Perlu Gak Nonton Self / Less, Cermati Yuk

0
453
Self / Less

Self / Less – Beberapa hari yang lalu, salah satu channel TV swasta fenomenal menayangkan kembali film dari Self / Less yang pernah disutradarai Tarsem Singh.

Penulisan naskahnya sendiri langsung digarap oleh Alex Pastor dan David Pastor.

Alur cerita film ini menarik, yakni mengangkat kerennya kecanggihan teknologi yang dapat menjadikan kesadaran dapat ditransfer ke orang lain. Menarik bukan?

Sobat Cahaya Islam, salah satu scene yang menarik juga dalam film Self / Less yakni adanya kisah perjuangan seorang hartawan untuk sembuh dari penyakit ganas yakni kanker. Lantas, bagaimana umat mneyikapi film tersebut?

Bagaimana Seharusnya Umat Merespon Film Self / Less?

Self / Less

Sobat Cahaya Islam, tontonan seperti film Self / Less terkadang memang dapat membangkitkan rasa keingintahuan dalam diri umat.

Misalnya saja, dalam film tersebut umat akan mendapat suguhan dari hasil kecanggihan teknologi yang sebelumnya tidak pernah terjadi di sekitaran mereka.

Pada dasarnya, semua film adalah hasil dari imajinasi penulis naskahnya yang memang menginginkan kejadian tersebut benar – benar ada dalam kehidupan nyata.

Sehingga untuk mewujudkannya, maka akhirnya penulis naskah membutuhkan sutradara agar keinginan atau mimpi dalam film dapat terwujud nyata.

Hanya saja, terkadang umat harus bersikap bijak dalam menyikapi tontonan yang menurut mereka menarik. Sebab, sebagai seorang muslim segala sesuatu yang masuk ke dalam diri umat baik itu informasi melalui media tulisan bahkan video sekalipun tetaplah harus mereka pertanggungjawabkan.

Selain itu, jangan sampai apa yang tersuguhkan dalam film menjadikan umat membayangkan hal yang berlebihan bahkan juga sampai menginginkan kejadian tersebut ada di dunia nyata.

Tentu ini sangatlah bahaya jika umat sampai mempunyai imajiner tinggi bukan?

Apa Pelajaran yang Dapat Umat Temukan dalam Film tersebut?

Self / Less

Sobat Cahaya Islam, seperti yang telah umat ketahui bahwa hukum dari menonton film adalah mubah. Kendati demikian, umat harus tetap memperhatikan terkait pelajaran atau pesan yang tersampai dalam film. Misalnya saja, film Self / Less.

Dalam film tersebut umat dapat mengamati terkait bagaimana seseorang dapat bijak dengan penggunaan teknologi.

Jika tidak bijak, maka teknologi akan menggenggam pikiran umat sehingga jatuhnya menjadi budak teknologi. Sayang sekali bukan kalau masa muda harus umat habiskan dengan menjadi budak teknologi. Maka hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW terkait dengan masa muda yakni :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (di antaranya):

وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ

“Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah,”(HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031).

Padahal, harusnya umatlah yang menggenggam teknologi dengan erat sehingga akan lebih berguna untuk kepentingan Islam. Masya Allah bukan?

Dari film tersebut, umat juga akan mendapati makna bahwa sekeren- kerennya teknologi, tapi masih ada kuasa Allah SWT yang akan meyetujui segala perencanaan umat.

Selain itu, perjuangan si hartawan dalam melawan ganasnya kanker tersebut juga dapat umat teladani. Walaupun punya banyak uang, nyatanya umat hanya bisa berusaha agar kanker tak terus menggerogoti tubunya.

Andai setiap umat dapat mengambil ibrah yang demikian, maka bisa sangat berguna waktunya memaknai setiap scene yang ada.

Namun, memang kemampuan seperti ini tak dapat semua umat miliki. Alih – alih memaknai, malah khawatir bila umat terlena dengan menonton banyak film. Malah bahaya bukan?

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan mengenai film Self / Less yang menarik dan sempat masuk ke dalam bahasan sosial media. Semoga ulasan ini dapat menjadi referensi bacaan bagi umat terkait dunia film. Aamiin Yarobbal ‘Alamin.  

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY