Tumpul ke Atas Tajam ke Bawah Menurut Islam

0
70
tumpul ke atas tajam ke bawah

Tumpul ke atas tajam ke bawah – Seperti yang sudah kita ketahui Agama Islam sangatlah menjunjung tinggi keadilan. Keadilan merupakan kunci utama dalam menciptakan kesetaraan dan kehidupan yang damai. Sayangnya, masih banyak ditemui penegakan hukum yang tumpul ke atas tajam ke bawah. Fenomena ini hendaknya segera dibrantas karena Allah SWT membenci perbuatan tersebut.

Pandangan Islam Terkait Hukum Tumpul ke Atas Tajam ke Bawah

Tumpul ke atas dan tajam ke bawah merupakan istilah yang seringkali terdengar di lingkungan hukum. Istilah ini merujuk ke pada ketidakadilan hukum di sekitar. Tumpul ke atas menggambarkan hukum yang memihak para penguasa, tajam ke bawah bermakna menyengsarakan rakyat kecil. Berikut pemaparan pandangan Islam terkait istilah tersebut.

1.      HR. Bukhari Muslim

Rasulullah SAW sebenarnya telah angkat bicara terkait keadilan hukum yang terjadi pada zamannya bahkan hingga hari ini. Menurut Rasulullah SAW keadilan merupakan suatu pondasi kehidupan yang harus senantiasa ditegakkan. Keadilan merupakan hak yang bisa dirasakan setiap orang dan golongan.  Hal tersebut termaktub dalam kutipan hadits berikut.

فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ من قَبْلِكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوْا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيْفُ تَرَكُوْهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوْا عَلَيْهِ الْحَدَّ.  وَإِنِّي وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا

Artinya : “Sesungguhnya faktor penyebab kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah apabila orang yang bangsawan di antara mereka mencuri maka mereka dibiarkan (tidak dihukum), namun apabila yang mencuri adalah rakyat kecil (miskin) maka mereka langsung dihukum. Demi Dzat yang jiwaku di tanganNya (Allah), seandainya Fathimah putri Muhammad mencuri niscaya saya akan memotong tangannya” (HR. Bukhari – Muslim).

Hadits di atas memaparkan bahwa sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari kita dianjurkan untuk menjunjung keadilan. Hal tersebut karena Rasulullah SAW menyebutkan bahwa ketidakadilan merupakan  salah satu faktor penyebab hancurnya sebuah bangsa. Penerapan hukum Tumpul ke atas tajam ke bawah hanya akan merugikan di kemudian hari.

Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa hendaknya keadilan ditegakkan tanpa memandang status dan golongan. Rasul juga mengimbau untuk menegakkan hukum tanpa pandang hubungan kekerabatan. Para penguasa yang bersalah bukan berarti dapat terlepas dari jeratan hukum, hendaknya tetap mengikuti aturan yang berlaku layaknya rakyat biasa.

2.      QS. An-Nisa Ayat 135

Keadilan merupakan hal yang harus selalu dijunjung dan ditegakkan dalam Islam. Allah SWT telah memerintahkan kepada semua hamba-Nya untuk senantiasa menjadi penegak keadilan dalam keadaan apapun. Perintah tersebut ditegaskan dalam kutipan ayat berikut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap segala apa yang kamu.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia mudah terhasut hawa nafsu sehingga menyimpang dari kebenaran. Contoh yang mudah ditemui ialah seringkali para penguasa yang haus harta memilih korupsi dan menciderai hukum kebenaran Allah SWT. Dengan kekuasannya, mereka bisa membeli keadilan di negara hingga terhindar dari hukuman.

Hal ini tentu saja sebuah gambaran akan keadaan hukum tumpul ke atas tajam ke bawah. Hukum semacam ini hanya menguntungkan para penguasa dan menciderai harga diri rakyat kecil. Sesungguhnya Allah membenci perbuatan menyimpang tersebut. Sebagai, hendaknya Sobat senantiasa berpegang teguh pada perintah Allah untuk menjunjung tinggi keadilan. 

Melalui pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa penyimpangan hukum masih banyak ditemui di sekitar kita. Dalam hal ini, Sobat selaku hamba Allah berkewajiban untuk memberantas hukum tumpul ke atas tajam ke bawah. Hal tersebut karena membela dan menjadi saksi atas kebenaran yang sesungguhnya ialah upaya mencari Ridho Allah SWT.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY