Istilah Jilbab – Di negeri, istilah jilbab seringkali mengalami perbedaan pendapat. Ada dua pandangan dalam memaknai jilbab di wilayah dengan mayoritas penduduk muslim.
Sobat Cahaya Islam, perbedaan pemaknaan istilah jilbab tentu terkadang akan menyebabkan terjadinya kebingungan dalam negeri. Sebab bisa saja pemaknaan yang salah, membuat aktifitas yang berkaitan dengan pemaknaan jilbab menjadi ragu.
Mengapa terdapat Perbedaan Istilah Jilbab di Negeri?
Sobat Cahaya Islam, adanya perbedaan istilah jilbab merupakan suatu fenomena yang wajar. Karena keilmuan akan Islam sangatlah luas.
Hanya saja, perbedaan yang menyebabkan lahirnya pemaknaan baru dapat menyebabkan umat mengalami ambiguitas dalam menjalani kehidupan.
Fenomena pertama, ada sebagian masyarakat yang mengistilahkan bahwa jilbab merupakan sebuah kerudung alias penutup kepala bagi muslimah agar terhindar dari hukum membuka aurat.
Pemahaman ini sudah ada di negeri sejak beberapa puluh tahun lamanya dan telah diyakini para generasi.
Bahkan di masa negeri masih belum berdamai dengan penggunaan tutup kepala, istilah jilbab yang menjadi ikon penutup kepala.
Fenomena kedua, ada sebagian masyarakat yang memahami bahwa jilbab dimaknai sebagai baju kurung alias baju yang bentuknya longgar dan menutupi seluruh tubuh. Dalam artian sederhana, baju kurung tersebut bisa dimaknai dengan gamis yang longgar.
Selain itu, ciri lain dari busana muslimah yakni tidak longgar. Hal ini didasarkan pada dalil terkait menutup aurat.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al-Ahzab : 59)
Menurut keempat Imam Mahzab, semuanya menyepakati bahwa baju kurung merupakan sebuah baju yang longgar dan digunakan oleh muslimah dalam menutup aurat.
Fenomena perbedaan makna ini tentu harus didudukkan secara bersamaan berdasar dalil terkuat.
Tips dalam Menutup Aurat Agar Syar’i
Terlepas dari perbedaan makna dari jilbab, seorang muslimah tentu wajib untuk menutup auratnya dengan sempurna.
Kesempurnaan yang mereka lakukan dalam menutupnya merupakan suatu hal yang akan diganjar pahala.
Selain itu, Insya Allah mereka dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah Ta’ala. Adapun beberapa tips yang bisa dilakukan oleh seorang muslimah dalam menutup auratnya yakni sebagai berikut :
1. Memilih Baju Kurung (gamis) yang Tidak Terawang
Hal pertama yang bisa diupayakan yakni anda dapat melakukan pemilihan baju kurung alias gamis yang tak terawang. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari keempat imam Mahdzab.
Selain itu, jika dinalar, baju yang tidak terawang akan menghindarkan dari pandangan tak terpuji sebab lekukan tubuh.
Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW yakni :
«قَالَتْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِحْدَانَا لاَ يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا»
Artinya : Kami, para wanita, diperintahkan oleh Rasulullah untuk keluar pada saat Idul Fitri dan Idul Adha, baik para gadis, wanita yang sedang haid, maupun gadis-gadis pingitan. Wanita yang sedang haid diperintahkan meninggalkan shalat serta menyaksikan kebaikan dan dakwah (syiar) kaum Muslim. Aku bertanya, “ Ya Rasulullah, salah seorang di antara kami ada yang tidak memiliki jilbab. Rasulullah saw. bersabda: Hendaklah saudaranya meminjamkan jilbabnya.” (HR Muslim).
Maka dari itu, seorang muslimah wajib menggunakan baju kurung yang tidak sampai menunjukkan lekuk tubuh. Akan sangat bahaya bila seorang muslimah malah menggunakan baju yang terawang.
Di era serba canggih sekarang, tak sulit bagi muslimah untuk menentukan pilihan. Ada beragam toko baik offline maupun online yang menyediakan gamis longgar dan terawang.
2. Merancang Baju Gamis
Jika anda mempunyai proporsi badan yang kurang pas dengan yang ada di toko, anda bisa mencoba untuk merancang gamis anda sendiri. Selain ukurannya bisa menyesuaikan, anda pun akan puas sebab meninjau proses pembuatannya dari awal.
Nah sobat Cahaya Islam, demikian ulasan berkaitan dengan perbedaan istilah jilbab dan tips dalam memilih busana syar’i bagi muslimah. Semoga bermanfaat.