuat prasangka yang buruk kepad Allah. Namun sebaliknya, sellau berusaha untuk berprasangkan baik agar semakin dicintai oleh Allah SWT.


Catatan Kaki

[1] Q.S. An-Nisa (4) ayat 32

[2] H.R. Sahih al-Bukhari 7405 Bab: “… Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri-Nya …”

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY