Adakah Urutan Potong Kuku Menurut Islam?

0
573
urutan potong kuku menurut islam

Urutan potong kuku menurut islam – Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersihan, termasuk untuk urusan potong kuku. Oleh sebab itu, ada anjuran agar umat islam rutin memotong kukunya dan tidak membuatnya panjang. Namun ada sebagian orang yang mempertanyakan tentang urutan potong kuku menurut islam.

Mereka bertanya hal itu karena, memotong kuku termasuk salah satu upaya untuk menjaga kesucian tubuh. Tidak sedikit orang yang menganggap urutan potong kuku sangatlah penting untuk mendapat keberkahan. Benarkah demikian? Sobat bisa pahami pembahasannya di bawah ini.

Urutan Potong Kuku Menurut Islam dari Para Ulama

Sobat Cahaya Islam, memotong kuku dalam islam mempunyai dua aspek penting, yakni dalam kesehatan dan ajaran agama. Dalam aspek kesehatan, rutin memotong kuku merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh. Mengingat kuku yang terlalu panjang dapat menjadi tempat berkumpulnya kotoran dan kuman sehingga mengakibatkan infeksi.

urutan potong kuku menurut islam

Sedangkan dari aspek agama, memotong kuku merupakan upaya menjalankan sunnah Nabi Muhammad dalam menjaga kebersihan. Bahkan memotong kuku sendiri termasuk dalam sunnah atau fitrah manusia.

Menurut pendapat mayoritas ulama, hukum memanjangkan kuku adalah makruh. Kuku yang terlalu panjang bisa menyimpan kotoran sekaligus mempengaruhi Sobat ketika bersuci. Karena itulah, bersuci bisa tidak sempurna lantaran terdapat bagian kulit yang terhalang kuku panjang.

Di samping itu, ada beberapa pendapat tentang urutan potong kuku menurut islam dari sebagian ulama, yakni:

1.  Urutan Potong Kuku Menurut Imam An Nawawi

Menurut Imam An Nawawi, urutan memotong kuku dimulai dari jari telunjuk, jari tengah, kelingking, dan ibu jari untuk tangan kanan. Sedangkan untuk tangan kiri mulai dari kelingking, jari manis, jari tengah, telunjuk, dan ibu jari.

2.  Menurut Pendapat Imam Al Ghazali

Imam Al Ghazali berpendapat urutan potong kuku menurut islam mulai dari jari telunjuk kanan, tengah, dan jari kelingking. Lakukan seperti itu hingga ke arah kanan dan berakhir di ibu jari dari kanan.

3.   Menurut Sebagian Ulama Lainnya

Ada juga beberapa ulama lain berpendapat bahwa potong kuku dimulai dari jari kelingking, tengah, kemudian ibu jari pada tangan kanan. Lalu potong kuku jari manis, dan berakhir di kuku telunjuk. Sedangkan tangan kiri mulai dari ibu jari, jari tengah, kelingking, telunjuk, dan jari manis.

Benarkah Ada Urutan Potong Kuku dalam Islam?

Sobat Cahaya Islam, rupanya ada pendapat lain tentang urutan potong kuku menurut islam. Pendapat tersebut yakni:

1.   Tak Ada Dalil Shahih

Sobat, ternyata tidak ada dalil shahih yang mengatur secara khusus terkait urutan memotong kuku jari. Menurut sebagian ulama, sebenarnya urutan potong kuku seperti yang disebutkan di atas tak ada asalnya. Oleh sebab itu, hendaknya Sobat tidak perlu meniatkan khusus untuk memotong kuku sesuai urutan tertentu.

Sebab Nabi Muhammad SAW sudah memperingatkan,

 مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718).

2.   Anjuran dari Tangan Sebelah Kanan

urutan potong kuku menurut islam

Memang tak ada dalil khusus tentang urutan potong kuku. Namun Nabi Muhammad SAW selalu mencontohkan untuk memulai semua aktivitas dari tangan kanan. Ini seperti dalam hadits,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika menyisir rambut dan ketika bersuci, juga dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 186 dan Muslim no. 268).

 Oleh sebab itu, sebagian ulama menganjurkan untuk memotong kuku dari tangan kanan.

Sobat Cahaya Islam, itulah pembahasan lengkap tentang urutan potong kuku menurut islam. Sobat perlu memahami hal tersebut supaya tidak salah melakukan potong kuku, wallahu’alam. 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY