Tafsir Al Quran dan Sunnah – Tentunya yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah sehabis ramadhan kita ngapain lagi nih? Nah, kita akan menjawabnya dalam artikel kali ini dengan memberikan beberapa amalan setelah ramadhan yang bisa sobat lakukan.
Setelah berjuang menahan lapar dan haus serta menjauhkan diri dari hal-hal yang membatalkan maupun yang mengurangi pahala puasa kita.
Ngebut tadarus Al Quran, ngebosi banyak sodaqoh untuk acara-acara ramadhan, dan begadang di 10 malam terakhir untuk mencari kefadholan lailatul Qadar di bulan Ramadhan sebelumnya.
Kini kita telah melewatinya dan menjadikan kita orang-orang yang kembali fitrah.
Puasa 6 hari di Bulan Syawal sama seperti puasa satu tahun!
Di bulan Syawal ini ada satu amalan setelah ramadhan yang hendaknya kita sebagai orang muslim yang beriman kepada Allah dan selalu ingin berlomba dalam mencari kebaikan bisa melaksanakan 6 hari puasa syawal.
Keutamaan puasa 6 hari di bulan syawal ini sangat istimewa. Dalam hadits Sahih Muslim di katakan :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barang siapa yang menjalankan puasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam (puasa) Syawal. seolah-olah dia berpuasa terus-menerus. [1]
Puasa syawal yang berjumlah 6 hari ini oleh para ulama disebut sebagai amalan penyempurna seperti layaknya zakat.
Beberapa ulama lain juga berpendapat bahwa melaksanakan puasa ini merupakan sebuah usaha kita mempertahankan taufik yang kita dapatkan dari bulan Ramadhan.
Adapun untuk melaksanakannya, sobat tidak perlu dalam 6 hari berturut-turut melakukannya. Sobat bisa secara random melaksanakannya, dengan catatan masih di bulan Syawal.
Tetap biasakan Shalat Berjamaah seperti kala Tarawih Bulan Ramadhan
Bila kita benar-benar termasuk orang yang mendapatkan rahmat bulan Ramadhan, maka hendaklah anda tidak merubah kebiasaan-kebiasaan baik bulan Ramadhan, terutama shalat berjamaah.
Di Bulan Ramadhan kita terbiasa setiap waktu isya’ berangkat ke masjid untuk melaksanakan kegiatan Shalat Tarawih, dan di pagi harinya anda menyempatkan shalat subuh Berjamaah setelah anda selesai sahur.
Nah, tetap biasakan hal itu kedepannya. Usahakan untuk menyempatkan diri shalat berjamaah. Bukankah Shalat berjamaah itu lebih utama seperti yang di jelaskan di hadits Muslim dan Bukhari.
صَلاَةُ الْجَمَاعَة أفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Doa yang di ucapkan secara berjamaah dua puluh tujuh derajat lebih baik daripada doa yang di ucapkan oleh satu orang. [2]
Yang punya hutang puasa kemaren! Langsung di lunasi juga boleh!
Tentunya bagi sobat Cahayaislam muslimah (dan Muslim?) yang memiliki hutang puasa karena beberapa hal, seperti halangan datang bulan, sakit sehingga tidak bisa berpuasa, atau perjalanan jauh bisa kok langsung membayar hutang puasa kemaren.
Hutang itu memang seharusnya segera langsung di lunasi agar tidak menjadi beban. Tentunya konsiderasikan dahulu apakah anda sudah selesai puasa 6 hari syawal. Setelah itu, jika waktu memungkinkan boleh kok langsung melunasi hutang puasa anda.
Istiqomah Mempertahankan ritme amalan baik lain Seperti saat Ramadhan!
Amalan setelah ramadhan yang lainnya adalah kontinunya ritme amalan baik anda yang lain seperti saat bulan Ramadhan. Bila di bulan Ramadhan anda tidak segan untuk mengeluarkan banyak uang untuk bershodaqoh, maka lanjutkanlah hal itu.
Jika sobat Cahayaislam setiap harinya bisa berdzikir hingga seribu kali hitungan atau bisa khatam 1 juz Al Quran, maka tetap jalani target tersebut. Bukankah amalan baik yang terus menerus di lakukan adalah amalan yang di sukai oleh Allah.
Catatan Kaki
[1] H.R, Sahih Muslim no. 1164a
[2] HR. Sahih Muslim 650a