Allah Turun ke Langit Dunia pada Sepertiga Malam Terakhir

0
383
Allah-Turun-ke-Langit-Dunia

Allah Turun ke Langit Dunia – Sobat Cahaya Islam pasti pernah mendengar ceramah yang mengajak umat Islam untuk bangun malam, shalat sunnah, dan berdoa di sepertiga malam terakhir. Menurut para ulama, sepertiga malam terakhir termasuk salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Bukan tanpa alasan, memang ada hadits yang mengatakan demikian.

Sepertiga Malam Terakhir: Waktu Mustajab untuk Berdoa

Rasulullah bernah bersabda:

يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Tuhan kita yang Maha Agung & Tinggi turun setiap malam ke langit dunia, saat tersisa sepertiga malam terakhir seraya berfirman: Barangsiapa berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Barangsiapa meminta kepada-Ku, Aku akan memberikannya. Barangsiapa memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.” (1)

Jika kita memahaminya secara tekstual, rasanya tak ada masalah dari hadits di atas. Tapi jika kita cermati lagi, akan timbul masalah. Pasalnya, ahlussunnah berpandangan bahwa Allah memiliki sifat Berbeda dengan makhluk-Nya (mukhalafatu lil hawafits). Sementara itu, hadits di atas menjelaskan bahwa Allah turun ke langit dunia sehingga berpotensi menyamakan Allah dengan makhluk-Nya yang berpindah dan butuh tempat. Oleh karena itu, kita tidak bisa memahami hadits tersebut hanya secara tekstual.

Maksud Allah Turun ke Langit Dunia

Untuk memahami hadits di atas, ada 2 konsep dari para ulama. Pertama, mayoritas ulama salaf serta Sebagian ulama modern menyerahkan maknanya kepada Allah tanpa mencari tahu kejelasannya. Yang jelas, mereka tetap berkeyakinan bahwa Allah tidak mungkin sama dengan makhluknya yang butuh berpindah-pindah tempat.

Kedua, mayoritas ulama modern dan Sebagian ulama salaf lebih memilih mentakwil, yakni mengalihkan kata dari makna yang tampak ke kemungkinan makna lain dengan bukti-bukti yang jelas. Misalnya adalah Malik bin Anas yang menjelaskan bahwa maksud Allah turun ke langit dunia adalah Allah menurunkan Rahmat-Nya atau ketetapan-Nya. Bisa juga bermakna Allah mengutus para malaikat untuk turun.

Selain itu, ada juga ulama yang menafsirkan bahwa turunnya Allah mengandung makna mengabulkan doa atau berlemah lembut. Tentu saja, para ulama sangat berhati-hati dalam memaknai hadits-hadits atau ayat-ayat Al-Qur’an yang menyangkut sifat-sifat Allah agar tidak menyamakan-Nya dengan makhluk.

Apa yang Harus Kita Kerjakan di Sepertiga Malam Terakhir?

Pertanyaannya, kapan itu sepertiga malam terakhir? Waktu malam dimulai dari Maghrib hingga Subuh. Sehingga, sepertiga malam terakhir adalah sekitar mulai jam 1 dini hari hingga sebelum waktu Subuh.

Di waktu ini, umat Islam bisa melakukan ibadah-ibadah sunnah. Salah satunya adalah Shalat Tahajud. Selain itu, dzikir di waktu ini juga sangat dianjurkan. Karena termasuk waktu yang mustajab, umat Islam juga bisa memperbanyak doa di sepertiga malam terakhir ini. Yang terpenting, ibadah yang kita lakukan harus Ikhlas semata-mata hanya karena Allah, bukan karena faktor lain.


Referensi:

(1) Sahih al-Bukhari 6321

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY