cahayaislam.id – Nama Abdurrahman bin Auf pastinya sering terdengar oleh kita, Sebab dia adalah salah satu sahabat dari Rasulullah SAW yang terkenal sukses dalam menjalankan bisnis. Lantas bagaimana dengan pedoman Abdurrahman bin Auf berdagang?
Selain sosok yang sangat dermawan, Abdurrahman adalah orang yang kaya raya, sholeh dan diketahui gemar sekali bersedekah di jalan Allah SWT. Tak hanya itu, bahkan dia juga termasuk di antara delapan orang pertama yang masuk Islam serta telah dijamin akan masuk ke surga.
Sebagai pebisnis yang berhasil sukses dalam waktu kurang dari tiga bulan, Abdurrahman memulainya dari nol dengan tanpa modal sepeserpun saat di kota Madinah. Bagaimana bisa?
Nah, Sobat Cahaya Islam, tentunya di balik pencapaian yang luar biasa tersebut ada rahasia yang patut kita contoh dan bisa dijadikan pedoman untuk mulai menjalankan sebuah bisnis.
6 Pedoman yang Digunakan Abdurrahman bin Auf Berdagang
Terdapat 6 pedoman yang digunakan oleh sahabat Rasulullah SAW ini dalam berbisnis hingga hasilnya menjadi sangat menakjubkan. Apa saja?
1. Hanya Sedikit Mengambil Keuntungan
Yang pertama, Abdurrahman bin Auf hanya mengambil keuntungan sedikit pada saat berdagang, terutama ketika volume penjualannya besar. Contohnya, dia memilih mendapat keuntungan 10 rupiah namun terjual banyak, daripada keuntungan 100.000 rupiah namun hanya terjual satu barang.
Orientasi bisnis yang demikian seharusnya bisa kita terapkan dalam melakukan bisnis, sebab semua konsumen akan tergiur harganya yang murah sedangkan kualitasnya serupa.
Seiring waktu ke depannya, keuntungan pun akan bertambah dengan perputaran penjualan yang semakin besar.
2. Mengutamakan Pembayaran Tunai
Yang kedua, meski keuntungan lebih sedikit namun Abdurrahman bin Auf lebih senang melakukan penjualan yang menggunakan pembayaran secara tunai dibandingkan kredit. Sebab kecepatan dalam likuiditas dan perputaran uang saat berbisnis adalah yang utama.
3. Orientasi pada Pasar
Selanjutnya, prinsip lain yang ditanamkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW ini adalah fokus pada orientasi pasar. Di mana dalam mengambil sebuah keputusan, Abdurrahman bin Auf selalu berusaha memahami apa yang menjadi kebutuhan serta keinginan konsumen.
4. Mencari Keberkahan
Bukan hanya semata-mata mencari untung, namun Abdurrahman bin Auf berdagang juga untuk mencari keberkahan. Melalui caranya berdagang dengan cara yang jujur, serta berusaha memberikan manfaat banyak bagi para pembeli.
5. Menjual Barang yang Berkualitas
Terlebih lagi, Abdurrahman bin Auf selalu memastikan dahulu apakah barang yang dijualnya memiliki kualitas yang baik untuk konsumen. Dia tidak pernah sekali pun menjual barang yang cacat atau memiliki kekurangan.
Sebab hal tersebut bisa merugikan orang lain dan rusaknya kepercayaan para pembeli terhadapnya.
6. Integritas yang Tinggi
Bukan hanya uang, namun modal yang dibutuhkan pula dalam memulai bisnis adalah sebuah integritas. Sebab ketika seseorang tidak memiliki modal uang yang cukup, integritas juga berpeluang besar untuk membangun bisnis yang besar. Ini merupakan pedoman terpenting karena datang dari kepribadian orang tersebut.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا. ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا
“Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan (dikumpulkan) bersama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” (QS An-Nisaa’: 69-70)[7].
Demikian di atas adalah ulasan mengenai beberapa pedoman yang dipegang oleh Abdurrahman bin Auf berdagang.