An-Nasr Diturunkan di Kota Mana? Sobat Sudah Tahu?

0
99
An-Nasr diturunkan di kota

An-Nasr diturunkan di kota – Sebagai umat muslim, tentunya Sobat Cahaya Islam sudah tidak asing dengan nama surah An-Nasr dalam Al-Quran. Surah An-Nasr merupakan salah satu surah madaniyah. Surah An-Nasr diturunkan di kota Madinah. Seperti halnya surah Al-Quran yang lain, An-Nasr juga memiliki maksud dan makna yang tersirat bagi umat Islam di dalam kandungannya ayatnya.

Peristiwa di Balik An-Nasr Diturunkan di Kota Madinah

Allah SWT menurunkan surah An-Nasr di kota Madinah tidak lain dengan maksud dan ttujuan tertentu. Surah An-Nasr tergolong surah madaniyah, yang diturunkan setelah nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Turunnya surah An-Nasr sebagai wahyu dari Allah SWT ditandai dengan beberapa peristiwa berikut.

1.      Fathu Makkah (Penaklukan Kota Mekkah)

An-Nasr diturunkan di kota

An-Nasr merupakan surah yang berada di urutan ke-10 dalam Al-Quran.  An-Naasr secara istilah memiliki makna pertolongan. Makna surah tersebut selaras dengan peristiwa di balik turunnya surah An-Nasr pada saat penaklukan kota Mekkah. Hal ini tergambar dalam pemaparan ayat surah An-Nasr

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ

وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا

Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah. Maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat” (QS. An-Nasr 1-3)

Ayat tersebut memaparkan bahwa An-Nasr diturunkan di kota Madinah melalui peristiwa besar yakni fathu Makkah. Peristiwa penting ini menggambarkan kebesaran Allah SWT yang memberikan pertolongan-Nya bagi para pejuang fii sabilillah.  Melalui Surah ini Allah SWT juga memberikan peringatan agar seluruh hamba-Nya taat dan berserah kepada pertolongan Allah.

Peristiwa fathu Makkah atau pembebasan kota Mekkah diikuti oleh pasukan yang berjumlah 1000. Pasukan tersebut berada di bawah komando Rasulullah SAW. Melalui pertolongan Allah, Rasulullah SAW dan pasukannya berhasil membebaskan kota Makkah tanpa adanya korban jiwa. Oleh karena itu, peristiwa ini abadi dalam surah An-Nasr.

2.      Wafatnya Nabi Muhammad SAW

An-Nasr diturunkan di kota

Turunnya Surah An-Nasr juga menjadi salah satu pertanda bahwa telah dekat dari wafatnya nabi Muhammad SAW.  Surah An-Nasr diturunkan pada saat nabi Muhammad SAW melaksanakan haji wada’. Surah ini juga menjadi wahyu terakhir Rasulullah SAW sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir. Hal ini dijelaskan dalam kutipan berikut.

قَالَ كَانَ عُمَرُ يُدْخِلُنِى مَعَ أَشْيَاخِ بَدْرٍ ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِمَ تُدْخِلُ هَذَا الْفَتَى مَعَنَا ، وَلَنَا أَبْنَاءٌ مِثْلُهُ فَقَالَ إِنَّهُ مِمَّنْ قَدْ عَلِمْتُمْ . قَالَ فَدَعَاهُمْ ذَاتَ يَوْمٍ ، وَدَعَانِى مَعَهُمْ قَالَ وَمَا رُئِيتُهُ دَعَانِى يَوْمَئِذٍ إِلاَّ لِيُرِيَهُمْ مِنِّى فَقَالَ مَا تَقُولُونَ ( إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ * وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ ) حَتَّى خَتَمَ السُّورَةَ ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ أُمِرْنَا أَنْ نَحْمَدَ اللَّهَ وَنَسْتَغْفِرَهُ ، إِذَا نُصِرْنَا وَفُتِحَ عَلَيْنَا . وَقَالَ بَعْضُهُمْ لاَ نَدْرِى . أَوْ لَمْ يَقُلْ بَعْضُهُمْ شَيْئًا . فَقَالَ لِى يَا ابْنَ عَبَّاسٍ أَكَذَاكَ تَقُولُ قُلْتُ لاَ . قَالَ فَمَا تَقُولُ قُلْتُ هُوَ أَجَلُ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَعْلَمَهُ اللَّهُ لَهُ ( إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ) فَتْحُ مَكَّةَ ، فَذَاكَ عَلاَمَةُ أَجَلِكَ ( فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا ) قَالَ عُمَرُ مَا أَعْلَمُ مِنْهَا إِلاَّ مَا تَعْلَمُ

Artinya: Ibn ‘Abbas berkata, suatu kali ‘Umar membawa serta aku bersama para tetua perang badar. Sebagian dari mereka lalu protes, “Mengapa engkau membawa serta anak muda ini bersama kami? Kami memiliki anak sepertinya.” ‘Umar lalu berkata, “Kalian sudah tahu siapa dia.”

Suatu hari, ‘Umar lalu memanggil mereka dan mengajak serta aku (Ibn ‘Abbas berkata) dan sepertinya ‘Umar memanggilku saat itu untuk menunjukkan sesuatu dariku pada mereka. ‘Umar kemudian berkata, “Menurut kalian, apa isi dari ayat “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong (sampai surat selesai) (QS. An-Nasr [110] 1-3)?”

Sebagian dari mereka berkata, “Kita diperintah untuk memuji dan meminta ampun kepada Allah, ketika kita memperoleh pertolongan dan kemenangan”. Sebagian lain menjawab, “kami Tidak tahu” atau tidak berkata apapun. ‘Umar lalu bertanya kepadaku, “Hai Ibn ‘Abbas, apa seperti itu juga yang akan engkau katakan?” Aku menjawab, “Tidak”.“Lalu bagaimana menurutmu?” tanya ‘Umar. “Itu adalah isyarat ajal Rasulillah salallahualaihi wasallam.

Allah memberi tahu Nabi Muhammad, ketika telah datang pertolongan Allah dan terbukanya kota yaitu kota Makkah, maka itu tanda ajalmu sudah dekat. Maka bertasbihlah dengan memuji kepada allah serta memintalah ampun. Sesungguhnya Allah maha menerima taubat” jawabku. ‘Umar lalu berkata, “Tidak ada yang aku ketahui dari surat tersebut kecuali yang engkau ketahui.” (HR. Imam Bukhari)

Kutipan hadits di atas menjelaskan bahwa umar bin Khattab dan Ibnu Abbas merupakan sahabat Rasul yang memahami datangnya tanda-tanda wafatnya rasul. Hal ini diperkuat dengan penafsiran ibnu Abbas yang meyakini bahwa apabila kota Makkah telah terbebas dari jajahan, maka ajal Rasulullah SAW telah dekat.

Melalui pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa surah An-Nasr diturunkan di kota Madinah. Surah ini diturunkan sebagai wahyu terakhir untuk Rasulullah SAW. Turunnya surah An-Nasr merupakan pertanda akan beberapa peristiwa. Melalui peristiwa-peristiwa tersebut diharapkan umat Muslim senantiasa taat dan berserah akan pertolongan Allah SWT.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY