Agar Anak, Istri dan Harta Benda Tidak Menjadi Fitnah?

0
2494
anak, istri dan harta benda

Kajian islam – Beberapa waktu yang lalu tim Cahayaislam telah memberikan sedikit ulasan dan tips agar hidup kita tidaklah merugi (DISINI). Dalam artikel itu, ada beberapa poin penting yang salah satunya adalah untuk menjauhi amalan-amalan syetan dan lebih mendekat kepada Allah SWT. Dan tahukah sobat cahayaislam, bahwa syetan memiliki banyaaak sekali cara untuk menyesatkan kita dari jalan Allah.

Anak, Istri dan Harta Benda Tidak Menjadi Fitnah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Wahai orang-orang beriman, jangan sampai hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat hal demikian maka itulah orang-orang yang merugi. [1]

Termasuk diantara banyaknya cara Syetan menggoda manusia adalah melalui orang-orang yang kita sayangi, yakni anak dan istri beserta harta benda yang kita miliki. Lalu bagaimanakah caranya agar anak, istri dan harta benda itu tidak menjadi fitnah yang bisa menjerumuskan kita pada jurang kenistaan dan kerugian di akhirat kelak? Ada beberapa tips yang bisa sobat cahayaislam lakukan kok.

Mengajak istri dan anak untuk turut serta dalam perjuangan agama Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Dalam nukilan Surat Muhammad ayat 7 diatas dijelaskan secara gamblang bahwa barang siapa yang menolong agama Allah, Maka niscaya Allah menjanjikan pula pertolongan untuknya [2]. Nah, tips pertama agar anak, istri dan harta benda tidak menjadi fitnah untuk kita adalah dengan mengajak mereka (anak dan istri) serta menggunakan (harta benda) untuk memperjuangkan agama Allah.

Berikan pengertian-pengertian tetang pentingnya hal ini kepada anak dan istri, sehingga kehidupan keluarga anda selalu menuju kepada ridho dan rahmat dari Allah. Insha Allah dengan menyamakan visi dan misi keluarga untuk memperjuangkan agama Allah, maka pasti kata fitnah akan dengan sendirinya menjauh dari kehidupan kita.

Membudayakan kehidupan islami yang zuhud dan seimbang antara dunia dan akhirat

Mendidik keluarga untuk memiliki sikap zuhud sangatlah penting. Dengan membudayakan kehidupan islami yang zuhud inilah kita bisa memiliki ekspektasi bahwa keluarga kita akan memiliki perspektif yang selalu berorientasi kepada Akhirat. Ketika hal itu terjadi, maka secara otomatis anak, istri beserta harta benda yang kita miliki akan jauh dari label fitnah untuk kita.

Tim cahayaislam pernah beberapa kali mengulas tentang tips dan trik kehidupan zuhud yang bisa dibudayakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentu merupakan ide yang bagus untuk melakukannya agar kita bisa menjaga diri kita dari fitnah anak, istri dan harta benda kita. Tentu tidak mau dong kalao kelak di akhirat hal-hal yang kita sayangi malah menjerumuskan kita kedalam pedihnya api neraka?

Menjadikan Allah dan sabilillah sebagai skala prioritas tertinggi

Dalam artikel terkait tim cahayaislam beberapa bulan yang lalu yang berjudul ‘waktu favorit syetan menjerumuskan manusia’ (DISINI). Kami menjelaskan secara rinci bahwa salah satu waktu favorit syetan menggoda manusia adalah ketika mereka hendak mengeluarkan hartanya dijalan Allah. Syetan akan memberikan banyak angan-angan yang menyebabkan kebimbangan untuk kita. Biasanya seseorang akan ingat kebutuhan keluarga dan lain-lain hingga akhirnya mengurungkan niyat untuk bersedekah.

Nah, agar hal itu tidak terjadi. Yang pertama anda harus lakukan adalah menjadikan Allah dan sabilillah sebagai prioritas. Penuhi dulu kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggung-jawab kita kepada Allah, lalu baru kita pikirkan kebutuhan keluarga. Memang sih, hal itu terdengar berat. Akan ada gejolak yang mengganggu pemikiran sobat cahayaislam tentang hal ini. Bisa jadi, suara-suara menolak yang ada dikepala sobat tentang poin ini adalah suara-suara dari Syetan yang mencoba untuk menampik kebaikan yang kami coba utarakan.


Catatan Kaki

[1] Q.S. Al-Munafiqun (63) ayat 9

[2] Q.S. Muhammad (47) ayat 7

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY